BANDUNG (voa-islam.com) - Alhamdulillah, walaupun para pendengki Islam menghadang, HTI Jawa Barat sukses menyelenggarakan rangkaian acara Masirah Panji Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, pada Jumat-Sabtu (14-15 April 2017). Semuanya semata atas nikmat dan pertolongan Allah Subhanahu wa ta’ala. Rangkaian acara di Jawa Barat sangat heroik dan penuh keharuan karena berbagai hambatan sebelumnya sempat menghadang agenda dakwah ini. Rayah (panji) dan Liwa’ (bendera) Rasulullah akhirnya dapat berkibar dengan perkasa di atap langit Jawa Barat.
Upaya Penghadangan
Rangkaian acara yang dilakukan dalam rangkaian Masirah Panji Rasulullah Kampanye Islam Rahmatan Lil Alamin ini tidaklah mulus. Banyak hambatan yang harus dilalui, seperti larangan oleh aparat atas nama otoritas, provokasi dari kelompok tertentu, dan gangguan di lapangan dari kelompok yang sama secara arogan.
Secara prosedural HTI Jabar sudah menempuh langkah yang benar dan terencana baik, tetapi pada injury time Polda Jabar tidak mengeluarkan STTP dan menyarankan pembatalan acara (larangan). Hal itu disusul dengan pencabutan rekomendasi Polrestabes Bandung dan pencabutan izin penggunaan tempat acara. Tempat acara awalnya di Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat yg akan menampung tidak kurang dari 15 ribu orang. Semuanya atas nama otoritas dengan alasan karena situasi keamanan yang tidak mendukung. Padahal logikanya, harusnya pengganggu itu yang semestinya ditertibkan.
Provokasi juga terjadi dengan aksi demo dari kelompok tertentu mulai dari mendemo kantor HTI Jabar hingga demo ke DPRD dan Polisi, mulai Polsek hingga Polda; untuk memberikan tekanan kepada aparat agar menggagalkan acara Hizbut Tahrir. Rupanya upaya kelompok tersebut berhasil menekan aparat.
Gangguan di lapangan juga terjadi dengan cara yang tidak elegan. Mendemo Kantor HTI dengan menyobek baligho, ancaman pembubaran acara, menduduki tempat acara, teror-teror melalui media online dan pesan singkat, serta bukti-bukti lainnya. Gangguan juga datang dari pihak aparat, mulai dari menghadang bus dari daerah, menekan PO bus untuk membatalkan, hingga tidak memberikan izin tempat konferensi tokoh di salah satu hotel bintang empat di Kota Bandung.
Namun demikian, atas izin dan pertolongan Allah acara berjalan dengan lancar karena dengan sigap panitia melakukan penjadualan ulang, memindahkan tempat acara dan memecahnya menjadi di beberapa titik. Acara berjalan sukses tanpa ada gangguan berarti apalagi pembubaran. Isu pembubaran adalah berita bohong yang disebarkan pihak tertentu.
Menjawab Tuduhan Makar
Adapun isu makar adalah tuduhan yang tidak bertanggung jawab. HTI adalah kelompok dakwah yang tujuannya adalah mengembalikan kehidupan Islam agar terealisasi dengan sempurna di muka bumi ini. HTI mencintai Indonesia. Oleh karenanya, HTI berdakwah di Indonesia untuk menyelamatkan Indonesia dari cengkraman kapitalisme dan liberalisme. Karena yang merusak Indonesia sesungguhnya adalah mereka yang menjadi antek asing meski lisannya teriak NKRI harga mati.
Enam Acara Sukses Digelar HTI Jabar
Pada hari Jumat (14/4) bada shalat shubuh, HTI Jawa Barat sukses menyelenggarakan Tabligh Akbar dengan tajuk “Khilafah Kewajiban Syar’i, Jalan Kebangkitan Umat” di Masjid An-Nuur Kota Bandung. Acara yang dihadiri oleh ribuan masyarakat Bandung dan sekitarnya berjalan dengan semarak. Dimulai dengan shalat shubuh dan doa-doa yang menggetarkan. Orasi politik yang disampaikan oleh Abu Zaid (DPP HTI) sangat menyentuh dan membakar semangat.
