View Full Version
Senin, 12 Feb 2018

ANNAS Kepri Akan Ingatkan Terus Masyarakat tentang Bahaya Syiah

BATAM (voa-islam.com) - Usai dikukuhkan kepengurusan ANNAS Wilayah Kepulauan Riau (Kepri) oleh Ketum ANNAS Pusat, K.H. Athian Ali M. Da'i, Lc. M.A., di Masjid Al Kaffah Legenda Malaka, Batam Kota, Kota Batam Kepri Sabtu (10/2/2018) Ketum ANNAS Wilayah Kepri terpilih Erwin Abu Ghaza yang diikuti oleh seluruh anggota kepengurusan yang baru dikukuhkan membacakan pernyataan sikap.

Inilah isi lengkap 5 poin pernyataan sikapnya.

Kami pengurus Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) Wilayah Kepri menyatakan sikap :

Pertama, ANNAS Wilayah Kepri siap berupaya amar ma’ruf nahi munkar khususnya dalam menghadapi penyebaran aliran-aliran sesat tak terkecuali Syiah yang ada di Wilayah Kepri.

Kedua, ANNAS Wilayah Kepri akan senantiasa berupaya mengingatkan masyarakat tentang bahayanya ajaran Syiah bagi akidah ummat dan stabilitas kehidupan berbangsa dan bernegara.

Ketiga, ANNAS Wilayah Kepri mengajak ummat Islam Kepri baik Ormas Islam, organisasi dakwah maupun warga untuk bekerjasama mengantisipasi perkembangan ajaran sesat Syiah yang mengancam keluarga dan generasi muda serta melecehkan kaum perempuan dengan modus kawin kontrak.

Keempat, ANNAS Wilayah Kepri mendesak Pemerintah Kepri agar peduli dan melindungi ummat Islam dari perusakkan nilai-nilai kedamaian oleh gerakan keagamaan dan politik Syiah dengan mengawasi, membatasi, dan melarang pengembangan ajaran Syiah di Kepri.

Kelima, ANNAS Wilayah Kepri akan senantiasa bersama-sama dengan aparat penegak hukum baik Kepolisian maupun Kejaksaan dalam mengawasi perkembangan Syiah di Wilayah Kepri yang secara ideologis dan politis tak lepas dari kendali negara Syiah Iran serta habitatnya sebagai penyebar kebencian dengan menghina shahabat dan istri Rasulullah SAW.

Demikian pernyataan sikap ini disampaikan semata-mata hanya mengharap ridlo Allah SWT dan demi ketentraman warga dan ummat Islam Jawa Timur khususnya dan Indonesia pada umumnya.

Tardjono Abu Muas
Sekum ANNAS Pusat


latestnews

View Full Version