View Full Version
Ahad, 07 Apr 2019

105 Tahun Hadirnya ‘Aisyiyah sebagai Pencerah dan Pencerdasan Ditengah Pergolakan Kebangsaan

YOGYAKARTA (voa-islam.com) - Menapaki usianya yang ke 105 tahun Hijriah, Pimpinan Wilayah 'Aisyiyah (PWA) Daerah Istimewah Yogyakarta (DIY) gelar perayaan puncak Milad di Gelangang Olah Raga (GOR) Among Rogo pada Rabu (3/4).

Mengangkat tema "Aktualisasi Risalah Pencerahan untuk Dakwah Melintas Batas," merupakan upaya ajakan dari 'Aisyiyah kepada warganya untuk kembali menggelorakan semangat dakwah amar ma'ruf nahi munkar, sebagai landasan menuju bangsa Indonesia yang berkemanjuan.

Siti Zulaihah, Ketua PWA DIY dalam sambutannya mengajak para kader dan peserta yang hadir untuk kembali meneladani tokoh pendahulu. Menurutnya, keberadaan 'Aisyiyah sekarang ini tidak bisa dilepaskan dari peran para tokoh terdahulu yang telah banyak berkorban dalam perjuangan 'Aisyiyah.

Keberadaan 'Aisyiyah ditengah pergolakan kebangsaan sebagai alat pencerahan dan pencerdasan umat, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sejak kelahirannya pada 27 Rajab 1335 H atau 19 Mei 1917, telah mengukuhkan jati dirinya sebagai organisasi perempuan moderat. Ciri yang melekat sebagai identitas, yang membawa kepada terwujudnya masayarakat Islam yang sebenar-benarnya.

"Tidak kenal lelah, 'Aisyiyah sebagai gerakan perempuan Islam yang moderat memiliki cita-cita besar demi kemajuan peradaban dan kemanusiaan universal,” tambahnya.

Sementara itu, Untung Cahyono selaku perwakilan dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY mengatakan, kesatuan antara Muhammadiyah dan 'Aisyiyah tidak dapat dipisahkan. Keduanya saling bersinergis, bahu-membahu dalam kerja kemanusiaan yang berazas pada ajaran Islam.

"Jika 'Aisyiyah maju, maka Muhammadiyah kuat. Karena memang keduanya saling membutuhkan, berbeda tapi tidak dapat pisah,” ungkapnya seperti dikutip dari laman resmi Muhammadiyah.or.id.

Dalam kesempatan ini, Untung juga mengajak kepada seluruh warga persyarikatan untuk mengambil bagian dalam perkembangan bangsa.

“Tidak boleh apatis dalam kegiatan poltik, dengan mengedepankan etika ahlak Islam yang sebaik-baiknya. Hal tersebut sebagai aktualisasi risalah pencerahan yang merupakan hasil dari Tanwir Muhamamdiyah beberapa waktu lalu,” jelasnya.

Turut dilaunching buku 105 puisi 'Aisyiyah, Penyerahan sertifikat lomba yang diselenggarakan Lembaga Kebudayaan PWA DIY, serta penyerahan Surat Keputusan (SK) 5 Taman Kanak-kanak (TK), TK Holistik berbasis keluarga, dan TK berbasis Budaya oleh PWA DIY. [syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version