View Full Version
Ahad, 28 Jun 2015

50 Tahun Kompas: Konglomerat Aseng Makin Berjaya...

Sahabat Voa-Islam,

Hari ini tepat setengah abad Kompas berpesta-pora merayakan ulang tahunnya. Di atas tumpukan kemewahan yang diraih dari hasil jurnalistik kebohongan, media jaringan Katolik tersebut ogah mengoreksi sisi kemunafikan. Tentang aneka fakta penipuan mereka atas jutaan rakyat pribumi.

Celakanya, Koran Kompas justru nekat menyuguhkan harapan palsu kepada publik. Menegaskan pada judul utama: "Saatnya Indonesia bangkit." Sembari menampilkan foto dan komentar Jokowi: "Kompas tampil di atas semua golongan, merajut nusantara dan menjunjung demokrasi." Omong kosong !

Nampaknya Bos Kompas Jakob Oetama adalah penipu ulung yang semakin tua kian sempurna menciderai nurani rakyat.

Nampaknya Bos Kompas Jakob Oetama adalah penipu ulung yang semakin tua kian sempurna menciderai nurani rakyat. Menjadikan jaringan Katolik sebagai penyanggah industri pers untuk melayani kepentingan dan kerakusan konglomerasi aseng. Kejahatan itu dibungkus rapi selama bertahun-tahun dan kini di era Jokowi - Ahok baru terbongkar.

Keberpihakan Kompas kepada Jokowi - Ahok dalam kurun waktu tiga tahun ini menuai berbagai protes. Segala pemberitaan hampir setiap hari isinya memutar-balikan fakta, melabrak nurani dan memperkosa akal sehat pembaca.

Loyalitas Kompas kepada Jokowi-Ahok bukan muncul tanpa alasan. Namun hal itu merupakan bagian dari settingan konspirasi Kompas dan jaringan konglomerat aseng. Keduanya bahu-membahu menggerogoti kedaulatan negara, merampok ribuan triliun uang rakyat dan menciptakan Indonesia terposisi lemah dan miskin.

Tidak heran bila Kompas bersikap bungkam atas masalah skandal BLBI. Bahkan sebaliknya berperan aktif mengalihkan rakyat dari kasus korupsi terbesar tersebut. Cara yang dilakukan adalah dengan merajut kekuatan PDIP, cukong aseng dan jaringan Katolik untuk saling bersinergi menangkal setiap upaya rakyat yang mendesak kasus BLBI di bawa ke jalur hukum.

Hasilnya, Kompas dan jaringan konglomerat aseng makin berjaya. Ratusan triliun uang haram BLBI mengalir dalam aneka bisnis yang mereka jarah. Saling berbagi keuntungan terselubung di atas penderitaan jutaan rakyat. Perampok berkedok demokrasi, pluralisme dan kebebasan pers.

Buat Jakob Oetama, saya ingatkan Anda dapat membohongi para intelektual instan. Tapi kami sebagai anak muda bangsa menjadi saksi bahwa: Dukungan kalian terhadap rezim busuk Jokowi - JK - Ahok, adalah sebuah kejahatan yang tidak bisa dilupakan. Realitas itu menunjukan bahwa Anda bukan Katolik sejati. Tapi komprador pers kapitalis yang setia pada kepentingan aseng !

salam
Faizal Assegaf
Ketua Progres 98


latestnews

View Full Version