Doha (voa-islam.com) Di tengah konflik dan perang di Suriah, Lebanon, Irak, Libya, Tunisia, Somalia, Yaman, dan Mesir, Ketua Persatuan Ulama dan Ilmuwan Muslim se-Dunia, Sheikh Yusuf al -Qardhawi menyerukan semua orang Palestina dan Muslim se-dunia mengakhiri perbedaan mereka dan bersatu sebelum Israel menghancurkan mereka seluruhnya.
Selama khotbah Jumat, kemarin, Al-Qardhawi mengecam para pemimpin Arab, yang sibuk hanya memerangi “teroris” di negara mereka. Sementara Israel telah memasuki negara mereka, dan melakukan apa saja yang diinginkannya. Al-Qardhawi menggambarkan para pemimpin Arab ini sebagai “pencuri revolusi”, dan menyerukan kepada mereka berhenti “menindas” bangsa mereka sendiri.
Para pemimpin Arab, Raja, Presiden, dan Perdana Menteri, mereka semuanya, tangannya penuh dengan lumuran darah rakyatnya. Genangan darah ada di mana-mana. Genangan darah rakyat mereka sendiri. Tak ada sedikitpun mereka merasa bersalah atas tindakan mereka itu.
Para pemimpin Arab itu, justru berkasih sayang dengan musuh-musuh Islam - kafir musyrik, dan mereka sangat keras (saddid) terhadap sesama Muslim, terhadap rakyatnya, dan bangsanya.
Al-Qardhawi mengatakan bahwa Israel ingin “melahap” Palestina dan Masjid Al Aqsha sampai lumat. Pemimin ulama dunia itu, mengutuk Zionis-Israel yang melakukan penggalian terowongan terus-menerus terhadap di bawah Masjid Al-Aqsha.
Al-Qardhawi memperingatkan bahwa tindakan penghancuran yang dilakukan oleh penjajah Israel terhadap Masjid Ibrahim di Hebron, sekarang sedang dilakukan terhadap Masjid Al - Aqsha. Mengapa penguasa Muslim hanya sibuk membunuhi rakyatnya? Sementara mereka membiarkan musuh-musuh Islam terus menghancurkan negeri-negeri mereka?
Pendudukan Zionis-Israel tahun 1994, membagi Al-Aqsha menjadi dua bagian, yang satu untuk Muslim, dan yang lainnya untuk orang-orang Yahudi. Ini terjadi setelah seorang ekstrimis Yahudi Israel menembaki kaum Muslim, saat mereka sedang sholat di dalam masjid, dan menewaskan 29 jamaah, dan melukai puluhan lainnya.
Sekarang, ekstremis pemukim Israel menyerang Masjid Al-Aqsha hampir setiap hari. Bentrokan antara Yahudi dengan jamaah Muslim berlangsung setiap hari, dan tanpa jeda. Setiap hari ekstrimis Yahudi menyerang Muslim yang ingin menunaikan shalat berjamaah di Masjid Al-Aqsha.
Anggota Knesset Israel menuntut agar Masjid Al-Aqsha dibagi antara Muslim dan Yahudi untuk menghindari bentrokan lebih lanjut.
Adakah kondisi ini dipahami oleh para pemimpin Muslim di dunia? Atau mereka hanya sibuk memerangi rakyatnya, dan melaksanakan agenda kafir musyrik?
Sungguh malapetaka berada di depan kita. Jika mereka tidak memiliki kepedulian terhadap Al-Aqsha, sejatinya memang mereka itu, hanyalah bagian dari Zionis-Israel, dan ikut bertanggungjawab atas kehancuran Islam, Muslim, dan Al-Aqsha. Wallahu'alam. *mashadi