View Full Version
Selasa, 05 May 2015

Belajarlah Kepada Para Shalafus Shalih Ketika Bertemu Penguasa

JAKARTA (voa-islam.com) - Buku Da’wah IlaLlah mengisahkan tentang shahabat Atha’ bin Abi Rabah, suatu hari masuk ke istana Khalafah Abdul Malik bin Marwan yang sedang duduk di atas singgasana. Di sekitarnya ada para pejabat dari semua wilyah negara. Peristiwa di terjadi di Makkah di musim haji pada masa kekhalifahannya.

Khalifah Abdul Malik berdiri menyambutnya ketika melihat Atha’ bin Rabah, dan mempersilahkan duduk di depannya. Ia berkata, “Wahai Abu Muhammad, apayang menjadi keinginanmu?. Atha’ menjawab, “Wahai Amirul Mukminin, bertakwalah kepada Allah di  tanah haramnya Allah dan Rasul-Nya , berjanjilah untuk memakmurkannya.  Bertakwalah kepada Allah atas anak-anaknya kaum Muhajirin dan Anshar. Sesungguhnya, karena merekalah kamu dapat duduk di sini. Bertakwalah kepada Allah atas para penduduk perbatasan, karena mereka itulah perisai kaum Muslimin. Tanyakanlah keadaan kaum Muslimin, karena hanya kamu sendirilah yang nanti akan ber tanggungjawab. Bertakwalah kepada Allah tentang orang-orang yang ada di depan pintumu. Janganlah kamu melupakannya dan jangan kamu tutup pintum”.

Abdul Malik berkata, “Akan aku lakukan”, tegas Khalifah Abdul Malik bin Marwan. Atha’ kemudian ber diri. Abdul Malik lalu memegangnya dan memintanya duduk kembali. Abdul Malik berkata, “Wahai, Abu Muhamad. Kamu hanya meminta kepadaku mengenai  keinginan orang lain, dan aku telah memenuhinya. Apa yang  menjadi keinginanmu? Atha’ berkata , “Aku tidak mempunyai keinginan sedikit pun kepada makhluk”, tegas Atha’.

Masihkah ada keikhlasan di dalam diri para ulama dan da’i sekarang  ini, seperti yang dicontohkan oleh Atha’. Tidak memiiki kepentingan apapun kepada makhluk. Dakwahnya hanya semata disertai oleh keikhlasan dan mencari ridho-Nya, bukan ridha manusia.

Para salafush shalih memberikan ibrah (pelajaran) tentang keberanian, keikhlasan, strategi yang baik menghadapi siapapun, termasuk penguasa. Para shalafus shalih merupakan madrasah yang abadi, memberi bekal kehidupan bagi para  da’i. Shalafush shalih memberikan kekayaan nasihat, istiqamah, dan keteguhan. Wallahu’alam.  *dtta.

                                                                                                                                         


latestnews

View Full Version