JAKARTA (voa-islam.com) - Saat ini Muslim di seluruh dunia merayakan lahirnya Nabi Shallahu alahi wassalam. Di Turki jutaan Muslim merayakannya. Dari kota besar sampai ke pelosokk-pelosok Turki. Di berbagai negara di dunia Islam berlangsung perayaan maulid Nabi.
Di negara-negara Arab pun perayaan maulid Nabi sudah menjadi bagian kehidupan keagamaan mereka. Begitu pula di Indonesia berlangsung perayaan Nabi, sampai ke kampung-kampung.
Begitu kecintaan Muslim terhadap Nabi Shallahu alaihi wassalam. Nabi menjadi qudwah hasanah (sauri tauladan), karena sifat-sifat yang dimilikinya, yaitu shidiq, amanah, tabligh dan fathonah. Empat sifat yang melekat dari Nabi ini selalu memberikan landasan kehidupan Muslim di mana pun mereka.
Nabi Shallahu alahi wassalam menuntun umat dengan tauladan, mengajak umat kepada tauhid, dan menjauhi syirik. Seruannya melalui dakwah bertujuan seluruh umat manusia menjadi umat tauhid. Mengajak seluruh manusia hanya menghamba kepada Allah Ta’ala semata. Meninggalkan penghambaaan kepada sesama manusia.
Betapa Muhammad Shallahu alaihi wassalam telah membawa begitu banyak manusia dari kehidupan jahiliyah kepada kebenaran (al-haq).
Muhammad Shallahu alaihi wassalam membebaskan manusia dari belenggu dan perbudakan nilai-nilai jahilyah. Nabi Shallahu alaihi wassalam telah membebaskan dari paganisme yang sangat gelap. Kehidupan sebelum datangnya Islam penuh dengan kejahilayahan dan kegelapan. Semuanya itu tergambar dari kehidupan para shahabat sebelum mereka masuk Islam. Betapa pekatnya kehidupan Abu Bakar, Umar Ibn Khattab, Ustman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.
Jazirah Arab yang diselemuti kegelapan jahiliyah dan kekufuran, berubah menjadi terang-benderang dengan dakwah Rasulullah Shallahu alaihi wassalam. Cahaya Islam bersinar di Jazirah Arab, membebaskan semua penduduknya dari kegelapan. Sehingga, menjadi manusia-manusia yang mulia, karena cahaya Islam. Sampai Islam memimpin kehidupan umat manusia selama empat belas abad.
Lahir peradaban baru yang membuat manusia menjadi mulia dengan suri tauladan yang sangat luar biasa dari orang-orang yang sudah bertemu dan menerima Islam yang dibawa oleh Rasulullah Shallahu alaihi wassalam. Begitu banyak manusia yang memberikan ketaatan dan ketundukan kepada Allah dan rasul-Nya.
Kemulaian yang sudah diperlihatkan Nabi Shallahu alaihi wassalam dan para shahabat itu, berlangsung sampai hari ini. Islam yang dibawa oleh Nabi itu, bukan agama ‘fiksi’, tapi agama yang sangat praktis, dan sesuai dengan fitrah manusia. Karena itu, sekarang lebih 1,4 miliar penduduk bumi yang memeluk Islam.
Islam sistem hidup yang sempurna. Islam bersifat ‘syumuliah’ (sempurna). Islam bukan agama yang bersifat parsial. Tapi, Islam menyangkut seluruh sistem kehidupan. Islam tidak mengenal doktrin sekuler, seperti gereja, yang memisahkan agama dengan politik. Islam mengatur seluruh segi kehidupan manusia. Tidak ada saatupun dalam kehidupan manusia yang tidak ada aturan dalam Islam. Semua diatur dalam Islam.
Karena itu, ketika setiap Muslim ingin mengamalkan nilai-nilai Islam dalam sistem kehidupannya, bertemu dengan nilai-nilai kekufuran, kemusyrikan, dan paganism yang dibawa oleh kafir musyrik (Yahudi dan Nasrani), kemudian terjadi perlawanan dan permusuhan. Permusuhan dan perlawanan kafir musyrik akan terus berlangsung sampai kekalahan kafir musyrik.
Sekarang ini sistem paganisme yang bersumber dari nilai-nilai kekufuran dan kekufuran dari agama Yahudi dan Nasrani mulai tua, dan ditinggalkan para pengikutnya.
Tapi, hegemoni atas dunia oleh kafir musyrik itu, sudah berlangsung berpuluh abad, sejak runtuhnya Islam di penghujung abad ke 19 lalu, sekarang perlahan-lahan cahaya Islam datang, dan ingin membebaskan manusia dari kegelapan, akibat hegemoni paganisme yang ditanamkan oleh Yahudi dan Nasrani.
Inilah hakekat dari ‘PERANG SALIB’ di abad ini. Perang antara pasukan pembawa panji ‘TAUHID’ melawan pembawa panji ‘PAGANISME’ bersumber dari kekufuran dan kemusyrikan agama Yahudi dan Nasrani. Apa yang terjadi di Suriah, Irak, Palestina, Afghanistan, Yaman, Libya, dan Somalia merupakan refleksi “PERANG SALIB” abad ini.
Bahkan pembalasan terhadap “CHARLIE HEBDO” oleh para mujahidin di Paris adalah bentuk perlawanan terhadap hegemoni SALIBISME yang sudah menumpahkan darah Muslim di mana-mana, tanpa pernah berhenti.
Bagaimanapun kafir musyrik (Yahudi dan Nasrani) sudah menyentuh masalah yang sangat peka, yaitu menghina Nabi Shallahu’alaihi wassalam.
Nabi Shallahu alaihi wassalam, manusia yang paling mulia, utusan Allah Rabbul Alamin, menjadi tauladan, dan selalu dido’alan oleh jutaan umat Muslim di seluruh dunia setiap saat. Allah Rabbul Alamin pun mendoakan Nabi Shallahu alaihi wassalam, tapi dibuat olok-olok oleh kafir musyrik.
Al-Qur’an memerintahkan memerangi kafir musyrik di manapun, sampai tidak ada lagi fitnah. Selama kafir musryik masih ada, maka fitnah dalam kehidupan di dunia, tidak akan pernah sirna. Sampai orang Mukmin dan Muslim mengalahkan kafir musyrik.
Mereka menjadi sumber paganisme. Menjadi sumber syirik. Sebuah amal yang sangat dibenci oleh Allaha Ta’ala. Itulah mengapa Allah Rabul Alamin memerintahkan memerangi kafir musyrik. Maka jangan biarkan kafir musyrik menghina Nabi Shallahu alaihi wassalam, tetap hidup. Wallahu’alam.