Oleh: Ustad Ahmad Salimin Dani, MA
(Ketua Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia Bekasi)
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَسْتَهْدِيْهِ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. أَمَّا بَعْدُ
Marilah kita tingkatkan ketakwaan kepada Alah SWT. Dengan menjalankan perintah2 dan menjauhi larangan2-Nya.
أَللهُ أَكْبَرُ أَللهُ أَكْبَرُ أَللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ
Marilah kita senantiasa bersyukur kepada Allah atas limpahan nikmat-Nya kepada kita, terutama pada hari ini kita merayakan Iedul Fitri 1441 Hijriyah, dengan melaksanakan shalat Iedul fitri dalam keperihatinan di bawah tekanan bahaya wabah pandemi Covid 19. sehingga terasa kurang si’ar. karena tdak semua melaksanakan solat Idul fitri di lapangan dan dimesjid.
Hal ini disebabkan adanya wabah Covid-19, sehingga mengharuskan kita untuk tidak melaksanakan salat di tanah lapang atau masjid, sebagaimana fatwa para ulama.
Sebagai orang yang beriman, marilah kita bersama mengambil hikmah dan menjadikan pembelajaran dari ujian Allah ini, khususnya dalam rangka membangun kehidupan keluarga kita agar bersih hati dan jiwanya dari berbsgai penyakit kemunafikan, krmusyriksn dan krkufuran, agar dalam kehidupan kita selalu memperoleh keberkahan dari Allah SWT.
Berkah karena umur panjang, banyak rezeki, dan berkah semua nikmat Allah yang beraneka ragam yang telah dikaruniakan kepada keluarga kita.
Dengan keberkahan itu semoga kita akan dijauhkan dari berbagai musibah dunia seperti crisis ekonomi yang dapat menyebabkan kelaparan.
Musibah konplik politik yang menyebabkan perang saudara
Musibah wabah pandemi seperti Virus Coronq 9 yang menyebabkan orqng terpapar dan mwnimbulkan bencana kematian di negeri Indonesia yang kita cintai ini
Dan lebih-lebih musibah di akhirat. jangan sampai diri dan kelauarga kita ada yang dimasukan kedalam siksa api neraka yang bergejolak.
Oleh karena itu marilah kita selalu bekerja sama, bersinergi untuk mencapai harapan bersama.
Yaitu mencapai kebahagiaan kehidupan dunia dan akhirat.
Dan insyaallah kita akan bertemu dan berkumpul lagi di surga Jannatun na’im yang penuh keni’matan bersama-sama.
Amin ya Rabbal ‘alamin.
Dengan bersinergi bersama keluarga untuk mencapai kehidupan yang diridhai oleh Allah Swt, diharapkan di masa pandemi Covid 19 mampj kita membentuk keluarga sebagai mana menjadi motto rumah tangga yang sering kita dengar yaitu Baity Jannaty, rumahku adalah surgaku
Yakni menjadikan rumah ini laksana surga di dunia, sehingga semua anggota keluarga menjadi betah di rumah bahkan lebih membahagiakan dari tempat lainnya. Inilah hikmah untuk tetap di rumah saja masa pendemi Covid 19.
Tanpa adanya sinergi dari anggota keluarga, maka yang terjadi adalah bercerai-berai dalam rangka menempuh jalan-Nya. Allah SWT mengingatkan kita untuk saling tolong-menolong dalam kebaikan dan takwa. terutama di masa wabah pendemi Virus Corona yang banyak menimbulkan kesulitan dan kesedihan. karena kematian dan kehilangan mata pencarian.
.. وَتَعَاوَنُواْ عَلَى ٱلۡبِرِّ وَٱلتَّقۡوَىٰۖ وَلَا تَعَاوَنُواْ عَلَى ٱلۡإِثۡمِ وَٱلۡعُدۡوَٰنِۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۖ إِنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلۡعِقَابِ
… Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. (al-Maidah 2).
Sebagai hamba Allah kita sudah sepantasnya selalu beribadah kepada-Nya.Dan memang itulah tujuan utama dari diciptakannya bangsa Jin dan manudia seperti kita ini.
