View Full Version
Kamis, 25 Dec 2014

Mereka Merayakan Pesta Natal Diatas Genangan Darah dan Air Mata Muslim

JAKARTA (voa-islam.com) - Di mana-mana  terjadi kehancuran di dunia Islam. Perang berkecamuk dengan skala yang luas. Kematian, penderitaan, dan pengungsian menjadi fenomena.  Sangat menyedihkan.

Tak ada perdamaian. Usaha-usaha penghentian perang tak pernah dijalankan dengan serius. Perang dibiarkan dengan korban yang semakin banyak. Tak ada satupun konflik dan perang, tanpa adanya skenario dan campur tangan Barat.

Sejak perang Afghanistan, perang Teluk, perang Irak, perang Suriah,  perang  Libya, perang  di Somalia, dan perang di Yaman. Kekacauan di di dunia Arab, sampai pembantaian terhadap rakyat di dunia Arab oleh penguasa Arab, tak ada yang  terlepas dari skenario dan campur tangan Barat.

Dengan cara-cara yang kotor mereka terus berusaha menghancurkan dunia Islam.  Melalui politik ‘divide at impera’ (pecah belah). Kekuatan Barat menggunakan  kekuatan lokal, dan mendorong saling berperang, dan menghancurkan.

Di Afghanistan. AS melakkukan invasi militer yang  mengakibatkan begitu banyak kematian. Lebih satu dekade AS menduduki Afghanistan. Bagaimana AS dan sekutu melakukan kekejian terhadap penduduk sipil Afghanistan.

Bahkan, tentara AS membunuh satu keluarga yang berjumlah 16 orang, tanpa mendapatkan hukuman setimpal. Jumlah korban terbesar di Afghanistan yang adalah kelompok sipil. Bukan Taliban.

Sesudah itu, AS membentuk pemerintahan ‘boneka’ yang dipimpin Hamid Karzai, mantan agen CIA, dan digantikan oleh boneka yang baru, sesudah boneka yang lama tidak lagi efektif. Desember ini, sebagian tentara AS akan meninggalkan Afghanistan.

Tapi skala perang tidak berkkurang. Perang antara Taliban dengan pemerintahan baru yang menjadi boneka AS terus berkecamuk. AS menginginkan ‘boneka’ baru tetap menjadi perpanjangan tangan penjajahan AS di Afghanistan runtuh. Bukan kekuatan baru yang tidak pro-AS.

Di Irak. Sebelum  lahir ‘Daulah Islamiyah Irak dan Suriah’ (ISIS), AS dua kali melakukan agresi ke negeri ‘1001 Malam’. Di zaman Presiden George Bush Sr tahun l990, dan kemudian dilanjutkan  anaknya, George Bush Jr.

Kedua presiden AS itu melakukan invasi militer ke Irak. Meluluh-lantakan Irak. Irak hancur lebur. Tanpa sebab.  Hanya dengan rekaan yang dibuat oleh CIA, bahwa Saddam Husien memiliki senjata pemusnah massal, kemudian AS menyerbu Irak. Tapi tak pernah terbukti, dan diakui oleh Presiden Bush, laporan CIA itu palsu.

Sekarang lahir pemerintahan Syi’ah yang dipimpin Haedar al-Abadi menggantikan boneka AS, yaitu Nuri al-Maliki, penganut Syi’ah yang sangat ekstrim. Menyingkirkan kelompok Sunni, dan membunuhi para pemimpin Sunni Irak.

Jadi lahirnya ISIS bukan tanpa sebab. Kekerasan dan kekejamann melahirkan bentuk perlawanan yang lebih ekstrim lagi. Inilah rumus baku. Di manapupun kekerasan melahirkan kekerasan baru yang lebih ekstrim.

Di Suriah. Bagaimana Barat membiarkan dan mendukung rezim Syi’ah Bashar al-Assad, yang sudah membunuh lebih 300.000 ribu rakyatnya. Bashar al-Assad menggunakan senjata kimia (gas sarin) membunuhi rakyatnya.

Presiden AS, Barack Obama  berjanji akan melakukan serangan ke Irak, dan menjatuhkan Bashar al-Assad, kenyataannya justru sebaliknya. Pembantaian terhadap rakyat Suriah tetap berlangsung. AS berdiam diri, bahkan melakukan kerjasama dengan Suriah, menghadapi ISIS.

Di Palestina. Begitu dahsyatnya invasi militer Zionis-Israel yang ketiga kalinya. Siang malam Zionis menyerang Gaza. Gaza hancur lebur. Akibat serangan udara Zionis. Sampai dalam serangan udara Zionis itu, dalam waktu semalam, lebih 100 orang tewas.

Hampir seluruh bangunan di Gaza luluh lantak. Bahkan, tempat pengungsian yang dikelola PBB, ikut menjadi sasaran rudal Zionis-Israel. Sampai sekarang tidak ada kecaman masyarakat internasional terhadap Zionis. Seakan sesuatu yang syah dan dibolehkan melakukan pembantaian terhadap rakyat Palestina.

Selain itu, berlnagsung konflik dan perang di Libya, Somalia, Nigeria, Yaman, dan sejumlah kawasan lainnya,  semua tak terlepas dari skenario dan rencana Barat.

Belum lagi melalaui penetrasi dan invasi budaya mereka yang ditransformasikan lewat media-media mereka, secara massif telah mengubah keyakinan, dan sangat destruktif bagi kehidupan Muslim.

Semua budaya yang sangat destruktif lahir dari budaya Barat, yang sekarang ini dicangkokan ke dalam jantung umat Islam. Tujuan menghancurkan kehidupan Muslim.

Begitu Barat yang memilii budaya pagan dan syirik, yang bersumber dari kaum kafir musyrik (Yahudi dan Nasrani), yang sekarang ini terus berkembang, dan menjadi ancaman bagi kehidupan  dan peradaban Muslim di seluruh dunia.

Mereka hanya dengan menggunakan lebel  ‘militan, fundamentalis, ekstrimis,  dan teroris’, boleh melakukan apa saja terhadap Muslim, seperti yang terjadi hari ini di dunia Islam. Imperium (kerajaan)  Salibis Barat akan terus memerangi dan menghancurkan dunia Islam.

Setiap Desember, Muslim dipaksa mengikuti acara syirik akbar yang bernama upacaya Natal. Acara yang sangat dibenci dalam Islam, karena menyekutukan Allah. Imperium Salibis yang dipimpin Zionis-Israel dan AS terus melakukan kampanye memerangi Muslim.

Mereka membentuk koalisi yang didukung 70 negara yang bertujuan memerangi Muslim yang ingin menegakkan sistem Islam. Di  manapun kafir musyrik akan memerangi Muslim dengan menggunakan seluruh kekuatan yang mereka miliki, ketika Muslim  ingin menegakkan sistem Islam.

Itulah karakter dasar kafir musyrik, yang sekarang berhura-hura merayakan syirik akbar yang bernama :  NATAL. Wallahu’alam.

[email protected]

                                                                           


latestnews

View Full Version