SEKAYU (voa-islam.com)--Pergantian tahun baru Islam 1442 H menjadi momen penting bagi umat Muslim apalagi masih hangatnya HUTRI ke 75. Ini menjadi kesempatan bagi umat Muslim untuk memulai lembaran baru dengan berbagai amalan ibadah.
Meski dalam suasana pandemi Covid-19, kegiatan memperingati 1 Muharram momentum besar bagi kaum muslimin salah satunya dengan lahirnya sekaligus launching MANTABA (Majelis Asatidz untuk muba bertaqwa).
Jadwal acara tersebut ba’da maghrib dimulai dengan pembacaan surat Al-Kahfi sambil menunggu shalat isya berjama’ah diteruskan pembacaan asma’ul husna berjama’ah.
Acara tersebut tidak tanggung - tanggung tiga penceramah agama seperti ust.HM. Albar, Lc, M.Hi, H. A. Nizar, S.Th.I serta Ustd. Drs. H. Thamrin Nawawi, M.Pd.I ketua MUI Kabupaten Musi Banyuasin langsung membuka acara launching Mantaba dan tetatap mematuhi protokol kesehatan, acara tersebut dilaksanakan di Masjid Jami’ Annur Sekayu, Sumatera Selatan, Kamis (20/08/2020) malam
Ustaz Drs. H. Thamrin Nawawi, M.Pd.I, Ketua MUI Kabupaten Musi Banyuasin Sekaligus Dewan Kehormatan MANTABA menjelaskan bahwa lahirnya Mantaba sebagai bentuk keprihatinan para ustad atau da’i terhadap kondisi masyarakat kita umumnya khususnya masyarakat musi banyuasin terutama dalam hal pengamalan agama, inilah bentuk prihatinan ini tertuang dalam Mantaba.
Ia menambahkan, Mantaba itu berasal dari bahasa qur’an Mann taba man itu siapa taba itu yang bertaubat atau kembali kepada Allah SWT, kita mengajak umat kembali kejalan yang benar salah satu berdirinya mantaba, mantaba itu singkatan akronim dari majelis asatidz untuk muba bertaqwa.
Ustaz HM Albar dalam motivasi ceramah agamanya ia menceritakan peristiwa hijrahnya nabi muhammad SAW kenapa hijrahnya nabi muhammad SAW itun tidak seperti isra’ mi’rajnya rosulullah, kenapa harus dikerjakan dalam kurang satu minggu dari Mekkah menuju ke Madinah kenapa Allah tidak Isra’ kan saja dari dari Mekkah langsung sampai Madinah.
Banyaknya para sahabat yg terlibat dalam peristiwa hijrah, menunjukkan pentingnya keterlibat setiap individu muslim dalam dakwah Islam sesuai kapasitasnya masing-masing.
Ternyata semuanya ada pelajaran penting itu, didalam peristiwa hijrahnya nabi Muhammad banyak apara sahabat banyak yang beriman, ada yang senior ada yang pemuda bahkan yang lebih banyak adalah pemuda, didalam proses dakwah islam, hikmahnya adala setiap umat islam harus mempunyai peran didalam dakwah Islam, harus ada peran seorang muslim yang kelak akan dipertanyakan oleh Allah SWT diakhir kehidupannya.
Ustaz HM. Albar mengutip sebuah hadits, ''Tidaklah melangkah kaki seorang anak Adam di hari kiamat sebelum ditanyakan kepadanya empat perkara, tentang umurnya untuk apa dihabiskan, tentang masa mudanya untuk apa digunakan, tentang hartanya dari mana diperoleh dan ke mana dihabiskan, dan tentang ilmunya untuk apa dimanfaatkan.'' (HR Tirmidzi).
Disamping ust.H.Nizar menambahkan "Di antaranya bahwa kewajiban kita hanya berdakwah sedangkan hasilnya kita kembalikan kepada Allah".
Hadir dalam acara tersebut MUI Kabupaten Muba, Unsur Pemerintah, Anggota DPRD Kabupaten Muba, tokoh masyarakat perwakilan berbagai ormas Islam.* [Rayhan/voa-islam.com]