Ketua DPD I HTI Jabar Muhammad Riyan juga menegaskan bahwa pada Jumat ini Jawa Barat telah memulai rangkaian Masirah Panji Rasulullah. Tangisan bahagia, haru dan sedih menjadi satu di shubuh yang syahdu itu. Bahagia karena Allah memberikan kemudahan atas terselenggaranya acara. Haru karena dalam situasi yang demikian sulit, aktivis Hizbut Tahrir dengan kesungguhan dan kesabaran merancang dan menyelenggarakan acara. Sedih karena ternyata upaya makar terhadap dakwah masih terus berlanjut, bahkan dilakukan oleh saudara muslim sendiri, baik karena kebodohan maupun karena kesepakatan jahatnya.
Pada hari berikutnya (Sabtu, 15/4), HTI Jabar menggelar lima acara sekaligus pada waktu yang hampir bersamaan. Ma sya Allah, La quwwata illa billah. Pertama, Tabligh Akbar di depan Kantor HTI Jabar Jl. Jakarta Kota Bandung. Ribuan orang mengikut yang tabligh akbar bak kesatria-kesatria perang Mu’tah, dengan gagah perkasa mereka berdiri tegak mengibarkan panji Rasulullah. Sepanjang ruas Jalan Jakarta, singa-singa Allah yang pemberani ini tak henti-hentinya mengumandangkan takbir, tahlil dan shalawat. Orasi politik oleh Ketua DPP HTI Rokhmat S. Labib menjadikan semangat juang peserta tabligh akbar makin bergelora. Mereka memadati lokasi sejak pagi setelah melaksanakan shalat shubuh
Kedua, Pawai Panji Rasulullah. Pawai berjalan mengelilingi sepanjang Jalan Jakarta, Jalan Ahmad Yani dan kembali ke Jalan Jakarta. Peserta pawai dengan tegap mengangkat tinggi panji Rasulullah sambil menyosialisasikan panji agung itu kepada masyarakat. Panji Tauhid pemersatu umat. Panji agung simbol kepemimpinan Islam. Pawai berjalan lancar.
Ketiga, Tabligh Akbar di Masjid Raya Kota Bandung. Acara yang digelar setelah shalat shubuh berjamaah itu dihadiri oleh ribuan masyarakat dari berbagai daerah di Jawa Barat. Mereka memadati Masjid Raya kebanggaan Kota Bandung itu. Acara diisi oleh pengurus HTI Jabar Asep Soedrajat. Selepas mengikuti tabligh akbar ribuan orang bergerak keluar untuk membentangkan rayah dan liwa di lapangan rumput sintetis alun-alun Kota Bandung.
Keempat, Tabligh Akbar di Area Parkir Eks Palaguna. Dalam suasana yg makin panas dan bergairah, ribuan orang yang awalnya memadati Masjid Raya mendapatkan semangat dengan orasi politik dari Ketua DPP HTI, Rokhmat S. Labib. Rokhmat di lapangan parkir tersebut. Rokhmat menyemangati ribuan mujahid dalam meninggikan kalimah Azza Wa Jalla. Orasi politik yang bertajuk sama, "Khilafah Kewajiban Syar'i, Jalan Kebagkitan Umat" menjadi sesuatu yang menggentarkan orang-orang kafir dan munafiq.
Kelima, Indonesia Khilafah Forum. Forum tersebut berjalan dengan format yang bersahaja di aula salah satu rumah makan di Kota Bandung. Lebih dari 300 tokoh memadati aula, sampai sebagian dari mereka harus rela berdiri karena tempat duduk mencukupi. Dalam acara shilah ukhuwah antara Hizbut Tahrir dan tokoh umat itu, Rokhmat S. Labib menjelaskan tentang kewajiban menegakkan khilafah. Para tokoh antusias mengikuti sesi tanya jawab dengan Ketua DPP HTI, layaknya dialog sebuah keluarga besar. Acara yang berakhir pada waktu makan siang itu, ditutup dengan ramah tamah dan makan siang yang sudah disediakan.