Kita lahir tanpa kita meminta dilahirkan. Dan kita menjadi bagian dari keluarga kita ini juga bukan karena permintaan kita. Tetapi semua atas kehendak dan kasih sayang Allah Swt. yang maha pengasih.
Allah telah menitipkan anak-anak kita tanpa bisa memilih siapa keluarga dan dan darimana asal keturunannya. Dan kita pun sebagai kepala keluarga rumah tangga tudak bisa menentukan berapa jumlah anak. cucu dan seterusnya.
Semua merupakan takdir Allah Swt.
أَللهُ أَكْبَرُ أَللهُ أَكْبَرُ أَللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ
Begitulah Allah menciptakan satu generasi dan berlanjut pada generasi berikutnya sampai hari Kiamat. Yaitu kehancuran dunia ini dan seluruh isinya—sekaligus sebagai tanda berakhirnya kehidupan manusia dan makhluk lainnya.
Fase berikutnya manusia akan dimintai pertanggungjawaban atas semua yang pernah dilakukan sewaktu menjalani kehidupannya di dunia ini.
Tangung jawab terhadap nikmat-nikmat yang sudah Sllah berikan berikan pada kita.
Hanya dengan mentaati Allah dan Rasul-Nya kita akan selamat, dari siksa yang memberatkan kita diwaktu menghadap Allah Swt.
Momentum kantina cobid 19 ini bisa kita jadikan kesempatan yang baik untuk menjadikan rumah ini laksana surga.
Dan untuk mewujudkannya diperlukan adanya regulasi manajeman yang baik ysnv berbasis pads Al Qur’an dan sunnah-sunnsh Rasul..
Karena kebahagian dan kesenangan yang kita kenal Rumahku Surga ku. Bukan lah semata karena faktor artiatik bangunan yang indah.
Dan bukan pula indah dan luasnya bangunan rumah yang menjadikan rumah itu bisa dibangun laksana surga,
Akan tetapi hati yang lapanglah yang dapat mengantarkan penghuninya merasakan kehidupan yang damai, tentram, dan bahagia.
Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ.
Dari Abu Hurairah berkata: Rasulullah SAW bersabda, ”Bukanlah kekayaan itu karena banyaknya harta, tetapi kekayaan itu adalah kaya hati.” (Bukhari dan Muslim)
Sungguh bahagia merupakan pilihan, dalam keadaan bagaimanapun kita akan bisa tetap merasa bahagia selama kita dalam ketaatan kepada-Nya. Selama yang kita tempuh adalah jalan keimanan dan bukan jalan nafsu.
Yaitu dengan selalu merasakan betapa besar kasih sayang Allah kepada kita. Dan itulah memang sifat Allah ar-Rahman dan ar-Rahim. Walaupun kadang seolah keadaan tidak kondusif seperti sekarang ini, yakni terjadinya pandemi Covid-19.
Tetapi bagi seorang mukmin akan selalu tetap berbaik sangka (Khusnudz-dzon) kepada Allah, bahwa setiap masalah yang terjadi adalah bagian dari wujud kasih sayang Allah, sehingga selalu berusaha mendapatkan hikmah dari setiap peristiwa, baik yang menimpa orang lain, maupun yang menimpa diri sendiri. (QS. attaghobun 11)
Dan itulah pilihannya. Karena kenyataan bukan untuk disesali tetapi yang lebih penting adalah harus dihadapi dengan terus berikhtiar atau berupaya yang terbaik. Sambil terus berdoa memohon pertolongan kepada Allah SWT. Wallahul musta’an dan Allah tempat kita memohon pertolongan.
Jika kita memilih sikap sakit hati, bahkan marah dengan keadaan yang mungkin tidak sesuai harapan kita, maka yang terjadi justru jiwa kita akan mengalami depresi dan hal itu sama dengan kita menyiksa diri sendiri. Bukankah Allah melarang berputus asa?
Maka pilihannya hanya satu dalam menghadapj Pandemi Vifus Corona ini adalah *Sabar. ikhlas dan tawakkal hanya bersandar kepada Allah SWT.
