View Full Version
Sabtu, 22 Nov 2014

Wahai Presiden Jokowi Dimana Engkau Sekarang?

JAKARTA (voa-islam.com) - Masih ingkatkah saat menjelang pilpres lalu? Jokowi dielu-elukan sebagai sosok yang jujur, sederhana, dan merakyat. Sampai ada baliho Jokowi di jalan-jalan, menggambarkan kesederhanaannya dengan harga pakiannya. Mulai dari baju, celana sampai sepatu.

Jokowi oleh 'RedDem' dikatakan sebagai tokoh yang berasal ‘dari rakyat untuk rakyat’. Segalanya bernuansa rakyat. Betapa tokoh baru yang berasal dari Solo ini, tokoh yang seakan benar-benar mencintai rakyat.

Ini penggambaran dari para relawan dan para pendukungnya, dan kemudian di sosialisasi secara luas oleh media massa dan media sosial.  Sampai rakyat yakin seyakin-yakinnya, bahwa Jokowi adalah tokoh yang jujur, sederhana, dan merakyat.

Ketika menjelang pilpres, bagaimana mengolah  tentang ‘cita-rasa’ Jokowi yang sangat merakyat, dan menjadi antitesa kaum borjuis dan kapitalis. Jokowi saat akan mendeklarasikan pencapresannya bersama dengan JK, naik sepeda ‘ontel’ dari Teuku Umar menuju Gedung Juang, di bilangan Senen. Sangat luar biasa.

Tidak hanya itu, bumbu-bumbu tentang ‘cita-rasa’ Jokowi yang sangat merakyat itu, dan sengaja dibuat film, Jokowi-JK makan lesehan bersama dengan seorang perempuan miskin.

Semua itu bumbu yang membuat rakyat menjadi sangat menikmati tentang ‘cita rasa’ Jokowi yang merakyat itu. Masih belum cukup. Jokowi naik becak bersama Anis Baswaden, saat akan ke kantor KPU.

Belum lagi tontonan yang lebih kolosal ‘blusukan’ Jokowi. ‘Covered’ (liputan) media massa cetak, elektronik, media sosial (medsos), lebih dahsyat lagi. ‘Blusukan’ Jokowi itu, menjadi sebuah ‘trace’ baru dalam kehidupan politik di Indonesia.

Sebuah penggambaran seorang pemimpin yang sangat dekat dengan rakyat. Dekat dengan rakyat, tanpa jarak, mengetahui dan merasakan langsung denyut kehidupan rakyat dengan cara ‘blusukan’.

Jokowi blusukan ke kampung-kampung, ke pasar-pasar, dan bahkan Jokowi ikut langsung menyebur ke liang got, mengontrol saluran yang mapet di Jalan Thamrin Jakarta.

Sehingga, apapun yang dikerjakan dan dijalankan Jokowi menjadi trending ‘topic’ oleh media sosial, sampai ke luar negeri. Bahkan, populeritas Jokowi mengalahkan Presiden AS, Barack Obama.

Sampai puncaknya kemenangan Jokowi di MK (Mahkamah Konstitusi), dan rakyat atau para pendukungnya, bukan hanya bersyukur dan bergembira, tapi sudah seperti mendapatkan kemenangan yang tanpa batas. Tak dapat dibayangkan lagi, bagaimana bathin mereka?

Meskipun, sedikit  dibayangi dengan ketegangan politik, kenyataannya Jokowi-JK tetap dilantik sebagai presiden dan wakil presiden yang ketujuh.

Usai dilantik ribuan rakyat menyambutnya. Malam hari Jokowi dengan melompat-lompat diatas panggung di Monas, bersama dengan SLANK, menikmati sekali kerumunan rakyat Jakarta yang menyambutnya.

Seakan tak pernah usai puja-puji, dan begitu luar biasanya, antusias rakyat mengggapai presiden baru, Jokowi. Sang dewa ‘penyelamat’ rakyat datang. Jokowi memang seakan menjadi antitesa seluruh kebobrokan rezim sebeblumnya.

Namun, kegembiraan itu tak berlangsung lama, dan mulai datang keraguan. Terutama, saat Jokowi mengumumkan susunan kabinetnya. Tak semua orang yang menyambut dengan ‘happy’ kabinet Jokowi. Banyak yang kecewa dengan kabinet kerja yang baru diumumkan itu.

Karena itu, pengumuman kabinet Jokowi itu, kemudian menjadi titik balik, kemeriahan yang semulai membuncah, kemudian perlahan-lahan menurun. Pasar dan bursa saham tak bergerak positif atas pengumuman kabinet Jokowi?

Sekalipun demikian, Jokowi masih populer dan kepercayaan rakyat tetap tinggi. Inilah sebuah respon kalangan rakyat. Belum bisa mengukur sejatinya sosok Jokowi yang menjadi pemimpin mereka. Rakyat masih menunggu. Bagaimana selanjutnya perjalanan Presiden Jokowi yang mulai menimbulkan tanda-tanya, dan keraguan itu.

