View Full Version
Sabtu, 31 May 2014

Media Nasional Tuding FPI Pelaku Penyerangan Yogya, Ini Bantahan Ust Habib Rizieq

YOGYAKARTA (voa-islam.com) - Media nasional gagal menjadi media yang adil dalam membela kebenaran dan gagal menghadirkan narasumber dari kedua belah pihak. Parahnya lagi ada kesan menggiring opini agar ormas Islam di deskreditkan dan diarahkan menjadi pelaku penyerangan umat katholik.

Bagai kantor berita ecek-ecek, media nasional seperti metrotvnews, kompas, tribbunews, detik yang umat Islam sudah mahfum mereka menjadi barisan laskar kristus dan membela secara membabi buta dengan menyerang 'secara psywar agar merugikan nama baik ormas Islam.

Ramai-ramai media nasional mengabarkan bahwa rumah Direktur Penerbitan Galang Press Julius Felicianus diserang dan dirusak oleh sekelompok orang berjubah putih. Penyerangan terjadi ketika rumah tersebut dipakai untuk ibadat doa Rosario, sebagai bentuk penghormatan Umat Katolik terhadap Bunda Maria.

Seperti dilansir dari Metrotvnews yang mengabarkan saat penyerangan Julius menjadi bulan-bulanan kelompok penyerang. Menurut Julius, para penyerang datang menggunakan sepeda motor. Kepala Julius dipukul menggunakan besi dan pot bunga. Tak hanya Julius, ibu-ibu yang sedang menjalankan ibadah pun dipukul. Tak luput dari penyerangan itu, seorang wartawan Kompas TV, Michael Ariawan, juga menjadi korban pemukulan.

Klarifikasi Front Pembela Islam Soal Pemberitaan yang Tak berimbang

K L A R I F I K A S I   F P I

Kejadian penyerangan di Sleman - Yogya lagi-lagi tanpa diklarifikasi terlebih dahulu, beberapa media online langsung menuduh FPI pelakunya, hanya krn penyerang berpakaian serba putih.

Ternyata akhirnya jelas, bahwa itu dilakukan oleh warga sekitar tempat penyelenggaraan ibadah liar alias tanpa izin yang di anggap meresahkan warga sekitar.

Pendetanya sudah klarifikasi di TV Kompas bahwa tidak ada anggota FPI. Andaikata ada angota FPI, seperti biasa semua Media Liberal niscaya akan berlomba secara terus menerus dan berulang-ulang serta gegap gempita menyiarkannya.

Kepada segenap umat beragama kami serukan untuk selalu mematuhi aturan dalam membangun Tempat Ibadah secara tulus dan jujur agar tidak terjadi hal serupa di kemudian hari.

Harap maklum.

Terima Kasih.

(Habib Rizieq)

-------------------------------------

Media Nasional Gagal Memberikan Tauladan Yang Baik & Tidak Memihak Umat Islam sebagai umat mayoritas

Media nasional tidak memberitikan secara adil, ada kejadian yang lebih besar daripada isu kecil di Yogyakarta ini, bahkan masjidnya sudah dirusak preman.

Tak ada yang memberitakan ketika segerombolan preman bertato mengeksekusi sebuah kawasan hunian dan Masjid Nurul Ikhlas Cihampelas No 149 Senin (05/05/2014) kemarin. Kejadian berlangsung sejak pukul 08.00– 16.00 WIB. Beruntung tidak terjadi korban jiwa, namun kerugian materil belum bisa dihitung.

Ketua DKM Masjid Nurul Ikhlas, Hari Nugraha menceritakan, para preman tersebut menjarah barang-barang dan infrastruktur dirusak secara membabi-buta.

“Mereka (preman.red) datang bersama polisi dan petugas PT KAI. Mereka mengklaim bahwa rumah dan kawasan Cihampelas No 149 yang sedang ditempati ahli waris Hadiwinarso adalah aset PT KAI dan tidak boleh dihuni oleh warga umum,” paparnya di kantor Polrestabes Kota Bandung, Jumat (9/05/2014).

Menurut Nugraha, ketika pihak keluarga menanyakan surat tugas dan perintah eksekusi dari instansi yang berwenang, petugas PT KAI dan kuasa hukumnya enggan menunjukannya. Tak lama setelah itu, tiba-tiba masuklah puluhan preman dan langsung membongkar pintu, jendela, dan fasilitas infrastruktur yang ada.

“Yang kami tidak terima, saat itu mereka menjarah barang-barang, kemudian masuk ke masjid dengan menggunakan sepatu sambil merusak fasilitas masjid. Saat itu, ada satu orang yang menginstruksikan untuk merusak semuanya, sambil mengatakan masjid yang dibangun ini hanyalah kedok,” jelas Nugraha.

Hal tersebut sangat membuat pihak keluarga geram dan sakit hati. Menurut Nugraha, tindakan tersebut sudah masuk kriminalitas dan penodaan agama. “Berani sekali mereka mengatakan itu,” tandasnya. [adivammar/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version