View Full Version
Selasa, 31 Oct 2017

Evaluasi 3 Tahun Jokowi: Lawan Kamuflase Politik Rezim Neolib Melaui Upaya Depolitisasi Mahasiswa

PERNYATAAN SIKAP:

“Evaluasi Total 3 Tahun Kepemimpinan Jokowi JK: Lawan Kamuflase Politik Rezim Neolib Melaui Upaya Depolitisasi Mahasiswa

Tiga tahun sudah, Rezim Jokowi-JK menjalankan kekuasaan atas rakyat di Negeri ini hingga dibayangi oleh berbagai persoalan yang tak kunjung tuntas. Klaim Nawa Cita sebagai upaya strategis dalam wujud sembilan agenda prioritas pemerintah selama periode 2015-2019 demi menjadi solusi atas problem mengenai; lunturnya kewibawaan Negara, Runtuhnya sendi-sendi ekonomi dan Maraknya konflik sosial atau intoleransi, justru tidak sama sekali memberikan perubahan menuju keadaan yang lebih baik.

Alih-alih mewujudkan kedaulatan Negara, kemandirian ekonomi dan Berkepribadian bangsa yang menghilangkan berbagai potensi konflik sosial, Negara malah mengobral upaya-upaya depolitisasi mahasiswa yang didasari subjektivitas dalam kewenangannya dan mempovrokasi hadirnya konflik sosial dengan  melakukan kriminalisasi terhadap aktivis-aktivis mahasiswa Islam maupun merekayasa berbagai bentuk preasure group.

Hal ini dibuktikan dengan upaya Rezim dalam melakukan penggembosan terhadap kehidupan kampus dengan membangun propaganda murahan mengenai ilusi “Ancaman Radikalisme” terhadap keutuhan bangsa. Faktanya, konflik-konflik sosial terjadi diakibatkan kegagalan Negara dalam mewujudkan keadilan dalam memenuhi kebutuhan hidup rakyatnya.

Hal ini diungkapkan pula melalui data BPS 2017, tingkat ketimpangan ekonomi nasional tidak mengalami penurunan selama 5 tahun terakhir. Dampaknya, Negara menjilat hasilnya sendiri dan menjadi Negara Gagal dalam mewujudkan rasa aman bagi rakyat. Kegagalan tersebut mengakar kepada penerapan ekonomi kapitalisme yang memberikan kebebasan dalam melakukan penguasaan terhadap sumber-sumber ekonomi baik pengelolaan tanah, privatisasi ataupun penjualan industri BUMN, perdagangan bebas maupun perihal problem ketenagakerjaan hingga mewujudkan kesenjangan yang begitu lebar.

Lantas, dimana basis-basis kekuatan Negara Maritim jika faktanya potensi kelautan dirampok secara legal melalui legalitas kapitalisme yang diterapkan oleh Negara? Ilusi Negara Maritim ini menjadi satu bukti keterjebakan pemerintah menjalankan politik luar negeri pragmatis yang menjembatani megaproyek asing untuk menyusup dan menguasai kekayaan alam Indonesia seperti proyek kereta cepat, reklamasi teluk jakarta, proyek Meikarta dll.

Pembiayaan proyek tidak lepas dari jeratan hutang. Selama September 2017 mengalami kenaikan Rp40,66 triliun (Sumber: Kemenkeu). Utang Pemerintah Pusat naik menjadi Rp3.866,45 triliun. Akhirnya, Rakyat diabaikan dan diperburuk dengan pelayanan publik yang amburadul dan lebih memihak keuntungan bagi kelompok kapitalis. Disinilah Negara kehilangan wibawa dengan dilingkupi kebobrokan hukum, moral, para politisi korup dan Rezim Jokowi-Jk menjadi sebab utama beserta sistem demokrasi yang dijalankannya telah membuahkan langgengnya penjajahan Kapitalisme-Sekuler di Negeri ini.

Atas dasar itulah, Gerakan Mahasiswa Pembebasan Kota Bandung memberikan sikap:

  1. Menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat bahwa sesungguhnya Rezim Jokowi-JK telah berkhinat dengan menerapkan berbagai kebijakan menyengsarakan yang dilandasi oleh Ideologi kapitalisme-sekuler.
  2. Menyerukan kepada Pemuda dan Mahasiswa untuk menolak berbagai doktrin-doktrin propaganda kapitalisme-sekuler yang diakomodir oleh Rezim untuk memalingkan dari arah perjuangan politik Islam.
  3. Hentikan kamuflase Rezim Neolib dalam memalingkan rakyat dari masalah utama dan Nawa Cita yang khianat kepada propaganda keji pembodohan dan penyesatan ilusi Radikalisme didalam Kampus.
  4. Menolak berbagai upaya depolitisasi mahasiswa sebagai cara pemerintah membungkam pergerakan mahasiswa dalam melakukan perlawanan terhadap ideologi kapitalisme-sekuler.
  5. Tidak ada jalan lain untuk membebaskan Negeri ini dari cengkraman kapitalisme-sekuler kecuali dengan menerapkan Ideologi Islam sebagai solusi problematika di segala lini kehidupan bangsa.
  6. Mahasiswa dan Pemuda harus semakin cermat dan kritis dalam menyikapi berbagai propaganda Rezim Penguasa dan memfokuskan perlawanan terhadap ancaman Ideologi Kapitalisme-Sekuler dengan Ideologi Islam.

 

Bandung, 20 Oktober 2017.

 

 

Gerakan Mahasiswa Pembebasan

Kota Bandung


latestnews

View Full Version