View Full Version
Sabtu, 14 Feb 2015

PERS RILIS: Pernyataan Sikap ANNAS atas Penyerangan Gerombolan 'Syiah' ke Kampung Majelis Az Zikro

PERS RILIS

PERNYATAAN SIKAP ALIANSI NASIONAL ANTI SYIAH (ANNAS)

ATAS PENYERANGAN GEROMBOLAN SYIAH

KE MAJELIS ADZ DZIKRO BOGOR

 

Bismillahirrahmanirrahiem

 

Penyerangan Syiah ke tempat kegiatan Ustad Arifin Ilham Majelis Ad Dzikro di Bogor yang disertai dengan penganiayaan aktivis Ad Dzikro pada Rabu, 11 Februari 2015 sangat keterlaluan dan merupakan bentuk nyata pelecehan Syiah kepada komunitas Ahlus Sunnah. Syiah yang sering mengkafirkan Ahlus Sunnah kini menunjukkan diri akan kesesatan dan permusuhannya. Sikap kepura-puraan dan kebohongan sebagai madzhab taqribi  (pendekatan) yang selama ini digembor-gemborkan kepada umat, terkuak kini bahwa Syiah adalah ajaran palsu, arogan, merusak, dan membahayakan.

ANNAS lahir atas keyakinan bahwa Syiah yang berkembang di Indonesia cepat atau lambat akan menampakkan diri sebagai kelompok pengacau yang dengan keyakinan palsunya tentang “darah Imam Husen”  akan melakukan aksi aksi konfrontatif. Sendi-sendi kerukunan dan kesatuan umat, bangsa dan negara terancam di masa depan. Hal ini terindikasi dari perjalanan pengembangan Syiah di Suriah, Irak, Lebanon, Yaman, dan negara-negara lainnya. Dari awalnya pengajian hingga akhirnya pembantaian.

Peristiwa Sampang dan konflik-konflik dimana-mana dan terakhir penyerangan ke Majelis Ad Dzikro Bogor adalah insiden pendahuluan. Umat Islam di Indonesia dan Pemerintah tidak bisa tinggal diam. Jika tak ingin api kecil menjadi kebakaran. Harus diantisipasi sedini mungkin dengan melarang Syiah berkembang di bumi Ahlus Sunnah Wal Jama’ah. Umat Islam dan Pemerintah harus berani bersikap untuk menjadikan pengembangan faham Syiah sebagai agenda serius dan prioritas.

Atas dasar ini, khususnya berkenaan dengan penyerangan gerombolan Syiah ke Majelis Ad Dzikro Ustad Arifin Ilham, maka Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) dengan ini menyatakan sikap:

1. Mengecam dan mengutuk  tindakan gerombolan Syiah yang melakukan penyerangan dan penganiayaan ke Majelis Ad Dzikro Bogor pimpinan Ustadz H Arifin Ilham, tindakan mana merupakan wujud dari pelecehan Syiah kepada ummat Islam.

2. Mendesak pihak Kepolisian Indonesia untuk melakukan tindakan hukum yang semestinya kepada para pelaku penyerangan dan penganiayaan  tersebut serta mengusut tuntas siapa dalang yang ada di belakang (actor intelectual) penyerangan tersebut.

3. Meminta agar pihak Kepolisian tidak memberikan izin untuk acara-acara Syiah seperti majelis Kumail, peringatan 10 Muharam, Arbain, atau Iedul Ghadir yang dapat memancing reaksi dari ummat Islam karena cara-acara tersebut disamping ritus kultus berlebihan juga sarat dengan ungkapan penistaan kepada shahabat, istri Nabi, dan Ahlus Sunnah wal Jama’ah.

4. Meminta Pemerintah c.q Kementrian Agama dan Kejaksaan Agug RI agar lebih serius dalam memantau perkembangan faham sesat Syiah di Indonesia dan segera mengambil langkah-langkah nyata sebagai antisipasi dini dari konflik Sunni Syiah di Indonesia yang mungkin terjadi masa yang akan datang.

5. Mengajak umat Islam khususnya organisasi kemasyarakat Islam, lembaga-lembaga da’wah, dan kelompok-kelompok perjuangan Islam di Indonesia untuk mengkonsolidasikan diri bahu membahu bersama-sama berjuang melawan ajaran sesat dan menyesatkan Syiah  yang nampak kini semakin berani menampilkan jati dirinya sebagai ajaran yang membahayakan.

Demikian pernyataan sikap ini dibuat sebagai wujud tanggungjawab ANNAS kepada Allah SWT dalam rangka membela agama yang benar, serta  demi kemashlahatan umat, bangsa, dan negara.   

 

Bandung, 23 Rabiuts Tsani 1436 H/ 14 Februari 2015

Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS),

 

 

K.H. Athian Ali M. Da’i, Lc, MA

Ketua Harian

 

 

Tardjono Abu Muas

Sekretaris


latestnews

View Full Version