View Full Version
Rabu, 20 Aug 2014

Lebih 100 Organisasi Internasional Menuntut Dihentikannya Blokade Gaza

PARIS (voa-islam.com) - Dukungan kepada perjuangan bangsa Palestina semakin kuat di dunia internasional. Tak kurang 100 organisasi internasional menandatangani petisi yang mendukung tuntutan keadilan bagi Palestina yaitu diakhirinya blokade darat dan laut oleh Zionis-Israel terhadap Jalur Gaza, Selasa, 19/8/2014.

"Kami mendukung tuntutan delegasi Palestina di Kairo, dan menekankan bahwa mereka adalah memiliki hak dasar non-negotiable (tak dapat ditawar)", kata pemimpin organisasi kelompok-kelompok hak asasi manusia, pada hari Senin lalu.

Delegasi Palestina di Kairo menuntut Israel untuk mengakhiri blokade keuangan dan ekonomi terhadap Gaza, dan memastikan kebebasan menangkap ikan sejauh 12 mil dari pantai, serta kebebasan bergerak ke wilayah perbatasan Gaza, dan memungkinkan upaya merekonstruksi internasional di wilayah hancur akibat serangan militer Zionis.

"Hal ini tidak lagi dapat diterima kembali ke politik blokade terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza ... dan mengendalikan sumber daya yang menjadi kebutuhan dasar hidup mereka, termasuk makanan untuk anak-anak mereka dan kebebasan mereka melakukan perjalanan ke seluruh dunia", ungkap petisi 100 organisasi internasional kepada seluruh delegasi perundingan di Kairo.

"Juga tidak akan lagi memberikan kebebasan Israel mengancam penduduk Gaza," tambah petisi organisasi internasional itu. Seluruh dunia mulai dari Argentina, sampai New York, Paris, London, Brussel, Islamabad, Casablanca, Tunis, Amman, dan seluruh dunia meneriakkan kepedulian mereka terhadap rakyat dan bangsa Palestina.

Sementara itu, Menlu AS John Kerry berencana terbang ke Jerusalem dan akan bertemu dengan Perdana Israel Benyamin Netanyahu, dan menurut koran Yediot Ahoronot, Kerry dan Benyamin Netanyahu akan melakukan pembicaraan rahasia, dan secara prinsip menyetujui mengakhiri blokade, dan memenuhi tuntutan rakyat Palestina.

Gaza menjadi penjara bagi 1,8 juta rakyat Palestina, sejak tahun 2007, Zionis-Israel melakukan blokade total. Sehingga, tidak ada pergerakan manusia, barang, dan jasa di Gaza.

Zionis-Israel dan Mesir,  bersekongkol menghancurkan urat-nadi bagi rakyat Gaza, yati terowongan yang digunakan mendapatkan kebutuhan pokok mereka. Ribuan terowongan dihancurkan oleh pemerintah Mesir, sejak Marsekal Abdul Fattah al-Sisi mengambil alih kekuasaan dari Mursi melalui kudeta.

Delegasi Palestina menolak setiap pembicaraan gencatan senjata dengan Zionis, tanpa diikuti dengan penghentian blokade. Blokade yang sudah berlangsung sejak 2007 itu, benar-benar mencekik rakyat Gaza. Zionis-Israel bertujuan ingin mengubur hidup rakyat Gaza. Zionis-Israel ingin menjadi Gaza sebagai kuburan hidup. 

Gaza bukan hanya diblokade oleh Zionis-Israel dan Mesir. Zionis-Israel, Amerika dan para  penguasa Arab, melakukan persekongkolan jahat, bukan hanya melakukan blokade, tapi juga melakukan agresi militer ke Gaza.

Tahun, 2008, 2012, dan 2014, Zionis-Israel atas persetujuan dan dukungan negara-negara Arab melakukan agresi ke Gaza. Meluluh-lantakan segala sarana hidup, dan  bahkan menyerang tempat-tempat pengungsian PBB. 

Zionis-Israel, Amerika, para penguasa Arab lebih jahat dibandingkan dengan Slobodan Milosovic yang melakukan pembantaian terhadap Muslim Bosnia di Srebenica. Mereka hanya karena tidak bisa menerima sebuah kelompok perjuangan yang  ingin membebaskan negaranya dari penjajahan dan perbudakan Zionis.

Zionis-Israel, Amerika, dan negara-negara Arab dengan memberikan lebel atau stempel 'teroris' kepada Hamas, seakan semua tindakan mereka yang sangat keji dan biadab itu sah. Pembantaian ribuan dan penghancuran Gaza seakan menjadi sah dalam rangka memerangi teroris. Seperti yang sudah mereka teriakkan. Dunia ramai-ramai mengeroyok Hamas, hanya karena mereka sudah diberi lebel 'teroris'. 

Sementara itu, Zionis-Israel dan para penguasa Arab mendapatkan dukungan internasional hanya dengan dalih memerangi teroris. Semua menjadi sah dan dibenarkan melakukan tindakan apapun, terhadap semua yang sudah diberi lebel teroris. Sejatinya mereka yang di cap dan di beri lebel 'teroris', hanya karena mereka mengancam kepentingan mereka.

Kepentingan Zionis-Israel, Amerika, Eropa dan para penguasa Arab, terancam dengan adanya perlawanan dari kelompok dan kekuatan baru yang tumbuh di seluruh dunia Islam. Kelompok baru ini melawan hegemoni ketidak adilan yang terus menjajah dan memperbudak rakyat dan Muslim di seluruh dunia Islam. 

Senjata mereka hanya dengan memberikan stigma terhadap gerakan-gerakan yang menuntut keadilan dengan lebel 'teroris'. Mereka menuduh kejam kelompok-kelompok Jihad. Tapi, berapa juta Muslim yang mati di tangan Zionis-Israel, Amerika, dan para penguasa Arab? Mengapa tidak ada satupun yang mengatakan bahwa Zionis-Israel, Amerika, dan para penguasa Arab  itu teroris?

Dengan dalih apa Marsekal Abdul Fatah al-Sisi membantai ribuan anggota Ikhwan di Mesir? Dengan dalih apa sekarang ini kampanye besar-besaran memerangai kelompok-kelompok Jihad, seperti Daulah Islam di Irak, al-Qaidah, Taliban, AQAP di Yaman? Tapi, tidak ada yang berbicara tentang kejahatan permanen yang dijalankan oleh Zionis-Israel, Amerika, Eropa dan para penguasa Arab? 

Sebuah ketidak adilan dan kejahatan dibiarkan secara permanen dan tidak ada yang menggugat. Padahal, dalam Islam satu orang dibunuh dengan tanpa alasan yang 'haq', sama dengan membunuh semua umat manusia. Lalu, bagaimana dengan tindakan keji Zionis-Israel, Amerika, Eropa dan para penguasa Arab itu? Wallahu'alam. *mashadi


latestnews

View Full Version