View Full Version
Jum'at, 08 Aug 2014

Obama Membela Kristen Mosul, dan Membiarkan Zionis Membunuhi Rakyat Gaza

WASHINGTON (voa-islam.com) - Presiden Barack Obama memerintahkan serangan udara Amerika ke Irak utara, wilaayah yang dikuasai ISIS (Khilafah Islam), tetapi nampaknya mengabaikan keterlibatan pasukan tempur Amerika kembali dalam kancah perang Timur Tengah, ungkap Associated Press, Kamis, 7/8/2014.

Obama memperingatkan bahwa serangan udara akan dilancarkan jika diperlukan, dan bertujuan menghentikan gerak maju ISIS dan melindungi warga sipil Kristen dan Yazidi (Zoroaster) yang terkepung.

"Hari ini Amerika akan datang membantu”, ungkap Associated Press seperti dikutip dari televisi Amerika yang menyiarkan langsung pernyataan Obama dari Gedung Putih, Kamis malam.

Pengumuman Obama itu akan menjerumuskan keterlibatan militer Amerika dalam perang sektarian yang panjang negara itu. Antara kelompok ISIS dengan kelompok minoritas Irak, seperti Kristen, Yazidi (Zoroaster), dan Syi’ah yang sekarang dihabisi oleh ISIS dari Mosul, dan wilayah-wilayah di Irak Utara yang sudah jatuh ke tangan ISIS.

Obama begitu sangat tergopoh-gopoh melihat orang-orang Kristen dibabat habis dari Mosul oleh ISIS. Tetapi, Obama tak terbetik sedikitpun hati-nuraninya melihat pembantaian massal oleh Zionis-Israel terhadap rakyat Palestina.

Ribuan rakyat Palestina, khususnya anak-anak, perempuan, dan orang tua tewas dibantai oleh Zionis-Israel. Zionis-Israel melakukan 'holoucust' (pembantian massal) seperti Nazi melakukan 'holoucust' terhadap Yahudi.

Sekarang orang-orang Yahudi mempraktekkannya terhadap rakyat Palestina yang tidak berdosa. Tapi, Obama tak menaruh perhatian ata kejahatan Zionis itu, bahkan Presiden Obama dan Menlu John Kerry, tetap menyalahkan Hamas sebagai teroris.

Pengumuman Obama itu, mencerminkan  keterlibatan Amerika yang lebih dalam di Irak sejak pasukan Amerika meninggalkan ‘Negeri 1001 Malam’,  akhir 2011, sesudah hampir  hampir satu dekade perang.

Obama, membuat pernyataan di Gedung Putih  dengan nada yang geram dan marah, dan bertekad mempertaruhkan seluruh kekuatan militer Amerika dan jabatannya sebagai Presiden negara ‘Adi Kuasa’ melawan ISIS, yang sudah menghancurkan orang-orang kafir musyrik (Nasrani) di Mosul.  

ISIS hanya memberi pilihan kepada orang-orang Kristen, yaitu  masuk Islam, membayar jizjah (pajak) seraya mengikuti Syariah Islam, meninggalkan Mosul, atau dibunuh dengan dipenggal kepalanya. Itulah pilihan yang ditawarkan kepada kelompok Kristen. Sebagian besar mereka memilih  lari dari Mosul.

Ini adalah kembalinya 'Perang Salib' baru, di mana terjadi perang antara kelompok kafir musryik (Yahudi dan Nasrani), seperti di Palestina antara Muslim dengan Yahudi, dan di Irak  - antara Muslim dengan Kristen. Sementara itu, Amerika induknya atau kacungnya Yahudi dan Kristen, turun tangan, membantu Yahudi dan Nasrani dengan kekuatan militernya menghancurkan Muslim di Gaza dan Irak. 

Sementara itu, kelompok Hamas dan kelompok Jihad Islam di Palestina, mengumumkan berakhirnya gencatan senjata dan memilih berperang kembali melawan Zionis.

Hamas tidak lagi mempedulikan tentang adanya 'kematian' warga Palestina di Gaza. Hamas lebih memilih 'mati' dari pada hidup dijajah dan diperbudak oleh kafir musyrik (Yahudi atau Nasrani). Hamas akan terus berperang sampai mengalahkan Zionis, dan tuntutan Hamas dipenuhi, dibukanya blokade atas wilayah Gaza. Wallahu'alam.

*mashadi


latestnews

View Full Version