Demikian, keterangan ini kami sampaikan. Hanya kepada Allah Yang Maha Adil kami berserah diri dan mengembalikan urusan ini. [ril/syahid/voa-islam.com]
Alhamdulillah, walaupun para pendengki Islam menghadang, HTI Jawa Barat sukses menyelenggarakan rangkaian acara Masirah Panji Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, pada Jumat-Sabtu (14-15 April 2017). Semuanya semata atas nikmat dan pertolongan Allah Subhanahu wa ta’ala. Rangkaian acara di Jawa Barat sangat heroik dan penuh keharuan karena berbagai hambatan sebelumnya sempat menghadang agenda dakwah ini. Rayah (panji) dan Liwa’ (bendera) Rasulullah akhirnya dapat berkibar dengan perkasa di atap langit Jawa Barat.
Upaya Penghadangan
Rangkaian acara yang dilakukan dalam rangkaian Masirah Panji Rasulullah Kampanye Islam Rahmatan Lil Alamin ini tidaklah mulus. Banyak hambatan yang harus dilalui, seperti larangan oleh aparat atas nama otoritas, provokasi dari kelompok tertentu, dan gangguan di lapangan dari kelompok yang sama secara arogan.
Secara prosedural HTI Jabar sudah menempuh langkah yang benar dan terencana baik, tetapi pada injury time Polda Jabar tidak mengeluarkan STTP dan menyarankan pembatalan acara (larangan). Hal itu disusul dengan pencabutan rekomendasi Polrestabes Bandung dan pencabutan izin penggunaan tempat acara. Tempat acara awalnya di Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat yg akan menampung tidak kurang dari 15 ribu orang. Semuanya atas nama otoritas dengan alasan karena situasi keamanan yang tidak mendukung. Padahal logikanya, harusnya pengganggu itu yang semestinya ditertibkan.
Provokasi juga terjadi dengan aksi demo dari kelompok tertentu mulai dari mendemo kantor HTI Jabar hingga demo ke DPRD dan Polisi, mulai Polsek hingga Polda; untuk memberikan tekanan kepada aparat agar menggagalkan acara Hizbut Tahrir. Rupanya upaya kelompok tersebut berhasil menekan aparat.
Gangguan di lapangan juga terjadi dengan cara yang tidak elegan. Mendemo Kantor HTI dengan menyobek baligho, ancaman pembubaran acara, menduduki tempat acara, teror-teror melalui media online dan pesan singkat, serta bukti-bukti lainnya. Gangguan juga datang dari pihak aparat, mulai dari menghadang bus dari daerah, menekan PO bus untuk membatalkan, hingga tidak memberikan izin tempat konferensi tokoh di salah satu hotel bintang empat di Kota Bandung.
Namun demikian, atas izin dan pertolongan Allah acara berjalan dengan lancar karena dengan sigap panitia melakukan penjadualan ulang, memindahkan tempat acara dan memecahnya menjadi di beberapa titik. Acara berjalan sukses tanpa ada gangguan berarti apalagi pembubaran. Isu pembubaran adalah berita bohong yang disebarkan pihak tertentu.
Menjawab Tuduhan Makar
Adapun isu makar adalah tuduhan yang tidak bertanggung jawab. HTI adalah kelompok dakwah yang tujuannya adalah mengembalikan kehidupan Islam agar terealisasi dengan sempurna di muka bumi ini. HTI mencintai Indonesia. Oleh karenanya, HTI berdakwah di Indonesia untuk menyelamatkan Indonesia dari cengkraman kapitalisme dan liberalisme. Karena yang merusak Indonesia sesungguhnya adalah mereka yang menjadi antek asing meski lisannya teriak NKRI harga mati.
