View Full Version
Selasa, 14 Jan 2014

Para Ulama Salafi Terkemuka Saudi Mengutuk Partai al-Nour Mesir

RIYAD (voa-islam.com) - Sebuah perkembangan baru yang sangat dramatik, di mana sekelompok ulama Arab Saudi, terutama kalangan ulama Salafi melakukan kritik terhadap berbagai tindakan politik Salafi di Mesir,  di mana Salafi Mesir memberikan dukungan terhadap junta militer, dan telah melakukan pembantaian terhadap ribuan anggota Ikhwanul Muslimin di negeri Spinx itu.

Langkah dramatik itu, di m ana sekelompok 34 ulama terkemuka di Arab Saudi yang berafiliasi dengan Gerakan Salafi mengeluarkan pernyataan yang  mengutuk posisi partai Salafi Al - Nour di Mesir  yang terlibat dalam kemelut politik, dan memberikan dukungan dan terlibat penggulingan pemerintahan Presiden Mohammad Mursi, Minggu, 12/1/2014.

“Posisi Partai Al – Nour  telah menyebabkan kerusakan dan kehancuran  kepentingan Islam dan Muslim di dalam dan di luar Mesir. Posisi Partai al-Nour  bertentangan persatuan dan menuntut kepatuhan bagi umat Islam, serta bertentangan kaidah n agar kerjasama dalam kebenaran dan pengabdian”, kata pernyataan kelompok itu .

Para ulama mengkritik posisi Partai al-Nour yang berdiri dengan tegak bersama  dengan kekuatan sekuler dan koptik”, yang  jelas mereka telah melakukan l permusuhan  terhadap Islam dan Muslim”, tambah para ulama Saudi itu.

Partai Al-Nour menjadi pilar pendukung Menteri Pertahanan Jenderal Abdul Fattah Al – Sisi dalam melakukan  kudeta yang menggulingkan presiden Mesir pertama yang terpilih secara demokratis yaitu Presiden Mohammad Mursi, 3 Juli 2013.

Menurut para ulama itu , kesalahan mutlak  dari Partai Al - Nour adalah mendukung kudeta dan dengan segala konsekuensinya, yang telah meninggalkan kaidah syariah, dan sumbangan Partai al-Nour memberikan dukungan dan memporomosikan  konstitusi baru yang jelas-jelas sangat bertentangan dengan Islam, dan semua tindakan yang dilakukan Partai al-Nour mengatasnamakan Islam.

Para ulama menegaskan kembali dukungan mereka,  dan  sebagian besar ulama telah menyepakati menentang para pemimpin kudeta, termasuk seruan  memboikot konstitusi baru dengan tidak mengambil bagian dalam referendum yang direncanakan, atau bahkan harus mengatakan dengan  suara “tidak” kepada konstitusi baru.

“Mengambil bagian dalam referendum berarti mengakui otoritas kudeta dan junta militer yang telah melakukan pembantaian secara besar-besaran terhadap Muslim,  dan kehadiran nilai-nilai  Islam yang baik dan telah dirusak hanya dalam jangka  pendek", kata pernyataan itu. Sungguh pernyataan para ulama Arab Saudi, benar-benar memberikan arah baru bagi kehidupan  Muslim di seluruh kawasan Timur Tengah.

Selama ini hanya Sheikh Dr.Yusuf Qardhawi yang secara terang-terangan menentang junta militer Mesir. Para ulama terkemuka Arab Saudi  yang menandatangani pernyataan yang paling terkenal termasuk diantaranya :

Sheikh Abdullah bin Mohamed Al -​​Ghoniman, Sheikh Sa'ed bin-Abdullah Al-Hameed, Sheikh Ali bin Al - Kata - Ghamidi, Sheikh Ahmed Al - Abdullah, Sheikh Othman Al - Atheem, Sheikh Abdul - Azeez Mohamed Abdul - Latif dan Sheikh Abdullah bin Nasser Al -​​Sobaih.

Sikap para ulama Arab Saudi itu sangat berbeda dengan pemerintahan Kerajaan Arab Saudi dan Raja Abdullah yang secara terang-terangan telah mendorong dan melakukan kontak dengan Jendral Abdul Fattah al-Sisi menggulingkan Presiden Mohammad Mursi, dan membenarkan pembantaian ribuan anggota Ikhwan.

Langkah ulama Saudi itu akan membawa arah perubahan baru, bagi kehidupan Muslim di Jazirah Arab dan Timur Tengah. Berani mengatakan kebenaran, walaupun itu sangat pahit. Wallahu’alam.

 


latestnews

View Full Version