Keraguan yang tumbuh itu, masih bisa ditutupi saat Jokowi menghadiri pertemuan APEC di  Beijing,  bertemu dengan sejumlah tokoh dunia. Jokowi bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping, Presiden AS Barack Obama, Presiden Rusia Vladimir Putin, Perdana Inggris David Cameron, Perdana Jepang Shinso Abe, dan sejumlah tokoh dunia.

Jokowi tetap menjadi fokus dan perhatian para pemimpin dunia, dan mereka semua bertemud dengan Jokowi.

Termasuk pertemuan Jokowi dengan ratusan CEO perusahaan raksasa di Beijing. Mereka berjanji dan membuat komitmen akan melakukan investasi di Indonesia, dan nilainya mencapai triliun dollar.

Sungguh sangat luar biasa selama kunjungan Jokowi di Beijing. Jokowi menurut media-media lokal, menjadi trending topic, selama menghadiri pertemua APEC di Beijing. Dari Beijing Jokowi terus ke Myanmar, menghadiri KTT ASEAN, dan dilanjutkan pertemuan G20 di Canberra Australia.

Meskipun, Jokowi mendapatkan apresiasi dan penghargaan dari berbagai kalangan dan perhatian dari para pemimpin dunia, tapi ada koran Brisbane, yang sangat mengganggu dengan membuat karikatur, ‘Walcome to paradise’.

Presiden Jokowi digambarkan sebagai ‘koki’ (pelayan) diantara para pemimpin dunia. Ini menggambarkan betapapun posisi Indonesia dan Presiden Jokowi, tapi di tengah para pemimpin dunia, kelasnya Jokowi tetap tidak dihargai.

Tentu yang sangat mengejutkan, usai pulang dari lawatannya ke Beijing, Myanmar, dan Canberra, langsung Presiden Jokowi menggelar pertemuan kabinet yang dihadiri oleh seluruh menteri kabinet, dan malam harinya Jokowi yang didampiningi JK, dan sejumlah menteri mengumumkan kenaikan BBM.

Ini seperti ‘ledakan’ bom yang sangat dahsyat di malam hari. Seakan Jokowi tidak faham tentang kondisi yang dihadapi oleh rakyatnya.

Apa artinya selama ini Jokowi ‘blusukan’ ke pasar-pasar, ke kampung-kampung, dan berbagai tempat, dan di daerah-daerah,  tidak dapat menangkap esensi denyut kehidupan rakyatnya. Kenaikan BBM Rp 2000 itu, dipadang remeh.

Tapi, sekarang dampaknya begitu dahsyat bagi rakyat kecil. Rakyat benar-benar sekarat,  akibat dengan kenaikan BBM. Di mana keperbihakan Presiden Jokowi terhadap rakyat?

Presiden Jokowi, sekarang  lakukanlah lagi ‘blusukan’ seperti sebelum menjadi presiden ke pasar-pasar, ke kampung-kampung, ke daerah-daerah, dan dengarkan bagaimana perasaan  dan  kehidupan rakyat yang  sebenarnya?

Di daerah-daerah ongkos angkutan melambung. Apalagi di luar Jawa. Tidak mungkin di luar Jawa ongkos angkutan transportasi itu hanya dibolehkan naik 10 persen, tapi kenyataannya lebih dari 50 persen? Karena, harga BBM juga bukan hanya naik Rp 2000 rupiah semata.

Presiden Jokowi datanglah ke daerah-daerah. Lihatlah kehidupan rakyat yang sebenarnya. Apakah mereka merasa senang dengan kenaikan BBM? Presiden Jokowi jangan hanya berpikir naiknya BBM itu Rp 2000. Sebenarnya, efeknya itu sangat luar biasa.

Rakyat tidak sanggup menanggung beban hidup mereka yang sudah sangat berat. Kemudian, masih harus ditambah dengan kenaikan BBM. Mengapa pilihannya harus menaikan BBM?  Presiden Jokowi, rakyat benar-benar menjerit dengan kenaikan BBM, dan mengapa harus mengkhianati rakyat?

Di mana keberpihakan presiden terhadap rakyat jelata? Presiden Jokowi begitu banyak janji ingin mensejahterakan rakyat. Kenyataannya malah membuat hidup rakyat semakin sulit dan susah. Inikah sikap keberpihakan kepada rakyat?

Seakan Presiden Jokowi sudah tidak lagi memiliki perasaan, dan sangat tega dengan rakyat kecil yang hidupnya sudah sangat sulit. Bukannya diringankan penderitaan mereka, tapi justru semakin ditambah beban hidup mereka. Di mana Presiden Jokowi sekarang? Wallahu’alam.

[email protected]


latestnews

View Full Version