WASHINGTON (voa-islam.com) – Presiden Amerika Serikat Barack Obama, mengggalang kekautan baru, melawan ‘ekstrimisme’. Obama yang dituduh oleh Walikota New York, tidak mencintai Amerika itu, sekarang menyerukan kepada seluruh pemimpin dunia melawan ‘ekstrimisme’.
Obama terus menggelorakan perang terhadap fundamentalisme, ekstrimisme, kaum militant yang dituduh mengancam peradaban Barat, yaitu Amerika dan Eropa.
Munculnya kekuatan baru, dan generasi muda Muslim, yang sekarang ini memperjuangkan nilai-nilai Islam, dan ingin menjadikan Islam sebagai sistem kehidupan, diberi lebel atau stempel sebagai ‘teroris’, dikeroyok ramai-ramai, di perangi dan dijadikan musuh bersama.
Generasi baru Muslim di Eropa, Amerika, atau di Barat secara umum, sudah muak dengan budaya materialisme yang sangat destruktif. Mereka menginginkan Islam menjadi sebuah alternatif dan solusi bagi masa depan umat manusia.
Para pemimpin Eropa, Amerika dan Barat, membuat opini bahwa Muslim yang ingin menegakkan nilai-nilai Islam dalam sistem kehidupan mereka, dituduh sebagai fundamentalis, ekstrimis, dan teroris. Mereka diperangi bersama-sama. Inilah hakekat perang peradaban yang sekarang terjadi.
Pernyataan tokoh Samuel Huntington, yang mengatakan, ‘clash civilization’ (perang peradaban), menemukan bentuknya, koalisi negara Barat, dan mengkonsolidasikan para pemimpin negara-negara Islam, yang menjadi ‘proxy’ (tangan) mereka ikut memerangi mereka yang ingin menegakan sistem Islam di wilayah negara mereka masing-masing.
Presiden Obama dalam pidatonya di acara , "Melawan Ekstremisme dan Kekerasan", Rabu, 18/2, 2015.
Presiden Obama mendesak para pemimpin dunia melakukan kerjasama pada pertemuan puncak melawan ekstrimisme. Obama berbicara dengan sikap hati-hati tentang “United Front Against Exstremisme Grup” ( ISISFEB), Rabu lalu.
Presiden Obama dan para pemimpin dunia melihat ketegangan yang berkepanjangan antara dunia Islam dengan Barat, sejak terjadinya peristiwa 11 September 2001.
Karena, sejatinya ketegangan diciptakan oleh Barat. Eropa, Amerika,dan negara-negara Barat yang sudah menjadi ‘proxy’ oleh Zionis-Israel terus melakukan perang dan kakecauan di negara-negara Islam.
Penghancuran di Afghanistan, Irak, Palestina, Bosnia, Chechnya, Mesir, Somalia, Yaman, yang digerakkan oleh tangan-tangan Barat, telah melahirkan kelompok-kelompok perlawanan yang sangat ekstrim.
Obama mengakui ekstrimisem, radikalisme, dan terorisme, akibat kebijakan Barat dibidang politik dan ekonomi, dan menemukan bentuknya perlawanan yang sangat ekstrim, dan mengancam peradaban Barat yang sudah mendekati ajalnya.
Inilah bentuk perlawanan yang paling ekstim sekrang ini, seperti lahirnya Al-Qaidah, ISIS, AQAP, Ansharuttauhid, Boko Haram, al-Shabaab, Taliban, dan sejumlah gerakan Islam lainnya yang sekarang lahir dan menjadi ancaman bagi kepentingan Barat.
Berbagai bentuk ekstrimisme, radikalisme, fundamentalisme, terorisme, dan kelompok-kelompok militan di seluruh dunia Islam sekarang ini, persis seperti yang dikemukakan oleh Samuel Huntington, sebagai bentuk ‘clash civilizaiton’. Bentuk perlawanan terhadap peradban kotor yaitu Barat.
Usaha-usaha para pemimpin Barat tidak akan pernah berhasil menyelesaikan timbulnya gerakan perlawanan peradaban Barat yang kotor, dan membuat kehidupan umat manusia semakin rusak, dan menuju jurang kehancuran bersifat menyeluruh.
Para generasi muda Muslim ingin menciptakan model baru, ditegakannya nilai-nilai Islam menjadi sistem kehidupan yang berbentuk ‘Daulah atau Khilafah’, dan akan menjadi ‘role model’ bagi seluruh kehidupan.
Model ‘Daulah dan Khilafah’ ini, bukan hanya menjadi ‘role model’, tapi akan menjadi ‘antitesa’ bagi kehidupan kufur dan musyrik, serta paganisme yang sedang menjadi dasar kehidupan masyarakat Barat yang sangat merusak bagi kehidupan umat manusia. Wallahu’alam.