JAKARTA (voa-islam) - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mendukung Kejaksaan Agung melakukan eksekusi mati terhadap enam terpidana kasus narkoba. Ia beryasakinan hukuman mati bisa membuat orang menjadi jera terhadap kasus narkoba.
"Maka filosofi hukuman mati sebagai menjerakan orang. Jadi sekali lagi menurut saya hukuman mati memang perlu dilakukan, Mudah-mudahan menghadirkan efek jera," kata Hidayat ketika dimintai tanggapannya soal eksekusi mati, Ahad (18/1).
Politisi asal PKS ini mengaku mengaku pernah menyampaikan kepada Kapolri dan Jaksa Agung agar kasus mengenai narkoba dipercepat proses hukumnya.
Karena jika eksekusi terlalu lama dilaksanakan, Hidayat khawatir publik lupa dengan kasusnya. Mengenai adanya Peninjauan Kembali (PK) berkali-kali, Hidayat mengatakan persoalan tersebut sudah selesai.
"Kalau melalui mekanisme yang sekarang ini, itu terlalu lama. Sementara negara harus biayain mereka di penjara dan mereka bisa memakai manuver macam-macam bisa jalan terus. Jadi efeknya jeranya enggak ada," pungkas Hidayat.
Seperti diketahui, Kejaksaan Agung pada Ahad dini hari tadi telah melaksanakan eksekusi mati terhadap enam terpidana kasus narkoba. Pelaksanaan eksekusi mati terhadap 4 warga negara asing dan 1 warga negara Indonesia (WNI) ini dilaksanakan di dua tempat, LP Nusakambangan dan LP Boyolali.
"Semula waktu pelaksanaannya direncanakan akan dilaksanakan serentak pada 00.10 WIB. Tapi karena cuaca dan lain sebagainya untuk Nusa Kambangan akhirnya dilaksanakan 00.30 WIB, sementara yang di Boyolali 00.46 WIB. Alhamdulilah, semua berjalan sesuai rencana, aman, lancar, dan tertib," papar Jaksa Agung HM Prasetyo.
Prasetyo menambahkan, pelaksanaan eksekusi terhadap enam terpidana mati dini hari tadi berjalan baik, aman, dan lancar. "Eksekusi enam terpidana mati perkara kejahatan narkotika sudah dilaksanakan, semuanya berjalan baik, aman dan lancar," pungkas Prasetyo.
Sementara itu, Belanda langsung menarik Duta Besarnya dari Jakarta, sesudah pelaksanaan hukuman mati. Memang, Belanda ingin Indonesia generasi mudanya hancur, dan masa depannya suram dengan norkoba. Biarkan Duta Besar Belanda pergi dari Indonesia.(robiawan/voa-islam.com)