View Full Version
Ahad, 26 Jul 2015

Pernyataan Sikap ANNAS atas Pembakaran Masjid di Tolikara

PERNYATAAN SIKAP ALIANSI NASIONAL ANTI SYI’AH (ANNAS)

KASUS PENYERANGAN SHALAT IEDUL FITRI DI TOLIKARA PAPUA

 

Bismillahirrahmannirrahim

Peristiwa penyerangan dan pembakaran rumah, kios, dan masjid serta pembubaran pelaksanaan ibadah shalat Iedul Fitri 1436 H di Tolikara Papua tanggal 17 Juli 2015 sangant memperhatikan dan merupakan kegiatan terror yang menunjukan sikap intoleransi dalam beragama.

Teror yang dilakukan umat kristiani yang dikoordinasi Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) terhadap umat Islam di Tolikara didahului dengan edaran “surat ancaman” yang ditandatangani Badan Pekerja Wilayah Toli Pdt Nayus Wenda S.Th dan Pdt Marthen Jingga, S.Th MA sebagai Ketua dan Sekretaris tanggal 11 Juli 2015 yang ditujukan kepada umat Islam Se Kabupaten Tolikara yang isinya “ 1. Acara membuka lebaran tanggal 17 Juli 2015, kami tidak mengijinkan dilakukan di Wilyah Kabupaten Tolikara (Karubaga). 2. Boleh merayakan hari raya di luar Kabupaten Tolikara (Wamena) atau Jayapura. 3. Di larang Kaum Muslimat memakai pakaian Yiljab’:

Organisasi Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) memiliki hubungan yang erat dan tak terpisahkan dengan Zionis Israel sebagaimana dalam perjanjian antara KEHILAT HA’SHE AL HAR ZION (KHAHZ) JERUSALEM dengan GEREJA INJILI DI INDONESIA (GIDI) tanggal 20 November 2006. Keterlibatan Zionis di Indonesia tentu bertentangan dengan prinsip politik Luar Negeri Negara Republik Indonesia;

Sikap Pemerintah Indonesia terasa belum tegas mengantisipasi peristiwa ini bahkan terkesan mengaburkan pokok dasar terjadimya penyerangan dan pembakaran rumah, kios dan tempat ibadah umat Islam tersebut, seolah – olah hal ini hanya merupakan perseteruan antar warga dengan mengabaikan fakta yang sebenarnya yaitu masalah sikap intoleransi, pemaksaan, dan kesewenang-wenangan umat krstiani (GIDI) yang berkaitan dengan agama dan peribadahan umat Islam.

Atas dasar hal tersebut maka dengan ini Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) menyatakan sikap sebagi berikut :

  1. Mengecam dan mengutuk peristiwa penyerangan dan pembakaran tempat ibadah ummat Islam, rumah, kios, dan serta membubarkan pelaksanaan shalat Iedul Fitri 1426 H tanggal 17 Juli 2015;
  2. Mendesak Kepolisian Republik Indonesia untuk mengusut tuntas dan segera memproses hukum pelaku dan dalang (actor intellectual) peristiwa penyerangan tersebut;
  3. Mendesak Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (KOMNAS-HAM) untuk melakukan investigasi secara seksama dan obyektif serta merekomendasi secara jujur dan transparan tentang fakta  peristiwa, tidak melakukan rekayasa yang didasarkan atas kepentingan apapun;
  4. Meminta kepada Pemerintah untuk segera memubabarkan organisasi teroris Gereja Injili Di Indonesia yang terafiliasi denga gerakan Zionis Israel dan mengusut legalitas dan keterlibatan Negara asing dalam pemyelenggaraan Seminar Internasional yang diadakan oleh pemuda GIDI yang juga menjadi penyebab penyerangan pelaksanaan shalat Iedul Fitri;
  5. Menghimbau ummat Islam untuk bersatu dan bahu-membahu melakukan langkah-langkah strategis mengantisipasi berbagai rencana dan kegiatan kelompok-kelompok teroris dan radikal yang senantiasa memusuhi Islam dan ummatnya.

Demikian pernyataan sikap ini dibuat sebagai wujud tanggungjawab ANNAS kepada Alllah SWT dalam rangka membela agama yang benar, serta demi kemashalatan ummat, bangsa dan Negara.

 

                                             Bandung, 3 Syawal 1436 H / 19 Juli 2015 M

                                                    ALIANSI NASIONAL ANTI SYIAH (ANNAS)

 

 

KH. Athian Ali M. Da’i. Lc. MA        Tardjono Abu Muas                                 

 

Ketua                                                       Sekretaris

 

        DEWAN PAKAR ANNAS

        H.M. Rizal Fadillah. SH.


latestnews

View Full Version