Jakarta (voa-islam.com) Di tengah badai yang ingin menggulung dan menghancurkan Jamaah Ikhwanul Muslimin, anggotanya, dan para pemimpinnya, kita hanya mendoakan, semoga mereka semua tetap tsabat (teguh), dan istiqomah.
Secara lahir mereka menghadapi ujian yang sangat luar biasa. Mereka dimusuhi, dikejar, ditangkap, disiksa, dan bahkan dibunuhi. Sejak lahirnya Jamaah Ikhwan, di tahun 1928, tak pernah henti, menghadapi mihnah (ujian), tetapi semuanya tidak membuat mereka menjadi surut. Surut dalam menegakkan dan membela dienul haq-al Islam.
Jika mereka dimusuhi, ditangkap, disiksa, dan bahkan dibunuh, para anggota dan pemimpin Jamaah Ikhwan, hanya bersikap sabar, ikhlas, dan tawakal atas semua kehendak dari Allah Azza Wa Jalla. Semua ujian itu hanya akan meningkatkan kualitas hidup mereka, dan membuat mereka bertambah tsabat dan istiqomah.
Para tiran yang memusuhi, menangkap, menyiksa, dan membunuh, suatu saat mereka akan dimusuhi, ditangkap, disiksa, dan akan mati, mempertanggungjawabkan semua yang telah mereka lakukan dan mendapatkan balasan oleh Allah Azza Wa Jalla. Semua tiran yang sangat lalim, kelak akan mendapatkan keadilan. Keadilan yang sesungguhnya dari Rabbul Alamin. Mereka yang sombong di dunia, di akhirat kelak akan hilang kesombongannya.
Karena itu, tak perlu bersedih, berduka, meratap dan menyesali atas semua peristiwa yang sekarang ini menimpa para aktivis Gerakan Islam (Harakah Islamiyah) di manapun. Semua itu sudah sunatullah. Tidak ada yang diluar rencana dari Yang Maha Berkehendak Allah Azza Wa Jalla.
Kita hanya boleh mendoakan mereka - para ikhwah agar mereka tetap tsabat dan istiqomah dengan keyakinan yang mereka miliki, tidak berubah atau bergeser, walaupun bagaimana kondisi yang mereka hadapi. Sepahit apapun yang mereka rasakan. Jika mereka ikhlas dengan dienul haq-al Islam, dan terus berjuang menegakkannya, pasti Allah Azza Wa Jalla akan memberikan kemenangan kepada mereka.
Permusuhan Mukmin terhadap kafir musyrik (Yahudi dan Nasrani) itu bersifar abadi. Perintah dari Allah Azza Wa Jalla, memerangi kafir musyrik itu, karena persoalan aqidah. Bukan persoalan yang lain. Kafir musyrik, Yahudi mengatakan Uzair anak Tuhan, dan Nasrani mengatakan Isa anak Tuhan. Inilah persoalan yang sangat pokok dan azas. Mengapa Allah Azza Wa Jalla memerintahkan memerangi mereka.
Allah Azza Wa Jalla memerintahkan memerangi mereka, hanya ingin menuntaskan agama Tauhid ini, dan menghilangkan fitnah yang datang dari kafir musyrik.
Selama eksistensi mereka masih ada, maka tidak akan pernah ada kondisi yang memungkinkan umat manusia dapat menjalankan fitrahnya.
"Wahai Rabb yang memiliki kerajaan. Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangah Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu. Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluar yagn hidup dari yang mati dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezeki siapa yang engkau kehendaki tanpa hisab".
Semoga bagi semua yang sudah melakukan segala pengorbanan dan penuh dengan ikhlas, dan hanya dengan niat ingin mendapatkan ridha-Nya, selanjutnya akan mendapatkan kemuliaan disisi-Nya, serta akan dapat melihat keagungan wajah-Nya. Allah Azza Wa Jalla Maha Berkehendak yang akan menetapkan segala sesuatu atas makhluknya, tak ada yang dapat menolak apa yang telah menjadi kehendak-Nya.
Jangan sedih atas penderitaan dan kematian yang dialami Ikhwah di Mesir, dan diberbagai belahan bumi ini, jika mereka benar-benar dengan niat ingin membela menegakkan dienul haq-al Islam, pasti Allah Azza Wa Jalla akan menepati janjinya.
Do'akanlah agar mereka tetap tsabat dan istiqomah. Hidup di dunia tidak terlalu lama. Sedangkan kehidupan di akhirat akan bersifat kekal abadi.
"Ya Rabb. Sesungguhnya ini adalah malam (siang) Mu yang telah menjelang, dan siang (malam) Mu yang tengah berlalu, serta suara-suara dari para penyeru-Mu, maka ampunilah aku".
"Ya Rabb. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui bahwa hati-hati ini telah berkumpul untuk mencurahkan mahabbah (kecintaan) hanya kepada-Mu, bertemu untuk taat kepada-Mu, bersatu dalam rangka menyeru (dijalan) Mu, dan berjanji setia untuk membela syari'at Mu, maka kuatkanlah ikatan pertaliannya".
"Ya Rabb. Abadikanlah kasih sayangnya, tunjukkanlah jalannya, dan penuhilah dengan cahaya-Mu yang tidak pernah redup, lapangkanlah dadanya dengan limpahan iman dan keindahan tawakal kepada-Mu, hidupkanlah dengan ma'rifat-Mu, dan matikanlah dalam keadaan syahid di jalan-Mu. Sesungguhnya, Engkau sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Amiin.