أَللهُ أَكْبَرُ أَللهُ أَكْبَرُ أَللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ
Terpenting sebagaimana pesan Allah dalam al-Quran, Yaitu wajib dalam keluarga kita ini menjaga kedisiplinan, ke istiqomahan dalam menegakkan salat, sambil berusaha memahami apa yang kita baca dan apa yanb kita pinta kwpada Allah dalam suasana yang serba pilu.
Sehingga menimbulkan kekhusyu’an dalam menjalankan ibadah dalam tekanan Covid 19 ini. agar kita celat bebas merdeka ibadah berjemaah dan bdkerja fialam yang bebas. Dari itu….
وَأۡمُرۡ أَهۡلَكَ بِٱلصَّلَوٰةِ وَٱصۡطَبِرۡ عَلَيۡهَاۖ لَا نَسۡئَلُكَ رِزۡقٗاۖ نَّحۡنُ نَرۡزُقُكَۗ وَٱلۡعَٰقِبَةُ لِلتَّقۡوَىٰ
Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan salat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa. (Thaha: 132).
Itulah jaminan Allah adalah kebaikan bagi mereka yang bertakwa, Yaitu selalu menegakkan salat dan selalu bersabar dalam menegakkanya. Akibat baik dan endingnya berupa kebahagiaan yang menyenangkannya akan didapatkan bagi orang yang bertakwa.
Semoga puasa yang telah kita laksanakan juga dapat mengantarkan kita menjadikan diri kita termasuk hamba Allah yang bertakwa. Keluarga kita menjadi keluarga yang selalu berjuang untuk meraih kebahagiaan dunia sampai akhirat. Amin ya rabbal ‘alamin.
Marilah kita berdoa kepada Allah semoga kita selepas Ramadlan ini tetap diberikan istiqamah dalam rangka mengisi waktu kita dengan beribadah kepada Allah SWT.
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آَلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آَلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، اَللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آَلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آَلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ .
اَللَّهُمَّ وَاشْفِ مَرَضَانَا وَمَرَضَى الْمُسْلِمِينَ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ، اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِمَوْتَانَا وَمَوْتَى الْمُسْلِمِينَ.
Ya Allah, sembuhkanlah yang sakit di antara kami, dan juga yang sakit pada kaum muslimin, wahai tuhan semesta alam. Ya Allah ampunilah orang-orang yang telah meninggal di antara (keluarga) kami, dan juga kaum Muslimin.
اَللَّهُمَّ أَعِذْنَا وَذُرِّيَّاتِنَا مِنْ إِبْلِيْسَ وَذُرِّيَّتِهِ وَجُنُوْدِهِ وَشَيَاطِينِهِ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ ، اَللَّهُمَّ أَعِذِ الْمُسْلِمِينَ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ مِنْ إِبْلِيْسَ وَذُرِّيَّتِهِ وَجُنُوْدِهِ وَشَيَاطِينِهِ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ.
Ya Allah lindungilah kami, dan anak-anak keturunan kami dari Iblis dan keturunannya, pasukannya dan setan-setan wahai Tuhan semesta alam. Ya Allah lindungilah kaum muslimin dari setan yang terkutuk yaitu Iblis dan keturunanya dan pasukannya wahai Tuhan semesta Alam, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
اَللَّهُمَّ اجْعَلْ بِلَادَنَا آَمِنَةً مُطْمَئِنَّةً رَخَاءً سَخَاءً وَسَائِرَ بِلَادِ الْمُسْلِمِينَ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ ، اَللَّهُمَّ آَمَنَّا فِي أَوْطَانِنَا وَأَصْلِحْ
Ya Allah jadikanlah negeri kami negeri yang aman sentiasa, gemah ripah loh jinawi toto tentrem kerto raharja, dan juga untuk seluruh negeri kaum muslimin, wahai Tuhan Semesta Alam, Ya Allah amankanlah dan jadikanlah baik negeri kami.
رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Ya Tuhan kami, berilah kami kehidupan dunia yang baik, kehidupan akhirat yang baik. Dan jagalah kami dari api neraka.
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
— Ahmad Salimin Dani.