View Full Version
Rabu, 22 May 2013

Sheikh Mohammad Abduh : Islam Tertutup Oleh Umatnya

Jakarta (voa-islam.com) Islam tertutup oleh umatnya. Cahaya Islam yang terang mestinya menyinari kehidupan umat manusia, terhalang oleh  perilaku umatnya. Mereka menjadi penghalang sinar atau cahaya Islam. Islam menjadi sebuah bentuk yang sangat buruk, dan menjijikan akibat perilaku umatnya atau pemeluknya.

Sekiranya ajaran Islam itu dijalankan dengan baik oleh umatnya,maka tidak ada  kejahatan kemanusiaan di kalangan umat Islam, kata Sheik Muhammad Abduh, "Islam tertutup oleh umat Islamnya sendiri."

Mereka dilarang berzina, tetapi mereka melakukan zina. Mereka tahu zina sebagai perbuatan faqisah (dosa) besar, dan termasuk salah satu ciri orang Mukmin tidak melakukan perbuatan terkutuk itu, tetapi mereka melakukannya. Perilaku zina sekarang menjadi fenomena yang sangat umum. Mereka yang melakukan zina bukan orang-orang bodoh, para pemimpin Islam pun gemar berzina. Sehingga, berzina menjadi hobi.

Mereka dilarang mencuri atau korupsi, tetapi mereka justeru berada di barisan paling depan dalam mencuri atau korupsi. Mereka melakukan korupsi berjamaah. Tak malu. Rasa malu mereka sudah dibuang jauh-jauh. Mereka berebut barang haram, dan memakannya dengan sangat lahap. Seperti tak pernah puas melahap harta haram itu. Sifat mereka sudah persis seperti orang-orang Yahudi, menghalalkan yang diharamkan oleh Allah Ta'ala. Sehingga, mereka memiliki sifat-sifat seperti orang Yahudi.

Mereka dilarang berbohong dan berdusta, tetapi mereka justeru suka berbohong dan berdusta. Mereka tidak lagi memiliki sifat "sidq" (jujur) dan "amanah", sebaliknya mereka suka berbohong, berdusta dan berkhianat. Setiap hari mereka tanpa henti dan tanpa malu berbohong, berdusta dan berkhianat. Bukan hanya berbohong kepada umat, tetapi mereka sudah berani membohongi dan berkhianat kepada Allah dan Rasulnya. Sehingga, kehidupan mereka penuh dengan kepalsuan, akibat perilaku bohong, dusta dan khianat yang mereka lakukan.

Mereka dilarang menyembah setan, mengikuti sifat-sifat setan, dan menjadi pendukung para penguasa zalim, tetapi mereka sangat suka berkawan dan berkomplot dengan setan, dan menjadikan orang-orang zalim sebagai sahabat dan teman mereka. Mereka juga menjadikan orang-orang zalim Yahudi dan Nasrani sebagai teman setia mereka. Sehingga, mereka tak lagi mengindahkan larangan Allah Ta'ala.

Mereka dilarang mengejar kenikmatan dunia, dan menjadikannya sebagai "tuhan" mereka, tetapi mereka mengejar kenikmatan dunia sampai ke liang kubur. Hidup mereka  hanya diperuntukkan bagi syahwat dan kenikkmatan sek. Mereka para pengikut hawa nafsu. Hidup mereka penuh dengan ketamakan dan keserakahan dalam menikmati dunia. Tidak ada barang sedikitpun yang ditauladani dari Rasullullah shallahu alaihi wassalam. Sehingga, mereka itu menjadi budak sek, harta, dan kedudukan. Kemudian, mereka menjadi manusia yang paling, sepanjang hidupnya. Mereka menjadi sampah sejarah.

Mereka yang melanggar larangan itu, semuanya tersungkur dilembah yang paling hina. Mereka masuk ke jurang kesesatan dan kehinaan, dan tiada bandingannya. Tetapi, mereka tetap berlaku sombong, dan tidak mau mengakui kesalahan mereka, terus menentang kebenaran. Karena sejatinya mereka itu, tak lain, adalah sosok iblis. Hanya iblislah yang selalu sombong, menolak kebenaran, dan mereka merasa benar atas segala perbuatannya.Padahal, mereka sudah menyimpang sangat jauh dari kebenaran.

Tak aneh bila mereka sekarang ini menjadi terseok-seok dalam lumpur kehinaan, dan tidak mendapatkan tempat dalam sejarah kemanusiaan, dan tidak memiliki kemuliaan serta izzah sedikitpun, karena sejatinya mereka telah berpaling dari kebenaran al-haq, seperti yang sudah dialami oleh kaum-kaum terdahulu yang menentang al-haq. Tetapi, mereka tetap tidak mau menyadari kesesatan dan kekeliruan mereka, sampai ajal datang. 

Tidak ada gunanya lagi, datangnya kesadaran yang sudah sangat terlambat, seperti yang dilakukan oleh Fir'aun. Kesadaran Fir'aun itu datangnya sudah sangat terlambat. Sedangkan nafas sudah berada ditenggorokan. Sehingga, tidak ada lagi waktu yang diberikan oleh Allah Azza Wa Jalla maaf.

Mereka yang sombong di dunia, dan tetap tidka mau mengakui kebenaran, maka mereka semua akan merasakan pedihnya kehidupan di akhirat. Di mana mereka akan melihat semua yang pernah dilakukan di dunia. Allah Azza Wa Jalla, pasti akan menampakkan bentuk keadilan yang sebenar-benarnya.

Bila di dunia mereka masih bisa membuat alibi, berbohong, dan berdusta, maka di akhirat sudah tidak ada lagi tempat bagi mereka, membuat alibi, berbohong, dan berdusta. Allah Azza Wa Jalla akan memperlihatkan keadilannya, dan memperlihatkan kepada mereka semua amalan yang pernah mereka kerjakan di dunia, dan mereka dicampakkan ke tempat paling hina, neraka. Wallahu'alam.

 


latestnews

View Full Version