View Full Version
Selasa, 02 Jun 2015

Direktur CIA John Brennan : AS Tak Akan Pernah Mengalahkan ISIS

WASHINGTON  (voa-islam.com) - Pengakuan yang jujur dari seorang pejabat dibidang intelijen  yang paling terkemuka, yaitu Direktur Badan Intelejen AS (CIA) John Brennan mengatakan serdadu Paman Sam tidak akan bisa mengalahkan ISIS di medan perang.

"Saya percaya AS tidak akan bisa mengalahkan ISIS lewat pertempuran darat," ujar Brennan dalam acara Face the Nation yang ditayangkan CBS, Minggu (31/5).

Menurut Brennan, serahkan semuanya pada pemerintah Irak dan Suriah untuk memutuskan bagaimana mereka memulihkan perdamaian di negara masing-masing.

"Harus ada proses politik yang layak dan mampu menyatukan para aktor di Irak dan Suriah," ujar Brennan. "Mereka harus dapat memutuskan bagaimana menyelesaikan urusan dengan ISIS demi masa depan yang damai."

Dalam beberapa pekan terakhir, pejabat senior dan pakar militer mengungkapkan kekhawatiran serupa; AS tidak punya strategi menghadapi ISIS di medan tempur darat.

"Kami tidak hanya gagal, tapi kalah perang," ujar Jenderal John M 'Jack' Keane, mantan wakil Kepala Staf Angkatan Darat AS, di depan sidang Komite Angkatan Bersenjata Senat, bulan lalu.

Frederick Kagan, direktur American Enterprise Institute, mengatakan kepada panel Senat bahwa memperoleh momentuk kemenangan melawan ISIS membutuhkan lebih 20 ribu tentara.

Tahun 2006, Keane dan Kagan menyarankan mantan presiden George W Bush meningkatkan pasukan di Irak, ketika strategi terancam gagal.

Kini, Presiden Barrack Obama menolak pengiriman pasukan dan lebih suka menggempur ISIS dari udara. Yang terjadi adalah ISIS tak melemah. Fakta paling menarik adalah kemampuan ISIS merebut Ramadi dan menguasi lebih 50 persen wilayah Suriah.

Brennan mengakui banyak militan moderat yang dilatih AS untuk melawan rejim Bashar Assad kini bergabung dengan ISIS, dan melawan AS. Anehnya, AS masih melakukan tindakan yang sama; melatih 3.000 militan di Suriah pada akhir 2015 dan tambahah 5.000 pada April 2016, untuk mengalahkan ISIS.

Sekarang Bashar al-Assad tinggal berkutat di Damaskus, lebih separuh Suriah jatuh ke tangan ISIS. 80 persen ladang minyak dan gas, sudah di tangan ISIS. Kakalahan rezim Syi'ah Bashar al-Assad yang didukung Hisbullah, tak terelakkan. Begitu pula, di Irak, rezim Syi'ah Haidar al-Abadi, terseok-seok menghahdapi ISIS. Bantuan AS tidak dapat mengubah peta perang di Irak.

Tindakan AS menggulingkan Presiden Irak Saddam Husien dan Pemimpin Taliban Afghanistan, Mullah Omar, justru melahirkan dampak yang sangat dahsyat, terutama penyebaran kelompok-kelompok 'ektrimis dan teroris', dan AS tidak mampu mengontrol dan mengendalikan secara global.

Perang Global Melawan Teroris (WGOT), yang dijalankan oleh AS sejak usai peristiwa WTC, 11 September 2001, hingga kini sudah mengeluarkan dana triliunan dollar untuk memerangi teroris, tapi tak menghasilkan apapun.

Sekarang justru kekuatan 'teroris' secara global terus meningkat. Secara struktural langkah AS melahirkan dampak baru yang menggulung AS dan Barat. Wallahu'alam. 


latestnews

View Full Version