BANDUNG (voa-islam.com) - Gerakan Mahasiswa Pembebasan (GEMA) Kota Bandung kembali turun kejalan melakukan aksi longmarch dalam rangka merespon kebijakan pemerintah mencabut subsidi BBM dengan tema "Pencabutan subsidi : Skenario Busuk ala Rezim Neolib Jokowi-JK Menuju Penyempurnaan Liberalisasi sektor Migas", pada Jumat,(09/01/2015) yang lalu.
Aksi yang diikuti perwakilan kampus se-kota Bandung ini memaparkan aspirasi dalam orasi politiknya. Orator pertama menyampaikan kebijakan Jokowi menurunkan harga BBM hanyalah sebuah pemanis dan pahit diakhir karena sekaligus mencabut subsidi BBM jenis premium yang diberikan kepada rakyatnya dan ini yang diharapkan oleh negara kapitalis,sehingga menunjukkan rezim saat ini berwatak neolib, paparnya.
Hal yang sama pula disampaikan orator lain menegaskan bahwa yang dilakukan Jokowi merupakan agenda penyempurnaan liberalisasi di sektor migas, skenario yang dilakukan rezim Jokowi-JK merupakan drama yang busuk dan khianat, karena sesungguhnya rakyat ditipu oleh sosok Jokowi yang ''merakyat'' tetapi menyengsarakan rakyat.
"Bukan hanya subsidi yang dicabut tetapi telah menaikan pula harga Gas dan TDL dan itu menjadi kado pahit bagi rakyat dengan menyerahkan harga kepada pasar, maka sesungguhnya menggadaikan nyawa rakyat kepada para negara kapitalis dengan mengatasnamakan rakyat dan memang seperti itu negara yang mengekor terhadap negara yang berideologi kapitalis, maka paradigma pemerintah juga kapitalistik" tegas orator.
Begitu halnya juga dalam pernyataan sikap pengurus daerah Gema Pembebasan Kota Bandung menegaskan bahwa masalah Indonesia bukan hanyalah masalah pergantian rezim semata, tetapi ini adalah masalah ideologi yang diterapkan di negeri ini.
Maka dari itu perlawanan yang harus dilakukan adalah perlawanan yang mengarah pada ideologi karena ideologi demokrasi-kapitalisme lah yang menjadi biang kerok permasalahan yang ada di Indonesia, dan ideologi Islamlah yang menjadi arah perjuangan semua elemen masyarakat, Ideologi yang berasal dari wahyu Allah SWT. dan terbukti secara empiris selama 12 abad lamanya. Karena haram dalam Islam memprivatisasi dan meliberalisasi SDA yang menyangkut hajat hidup orang banyak dan migas salah satu didalamnya. Dalam aksinya pun Gema Pembebasan Kota Bandung melakukan audiensi dengan pihak DPRD 1 Jabar diterima dan mendapatkan respon yang baik. [syahid/MPpress/voa-islam.com]