View Full Version
Jum'at, 26 Feb 2016

Pemuda PUI: Jokowi Harus Ingat Rakyat, Bukan Investor Asing

KONSOLIDASI PERJUANGAN

PEMUDA PUI: CEMAS DENGAN JALAN DEMOKRASI INDONESIA. JOKOWI HARUS INGAT RAKYAT, BUKAN INVESTOR ASING SAJA

Tahun 1911 pahlawan nasional KH. Abdul Halim dalam usia 20 tahunan memprakarsai terbentuknya Hayatul Qulub (HQ) sebagai cikal bakal Persatuan Ummat Islam (PUI) induk organisasi Pemuda PUI. Dan atas dorongan H.O.S. Tjokroaminoto, HQ berubah menjadi Syirkatul Oelama, lalu Persyarikatan Oelama (PO) di tahun 1917. Untuk mematangkan diri sebagai organisasi perjuangan, pengkaderan Majelis Pemuda pun di bentuk. Kemudian 5 Desember 1964 dikukuhkan sebagai organisasi otonom. Usia ini tentu adalah capaian perjuangan yang penuh dengan pengorbanan. Tiada lain, untuk Indonesia yang berdaulat dan maju.

Karenanya, untuk memperkokoh garis perjuangan pemuda PUI menyelenggarakan konsolidasi perjuangan dan sidang pleno I. Ketua Umum Pemuda PUI Raizal Arifin mengatakan.

“Konsolidasi ini adalah upaya penguatan struktur dan infrastruktur organisasi yang modern. Dalam usianya yang matang, Pemuda PUI perlu terus melakukan pembacaan internal dan eksternal. Jaman terus berubah dan tantang ke-ummatan, maupun kebangsaan perlu jawaban yang tepat.”

Dikatakannya lagi, “agenda ini upaya mengkonkritkan agenda-agenda strategis yang berkelanjutan. Maka, dipilih tema, Merumuskan Agenda Menuju Indonesia Jaya. Kita (Pemuda PUI) semakin cemas dengan jalan demokrasi bangsa. Apakah benar, negara ini menuju pulau harapan. Atau negara bermimpi-mimpi. Kita terus dijajah dengan hutang-hutang, Sumber Daya Alam (SDA) dikeruk negara lain dan kedaulatan ekonomi dipersimpangan jalan. Jokowi harus ingat rakyat, bukan invenstor asing saja.”  

Menurut Sekretaris Jenderal Pemuda PUI Kana Kurniawan, dalam pleno I ini pun akan dilakukan mapping problem-problem kebangsaan dan keummatan.

“Kita harus mematakan problem pengganjal kemajuan bangsa. Mulai dari kedaulatan ekonomi, SDA, konflik horizontal, gerakan LGBT, kepemimpinan nasional, hukum-HAM dan politik. Ini adalah ijtihad perjuangan kaum muda yang harus didorong sebagai gerakan nasional. Negara harus belajar dari kesalahan arah negara.”

                                                                      Jakarta, 19 Februari2016

 

Pengurus Pusat

Pemuda Persatuan Ummat Islam

(PEMUDA PUI)

 

Ttd

Raizal Arifin                                                                        Kana Kurniawan

Ketua Umum                                                           Sekretaris Jenderal


latestnews

View Full Version