GARUT (voa-islam.com) - Banjir yang terjadi di Kabupaten Garut, Jawa Barat meluas. Sejumlah jalanan akses jalanan ditutup dan petugas Lalin terlihat memblokade sebagian jalur. Rombongan Siaga Bencana Persis yang dinakodai dr. Sony Ramdhani bergerak dari Kantor PP Persis selepas shalat shubuh, brifing dan persiapan membawa alat kebersihan.
Banjir merendam rumah juga sebuah pesantren yang berlokasi di Desa Rancabango, Kecamatan Tarogong Kaler Garut. Bagi jamaah Persis banjir yang melanda komplek pesantren adalah banjir nasional dimana kediaman Ketua Umum Persis tinggal.
“Ketinggian air sampai 1 meter, tembus ke asrama putri sama putra,” kata Ustad Luthfi di Garut, Selasa (6/6/2017).
Sementara itu, pantauan brigade PD. Persis Garut di jalan menuju Pesantren Persis Rancabango tersebut masih terisolir. Warga terpaksa menutup jalan karena ketinggian air semakin meningkat.
Sementara itu Dandim 0611 Garut, Letkol Arm Setyo Hani Susanto mengimbau agar masyarakat berkumpul di titik yang telah disediakan pemerintah.
“Jangan panik, tetap tenang berkumpul di titik yang sudah ditentukan. Kami dari SIGAB Persis dan aparatur pemerintagan terdiri TNI, Polisi dan BPBD juga Disdamkar sedang mencoba masuk ke area pesantren,” pungkas ketua Sigab Persis (6/6).
Pantauan tim Sigab Persis di lokasi banjir Pesantren Rancabango, yang paling parah komplek asatidz sebanyak 7 rumah yaitu rumah ust. Ahmad, ust. Didin Z, ust. Ade Sekarbudi, ust. Furkon, ust. Iwan Wahyudin dan rumah ust. Apendi yang terletak di belakang pesantren.
“Ketinggian air mencapai 1,5 sampai 2 meter. Semua barang habis. Alhamdulillah, sekarang sudah surut tinggal bersih bersih lumpurnya”, ujar Ridwan, yang tengah memantau lokasi. [abid/syahid/voa-islam.com]