View Full Version
Jum'at, 05 Jun 2015

Pemilu Turki : Pertarungan Antara Kaum Kemalis dan Islamis?

ISTAMBUL (voa-islam.com) - Salah satu hal yang paling penting ideologi Kemalis dan kaum Kemal begitu benci dan memusuhi eksistensi agama (Islam) yang dianut rakyat Turki. Kemal Attaturk menjadi ‘simbol’ abadi sekulerisme, dan terus menempatkan posisinya vis-vis dengan agama (Islam).

Indikatornya, bagaimana masyarakat Turki yang mayoritas 97 persen Muslim, dan dilambangkan dengan adanya bangunan masjid-masjid yang ada di Turki. Tapi, kalangan elite  Kemalis, memiliki mimpi dengan melakukan transformasi peradaban dalam semalam.

Mereka  berpikir merekayasa masyarakat dan agama, dan kemudian pengaruhnya akan menurun secara bertahap dan menghilang. Masyarakat akan mencapai "peradaban modern" dengan nilai-nilai Barat yang sekuler. Itulah yang dilakukan oleh Kemal Attaturk yang dijuluki sebagai ‘bapak sekulerisme Turki’.

Di Turki, masjid di bangun dari kota sampai ke desa-desa sejak zamannya Khilafah Ottoman. Inilah sarana dalam membangun masyarakat Turki, yang mayoritas Muslim.  Dengan konstruksi masjid yang ada diseantero Turki, dan dengan arsitektur yang sangat indah, maka menjadi  gambaran tentang validitas  eksistensi agama  di Turki.

Kaum sekuler Kemalis dan golongan  kiri yang menjadi  penerus Kemalis yang sekarang berbentuk faham ‘Sosialis’ tidak ingin masjid menjadi bentuk baru eksistensi agama, dan menjadi sarana bangkitnya kembali ‘Pan Islamisme’, dan kekuatan politik Islam.

Inilah hakekatnya pertarungan yang riil di Turki antara mereka yang beraada di ‘Masjid’ dengan kaum sekuler Kemalis, dan sekarang menjadi ‘perang’ terbuka dalam politik. Seperti tampak dalam dekade yang penuh permusuhan yang diekspresikan oleh kalangan sekuler Kemalis dan sosialis Turki.

Setiap kalil pemilihan terjadi polarisasi (pengelompokan) yang sangat jelas, antara pendukung ‘Masjid’ dengan kaum kiri sekuler Kemalis, bertarung. Saat sekarang ini terjadi ‘perang’ antara pendukung ‘Masjid’ yang diwakili Partai AKP dengan partai-parti kiri sekuler Kemalis (CHP), dan tidak menginginkan Turki kembali ke masa lalunya, berdirinya ‘Pan Islamisme’.

Sayap kiri Kemalis, tidak pernah menerima ‘Masjid’, Islam, dan Pan-Islamisme selamanya. Karena itu, mereka dengan segala cara ingin menghentikan segala bentuk yang berbau ‘Masjid’, Islam,  dan Pan Islamisme, yang  sangata bertentangan dengan faham sosialis sekuler Kemalisme. Termasuk mereka kaum Kemalis melakukan kerjasama mengakhiri pemerinrtahan yang ‘Islamis’ Erdogan.

Sekarang kaum sosialis sekuler Kemalis, menghancurkan Erdogan dan AKP Partai dengan isu populis sebagai antitesa Partai  AKP. Seperti  dengan korupsi, kesenjangan sosial, dan mencitrakan AKP sebagai kelompok liberal, dan pro Uni Eropa.

 Kalangan Kemalis masih dengan menambah mendekati kaum miskin perkotaan, dan membangun ‘Masjid’,  dan  tidak ingin dituduh anti Islam. Mereka mempersiapkan serangan yang bersifata ‘revolusioner’ melawan Erdogan dan AKP.

Pada titik ini, kalangan sekuler, sosialis sekuler Kemalis, memiliki  kemampuan memanipulasi, dan mengeksploitir emosi rakyat Turki, dan berubah menjadi perlawanan yang bersifat massif terhadap pemerintahan Erdogan dan AKP. Isu yang mereka sodorkan kepada rakyat Turki, dan sekarang menjadi isu yang sangat ampuh, Erdogan hidup di ‘Istana’ dengan 1000 kamar, dan setiap ‘toilet’nya dilapisi emas.

Kaum Kemalis berjuang secara totalitas, habis-habisan,  bagaimanan menghentikan Partai AKP dan Erdogan, dan bukan hanya sekadar melakukan kritik terhadap pemerintah, tapi intinya perjuangan mereka ingin menghentikan  Pan-Islamisme dan kebangkitan Muslim, dan memenjarakan atau memasung agama (Islam). Mereka tidak menginginkan Islama menjadi ideologi atau sistem hidup.

Kaum Kemalis mengkritik AKP dan Erdogan sebagai kaum liberal, dan terus meneriakan kebencian Pan Islamisme,  dan kebencian Muslim, tanpa mereka bersikap kritis terhadap paradigma Barat. Mereka menentang dan  berteriak tentang  integrasi Turki dengan sistem global, dan disebut sebagai Westernisasi dan nilai-nilai Barat. Ini hanyalah retorika kaum Kemalis mendapatkan dukungan kalangan masyarakat Turki.

Mereka bertindak sangat mengerikan. Mereka kaum Kemalis juga meneriakan , atas nama: ‘Janji Islam’  untuk tanah air  dan kemanusiaan. Kaum Kemalis berupaya mengeksploitasi rakyat Turki dengan isu-isu yang sangat kontroversi. Dibalas dengan AKP dan Erdogan dengan membawa ke masa lalu Turki, yaitu kemenangan Mohamad al-Fatih (Sultan Memed II), mengalahkan Romawi.

Kaum sekuler, sosialis dan Kemalis,  tidak pernah memberikan apapun bagi Turki. Sepanjang sejarah. Sejak Kemal Attaturk mendeklarasikan Turki sebagai negara sekuler sampai hari ini. Partai-partai sekuler sejak zamannya Kemal Attaturk, gagal membuat rakyat Turki lebih mulia. Kecuali kehinaan. Wallahu’alam.


latestnews

View Full Version