9 Agustus 2009 - Tembakan Artileri dan Mortar Tentara Pemerintah Philipina terus berlanjut, menyerang warga sipil dan menghancurkan Masjid di Kota Mindanao.
Korban yang tidak terhitung jumlahnya dan kehancuran yang sangat mengerikan, di sebabkan oleh tembakan artileri dan mortar tentara philipina terjadi di Mindanao dan Cotabato, dalam tiga hari terakhir ini.
Kejadian ini di laporkan terjadi di sebuah pusat pengungsian di Barangay Macasendeg di Pikit, Provinsi Cotabato dan pada sebuah Masjid, tempat umat Islam beribadah di Reina Regente di Datu Piang, Mindanao, yang di tembaki dengan mortir 105mm sekitar pukul 5 sore tanggal 6 Agustus lalu.
Delapan dari sembilan orang penduduk sipil yang terluka dengan serius oleh mortir 105mm yang di tembakkan ke pusat pengungsian Macansendeg adalah anak-anak. Di satu sisi masjid mengalami kerusakan berat, laporan mengatakan.
Masyarakat sipil telah memprotes sejak pukul 9 pagi, 6 Agustus 2009, bersamaan dengan itu, empat tembakan mortir dan artileri menyerang Macasendeg dan dua tembakan granat mortar meyerang Baranagay Dasawao di Rajah Buayan, Mindanao.
Namun protes dari masyarakat tidak membuat tembakkan artileri dan granat mortar pasukan pemerintah yang di identifikasi sebagai Batalion Infanteri ke 54 Tentara Philipina, Tentara Sipil dan Paramiliter, Datu piang Mindanao itu berhenti.
Pusat pengungsian di Macasendeg tidak di tembaki dengan mortar 81mm, tetapi dengan artelery 105mm, yang hanya di miliki oleh Tentara Philipina (AFP), kata masysrakat sipil di daerah tersebut.
Sebuah penyelidikan independen dan menyeluruh sedang di desak oleh penduduk setempat untuk diadakan, untuk mengetahui kebenaran dan keadilan bagi para korban.
Dengan demikian, di pastikan Ben Carandang dan Dyang adalah orang yang memimpin tentara milisi dan Batalion Infanteri 54 yang terlibat di samping Tentara Philipina. Carandang dan Dyang adalah pejabat lokal Datu Piang, Mindanao.
Tembakan artileri dan granat mortar juga menghujani seluruh tempat itu, sepanjang malam pada 5 Agustus lalu.
Tembakan artileri dan granat mortar juga menghujani seluruh tempat itu, sepanjang malam pada 5 Agustus lalu
Di mulai sejak pukul 9.30 malam sampai hampir pukul 3 pagi Tentara Philipina dan pasukan milisi melakukan serangan artileri terhadap pasukan MILF di bawah pimpinan Tata, di Barangay Reina, Ratu Regente di Datu Piang, Mindanao, besarnya kerusakan dan korban belum bisa di laporkan.
Pertempuran di Reina Regente antara kelompok yang di pimpinan Tata dan kelompok yang di pimpin Candang dan Dyang, barakar dari permusuhan lokal yang di mulai sejak 1 Agustus 2009 lalu.
Tentara Philipina (AFP) dengan cepat terseret kedalam pertikaian antara kelompok Carandang dan Dyang yang menguasai basis tersebut, yang posisinya berdekatan dengan posisi Batalion Infanteri 54 di Barangay Damabalas, Datu Piang, dengan kelompok pimpinan Tata yang posisinya berjarak kira-kira satu kilometer jauhnya di Barangay Reina Regente.
Sementara itu, para penduduk lokal menyerang tentara pemerintah karena menghancurkan Madrasah dan Masjid di sekitar perbatasan Barangay Pagatin, Datu Saudi dan Barangay Libutan, Mamasapano. Walaupun ini belum di verifikasi, tetapi dalam kejadian itu, juga dikatakan bahwa tentara-tentara pemerintah telah menyembelih anjing dan memakan binatang yang di larang di dekat madrasah dan Masjid, sebuah kasus klasik penodaan agama dan kekurangpekaan budaya, melanggar hukum kemanusiaan internasioanal, hak-hak asasi manusia dan gencatan senjata. (aa/luwaran)