Enam Acara Sukses Digelar HTI Jabar
Pada hari Jumat (14/4) bada shalat shubuh, HTI Jawa Barat sukses menyelenggarakan Tabligh Akbar dengan tajuk “Khilafah Kewajiban Syar’i, Jalan Kebangkitan Umat” di Masjid An-Nuur Kota Bandung. Acara yang dihadiri oleh ribuan masyarakat Bandung dan sekitarnya berjalan dengan semarak. Dimulai dengan shalat shubuh dan doa-doa yang menggetarkan. Orasi politik yang disampaikan oleh Abu Zaid (DPP HTI) sangat menyentuh dan membakar semangat. Ketua DPD I HTI Jabar Muhammad Riyan juga menegaskan bahwa pada Jumat ini Jawa Barat telah memulai rangkaian Masirah Panji Rasulullah. Tangisan bahagia, haru dan sedih menjadi satu di shubuh yang syahdu itu. Bahagia karena Allah memberikan kemudahan atas terselenggaranya acara. Haru karena dalam situasi yang demikian sulit, aktivis Hizbut Tahrir dengan kesungguhan dan kesabaran merancang dan menyelenggarakan acara. Sedih karena ternyata upaya makar terhadap dakwah masih terus berlanjut, bahkan dilakukan oleh saudara muslim sendiri, baik karena kebodohan maupun karena kesepakatan jahatnya.
Pada hari berikutnya (Sabtu, 15/4), HTI Jabar menggelar lima acara sekaligus pada waktu yang hampir bersamaan. Ma sya Allah, La quwwata illa billah. Pertama, Tabligh Akbar di depan Kantor HTI Jabar Jl. Jakarta Kota Bandung. Ribuan orang mengikut yang tabligh akbar bak kesatria-kesatria perang Mu’tah, dengan gagah perkasa mereka berdiri tegak mengibarkan panji Rasulullah. Sepanjang ruas Jalan Jakarta, singa-singa Allah yang pemberani ini tak henti-hentinya mengumandangkan takbir, tahlil dan shalawat. Orasi politik oleh Ketua DPP HTI Rokhmat S. Labib menjadikan semangat juang peserta tabligh akbar makin bergelora. Mereka memadati lokasi sejak pagi setelah melaksanakan shalat shubuh
Kedua, Pawai Panji Rasulullah. Pawai berjalan mengelilingi sepanjang Jalan Jakarta, Jalan Ahmad Yani dan kembali ke Jalan Jakarta. Peserta pawai dengan tegap mengangkat tinggi panji Rasulullah sambil menyosialisasikan panji agung itu kepada masyarakat. Panji Tauhid pemersatu umat. Panji agung simbol kepemimpinan Islam. Pawai berjalan lancar.
Ketiga, Tabligh Akbar di Masjid Raya Kota Bandung. Acara yang digelar setelah shalat shubuh berjamaah itu dihadiri oleh ribuan masyarakat dari berbagai daerah di Jawa Barat. Mereka memadati Masjid Raya kebanggaan Kota Bandung itu. Acara diisi oleh pengurus HTI Jabar Asep Soedrajat. Selepas mengikuti tabligh akbar ribuan orang bergerak keluar untuk membentangkan rayah dan liwa di lapangan rumput sintetis alun-alun Kota Bandung.
Keempat, Tabligh Akbar di Area Parkir Eks Palaguna. Dalam suasana yg makin panas dan bergairah, ribuan orang yang awalnya memadati Masjid Raya mendapatkan semangat dengan orasi politik dari Ketua DPP HTI, Rokhmat S. Labib. Rokhmat di lapangan parkir tersebut. Rokhmat menyemangati ribuan mujahid dalam meninggikan kalimah Azza Wa Jalla. Orasi politik yang bertajuk sama, "Khilafah Kewajiban Syar'i, Jalan Kebagkitan Umat" menjadi sesuatu yang menggentarkan orang-orang kafir dan munafiq.
Kelima, Indonesia Khilafah Forum. Forum tersebut berjalan dengan format yang bersahaja di aula salah satu rumah makan di Kota Bandung. Lebih dari 300 tokoh memadati aula, sampai sebagian dari mereka harus rela berdiri karena tempat duduk mencukupi. Dalam acara shilah ukhuwah antara Hizbut Tahrir dan tokoh umat itu, Rokhmat S. Labib menjelaskan tentang kewajiban menegakkan khilafah. Para tokoh antusias mengikuti sesi tanya jawab dengan Ketua DPP HTI, layaknya dialog sebuah keluarga besar. Acara yang berakhir pada waktu makan siang itu, ditutup dengan ramah tamah dan makan siang yang sudah disediakan.
Demikian, keterangan ini kami sampaikan. Hanya kepada Allah Yang Maha Adil kami berserah diri dan mengembalikan urusan ini. [Maktab I’lamy HTI Jawa Barat]