JAKARTA (voa-islam.com) - PT Freeport Indonesia adakan Konferensi Pers di kantor Freeport, Kuningan Jakarta Selatan, pada kamis (22/1/2015). Menurut informasi yang beredar dikalangan wartawan, rencananya Freeport akan memberikan keterangan terhadap proses pembangunan smelter dan kondisi hubungan kontrak karya antara Freeport dan pemerintah.
Namun dalam proses pelaksanaannya, acara Konferensi Pers tersebut tidak lazim seperti biasanya, karena hanya wartawan pada media tertentu yang diizinkan mengikutinya. Puluhan wartawan dari media yang tidak terdaftar di dalam list bidang kehumasan Freeport ditahan untuk masuk mengikuti prose konfrensi pers tersebut.
“Yang jelas dong, kalau enggak boleh masuk ya sudah kita pulang, jangan disuruh menunggu tidak jelas seperti ini,” celoteh seorang wartawan dari Majalah BUMN yang tidak ingin disebutkan namanya, seperti dikutip dari geoenergi.co, Kamis, (22/01/2015) yang lalu.
Setelah beberapa saat, jumlah wartawan yang menunggu semakin banyak, saat itu dalam pantauan kami wartawan yang menunggu konfirmasi mencapai sebelas orang, dari berbagai media yang berbeda-beda. Para wartawan semakin jengkel karena larangan tersebut, terlebih belum ada informasi yang jelas dari pihak Freeport apakah diperboleh masuk atau tidak.
Sesaat kemudian pihak humas Freeport mengkonfirmasi kepada satpam yang menahan para wartawan di ruangan loby kantor Freeport dilantai satu, panggil satu persatu wartawan yang telah menunggu lama. [syahid/fea/geoenergi.co/voa-islam.com]