View Full Version
Selasa, 12 May 2015

Teheran Menguasai Jantung Pemerintahan Rezim al-Assad

DAMASKUS (voa-islam.com) - Presiden Bashar Assad menangkap Kepala Intelijen, dan mengenakan tahanan rumah, karena dicurigai akan merencanakan kudeta, serta memiliki hubungan dengan para pejuang Islam, Senin, 12/5/2015.

Kepala Intelijen Keamanan Nasional, Ali Mamlouk, yang merupakan salah satu dari segelintir pejabat yang memiliki akses langsung ke Presiden Bashar al-Assad, dituduh melakukan pembicaraan rahasia dengan negara-negara yang mendukung kelompok pejuang dan anggota oposisi yang ada pengasingan terhadap rezim Suriah.

Dalam laporan The Telegraph, Assad telah berjuang untuk tetap bersama "lingkaran dalam" rezim, yang kini saling mencurigai dan berperang satu sama lain, ungkap sumber di dalam istana presiden kepada The Telegraph, 12/5/2015.

Ada kekhawatiran bahwa diduga kekuatan militer Iran di Suriah diyakini telah mengambil alih komando sebagian  besar pemerintahan Bashar, termasuk  bank sentral untuk membangun strategi pertempuran.

Nampaknya Kepala Intelijen dan sejumlah tokoh Suriah memainkan peran dalam perang menentang campur tangan Iran yang menjadi sekutu regionalnya Suriah.

Ini menjadi dasar pembersihan terhadap jantung kekuasaan Assad, terutama orang-orang yang menjadi "lingkaran dalam" rezim Syi'ah Alawiyyin di Suriah,  dan mereka sangat takut bahwa para pejabat Iran sekarang memiliki lebih banyak kekuatan daripada para perwira militer Suirah.

"Sebagian besar penasihat di istana presiden sekarang adalah para pejabat Iran," kata seorang sumber yang dekat dengan istana. "Mamlouk sangat benci bahwa Suriah (Assad) memberikan kedaulatan negaranya kepada Iran. Dia berpikir ada perlu perubahan."

Bulan lalu, Rustum Ghazaleh, Kepala Direktorat Keamanan Politik, meninggal di rumah sakit setelah dipukuli atas perintah dari Kepala Intelijen Militer Suriah Letjen Rafik Shehadeh. Dia dipindahkan ke Rumah Sakit Shami di Damaskus setelah terjadinya pemukulan.

"Dia mengeluh bahwa ia dan anak buahnya sedang diperlakukan seperti sampah, sementara Iran dan milisi mereka seperti Tuhan," katanya.
Rezim Assad di Suriah adalah sangat penting untuk Iran, yang menggunakan Suriah sebagai rute perantara dalam mempersenjatai Hizbullah.

Iran telah mendanai dan telah mengirimkan  para ahli strategi dan senjata untuk perang menghadapi para musuh Presiden Assad.

Sekarang ekonomi Suriah runtuh, dan mendapatka fasilitas bantuan kredit dari Teheran - diperkiran lebih  $ 15 miliar dollar saat ini, menurut menteri keuangan Suriah di Damaskus. Damaskus benar-benar menjadi sekadar boneka yang dipajang oleh rezim Syi'ah Teheran. Wallahu'alam.


latestnews

View Full Version