Jakarta (voa-islam.com) Jendral Mohammad Zia ul-Haq melakukan kudeta terhadap Perdana Zulfikar Ali Butho, tahun l977, dan kemudian menghukum gantung tokoh Pakistan berhaluan sosialis itu. Ali Butho tokoh sipil yang populer di Pakistan, dan sangat disegani.
Butho berusaha membawa Pakistan ke arah negara sekuler, dan mengingkari sejarah Pakistan yang berspisah dengan India, karena faktor agama..
Pakistan merupakan bentuk “Negara Islam” sesuai dengan konstitusi negara di Asia Selatan itu. Di mana secara eksplisit, menegaskan negara Pakistan sebagai “Negara Islam”. Ini merupakan warisan perjuangan Mohammad Ali Jinnah, yang mendirikan Negara Islam Pakistan, dan memisahkan diri dengan India yang menganut Hindu.
Jendral Mohammad Zia ul-Haq menjadi penyelamat Pakistan dari pengkhianatan yang dilakukan oleh Perdana Zulfikar Ali Butho yang ingin menyelewengkan Pakistan menjadi negara sosialis.
Tindakan Mohamamd Zia ul-Haq sangat bersejarah. Tokoh militer yang sangat shalih ini, berdiri dengan tegak membela Pakistan, bahkan bertindak sangat keras dengan menggantung Perdana Zulfikar Ali Butho.
Dia memerintah Pakistan antara tahun 1978-1988. Ia membubarkan perlemen dan menggantinya dengan Peran Majlisi-Shoora tahun 1980. Dewan penasihat presiden beranggotakan 284 orang ini terdiri dari para intelektual, ulama, jurnalist, ekonom, profesor dan lainnya.
Kemudian, di tahun 1980, Uni Soviet melakukan invasi militer ke Afghanistan dengan mengerahkan kekuatan militer secara besar-besaran. Mesin perang Soviet masuk ke Afghanistan, dan menguasai negara yang sangat miskin itu.
Pendudukan Soviet itu dimulai dengan kudeta terhadap Raja Zahir Shah oleh Babrak Kamal, kemudian mengganti Afghanistan menjadi negara komunis.
Jendral Mohammad Zia ul-Haq mempunyai sumbangan yang sangat besar bagi Mujahidin Afghanistan, dan para Mujahidin dari seluruh dunia. Di mana wilayah Pakistan digunakan sebagai tempat mengkonsolidasikan kekuatan Mujahidin dari seluruh dunia yang ingin berjihad di Afghanistan.
Kekuatan Mujahidin dari seluruh dunia berkumpul di wilayah-wilayah Pakistan, sebelum mereka berkumpul dan menyatukan diri, bergabung, bersatu, dan kemudian mereka bersama dengan Mujahidin Afghanistan melawan Soviet.
Ribuan Mujahidin dari seluruh dunia berkumpul di Pakistan, dan bahkan Jendral Zia ul-Haq memberikan dukungan kepada para pemimpin Mujahidin Afghanistan, menyusun strategi perang melawsan Soviet. Semua itu berkat dukungan Jendral Mohammad Zia ul-Haq.
Jendral Mohammad Zia ul-Haq bukan hanya membantu Mujahidin, tetapi penguasa Pakistan itu, mengkampanyekan perjuangan melawan Soviet kepada seluruh para pemimpin Dunia Islam.
Zia ul Haq, termasuk melakukan hubungan dengan tokoh Gerakan Islam, bertujuan memobilisasi para Mujahidin dari seluruh dunia, dan usaha itu berhasil. Para Mujadin dari negara-negara Arab, Afrika, Asia, Chechnya, dan bahkan dari negara Eropa dan Amerika. Mereka semua bersatu di bawah panji Islam, berjihad melawan Soviet.
Perang yang berlangsung selama lebih satu dekade itu, akhirnya para Mujahidin itu berhasil mengakhiri invasi militer Soviet di Afguanistan. Pasukan Uni Soviet meninggalkan Afghanistan di tahun l989. Bersamaan dengan kekalahan Soviet, super power yang menjadi induk komunisme itu, kemudian bubar, dan mengakhiri era perang dingin, antara Barat dan Timur.
Kemenangan Jihad dan Mujadin berkat pertolongan Allah Azza Wa Jalla. Para Mujahidin berhasil mengalahkan raksasa Soviet yang memiliki perlengkapan persenjataan yang sangat modern. Ini mempunyai pengaruh yang sangat luas bagi kebangkitan Islam di seluruh dunia. Sampai hari ini. Jihad dan Mujahidin terus menggelora melawan para penjajah yang masih bercokol dan ingin menjajah terhadap negara-negara Islam.
Tumbuhnya jihad di Bosnia, Chechnya, di negara-negara Arab, Afrika, dan Asia dalam rangka menghapus segala bentuk penjajahan Barat sampai hari ini, semua bermula dari kemenangan jihad yang berlangsung di Afghanistan.
Keberhasilan dan kemenangan Mujahidin mengalahkan Soviet mempunyai pengaruh dan memberikan inspirasi gerakan perlawanan dan pembebasan yang menggelora di seluruh pelosok penjuru Dunia Islam yang sekarang terjajah oleh kekuatan kafir musyrik yang dipimpin oleh Amerika.
Jendral Mohammad Zia ul-Haq yang shalih, dan membantu para Mujahidin membebaskan Adfghanistan, merupakan sosok yang sangat puritan, semata-mata kekuasaan yang berada di tangannya, hanya digunakan mengabdi kepada kepentingan Islam. Zia ul-Haq bukan hanya membebaskan Pakistan dari cengkeraman tokoh sekuler Zulfikar Ali Butho, tetapi dia membantu para Mujahidin membebaskan Afghanistan dari cengkeraman komunis.
Tetapi, segala pengabdiannya kepada Islam dan para Mujahidin itu, kemudianl sebuah konspirasi membunuhnya. Pada ,17 Agustus 1988, Presiden Muhammad Zia ul-Haq tewas dalam kecelakaan pesawat Hercules C-130 yang dinaikinya.
Zia ul-Haq tewas bersama para pejabat, politisi, dan para jendral Pakistan yang mendukung para Mujahidin. Kecelakaan dekat Bhawalpur itu termasuk Duta Besar Amerika Serikat untuk Pakistan.
Kecelakaan terjadi ketika pesawat Hercules yang membawa Zia ul-Haq dan rombongan jatuh sesaat setelah mengudara. Semua ini merupakan konspirasi Amerika yang tidak ingin membiarkan Mohammad Zia ul-Haq tetap berkuasa, pasca Uni Soviet di Afghanistan, dan berkuasanya Mujahidin di Afghanistan. Wallahu’alm. *mashadi.