View Full Version
Selasa, 10 May 2016

Pondok Pesantren "Gratis" Untuk Keluarga Mujahidin, Yatim dan Miskin di Medan

MEDAN (voa-islam.com) - Mantan jihadis Medan (teroris menurut versi pemerintah), Ustadz Khairul Ghazali, menyatakan pemerintah tidak memberikan perhatian kepada anak-anak dan keluarga dari orang-orang yang dituding sebagai teroris. Akibatnya, mereka cenderung meneruskan perjuangan pendahulunya.

Saat ini  ada sekitar 600 orang yang ditahan sebagai teroris dan lebih 1000 orang mantan teroris yang sudah bebas. Tentu saja mereka itu punya anak-anak, keluarga dan juga perkawanan yang kuat. Sayangnya, pemerintah kurang memperhatikan hal-hal tersebut. Akibatnya, cap negatiif yang sudah kadung melekat di keluarga mereka, berdampak  kurang bagus. Disinilah, menurut Ustadz Ghazali, pemerintah diminta untuk bisa lebih bijak, dengan memberikan celah dan juga pembinaan.

"Karena, dengan mendekati anak-anak dan keluarganya, tentu saja mengurangi kasus-kasus yang berkaitan dengan terorisme di Tanah Air," ujar Ghazali.

Untuk itu, Ustadz Ghazali baru-baru ini mendirikan Pondok Pesantren Tahfidz Daarusy Syifaa’ yang berlokasi di tengah-tengah perkebunan jagung dan ubi, berdekatan dengan tanah eks PTP II, Desa Sei Mencirim Kec. Kutalimbaru, Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara, sekitar 15 km dari kota Medan.

Pondok Pesantren Tahfidz ini juga memberikan pendidikan formal (tingkat SMP dan SMA) dengan Gratis Mondoknya dan Gratis Sekolahnya dikhususkan kepada keluarga Mujahidin, kaum dhuafa, yatim piatu dan miskin.

Untuk itu, kepada yang berminta mondok dan sekolah gratis di Pondok Pesantren Tahfidz Daarusy Syifaa’, bisa mendaftar mulai tanggal 5 Mei 2016. Untuk keterangan lebih lanjut bisa dihubungi Ustadz Ghazali no HP 0853 7333 0840. [syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version