JAKARTA (voa-islam.com) - Bapak adalah orang yang jujur dan sederhana. Begitulah kata orang-orang pada umumnya. Itu memang benar sewaktu Bapak ada di Solo. Bapak begitu akrab dengan pedagang angkringan, pedagan kaki lima dan rakyat pada umumnya.
Terima kasih atas keserdehanaan dan kejujuran Bapak. Nama bapak kian populer setelah merelokasi pasar pedagang kaki lima. Ya, populer karena media meliput bapak.
Mobil Esemka, kasus cagar budaya dengan Gubernur Jateng dan masih banyak lagi. Kota Solo pun semakin indah, hijau tertata dan pariwisata meningkat.
Bapak yang terhormat, seiring waktu, Bapak digadang-gadangkan akan menempati kursi 1 di DKI. Banyak sekali warga JAKARTA yang antusias. Mereka percaya Bapak bisa mengembalikan JAKARTA seperti seharusnya.
Saya juga tau Bapak merasa tidak betah saat baru tiba di JAKARTA. Waktu itu Bapak diwawancarai oleh stasiun TV nasional tentang tanggapan Bapak terkait JAKARTA saat pertama kali.
Bapak menjawab geram kalau perjalanan Solo-Jakarta saja hanya 1.5 jam, tapi dari Bandara Soetta sampai tujuan bapak sampai 5 jam. Itulah Jakarta dan itulah tantangan Bapak.
Banyak warga menaruh harapan agar JAKARTA bisa ‘dibenahi’ dan dirias layaknya kota mungil Solo, atau bahkan lebih dari itu. Bapak banyak memberikan jnji ini itu yang membuat warga Jakarta dan Solo pada umumnya semakin terpesona.
Bapak mengatakan, dana Jakarta itu triliunan pasti bisa mengatasi Jakarta dari banjir, macet, sampah, polusi dan semua kesemrawutan Jakarta. Sebagian lagi menganggap itu hnya pencitraan agar Bapak bisa mnjabat RI1 pada pemilu depan. Ini jang ramai diberita nasional baik cetak atau elektronik
Semakin hari, media semakin mengangkat nama Bapak dan Bapak ada di tingkat populer yang sangat tinggi, begitu pemilu Bapak memenangkan 'pertandingan' ini.
Bapak yang terhormat, begitu lancar dan mulusnya perjalanan Bapak. Namun hanya sedikit orang yang melihat dengan jeli.
Mari kita rehat sejenak saat Bapak baru menjadi DKI 1. Mungkin orang lain hanya menganggap Bapak memanfaatkn itu untuk menaikan rating bapak agar semakin dikenal karena media cetak dan elektronik berpusat di DKI. Apa yang bapak lakukn pasti akan dengan mudah di expose. Dengan begitu nama bapak kian populer. Benarkah se'SIMPLE' itu?
Saya melihat ada kejanggalan, kalau hanya untuk jadi Presiden saja, dengan bantuan Media dan Tim, maka dari Solo saja sudah cukup. Dan dugaan saya benar Hemmmm..
PROYEK pembangunan GEDUNG DUTA BESAR AMERIKA senilai $450 juta atau Rp 4,2 trilyun, luas lahan 3,6 hektar atau 36,009 meter persegi, tinggi 10 lantai, dikerjakan oleh 5.000 an orang dengan target selesai tahun 2017, dengan "gampangnya" ditandatangani oleh bapak setelah sebelumnya masih ditahan oleh Gubernur sebelum Bapak.
Sebagian orang menganggap ini hal yang biasa, hanya pembngunan gedung.Tapi banyak pengamat melihat ini bukan sekedar gedung biasa.Kalau hnya sekadar gedung untuk Dubes kenapa sampai setinggi itu.
Mari kita lihat Kedubes AS di Irak, berada di jantung kota Baghdad dibuka pada Januarai 2009. Luas 42'087 ha. Luas itu sama dengan 80x luas lapangan bola 6x luas Gedung PBB di New York, hampir setengah luas Kebun Raya Bogor dan hampir sama luasnya dengan kota Vatikan. Lalu apa yang terjadi disana.
Ya, gedung ini mampu menampung 16.000 personel baik sipil maupun militer. Di dalamnya sebanyak 2000 orang diplomat berkantor. Apa hnya itu? Tentu bukan ini adalah salah satu Grand Plan Amerika untuk mengukuhkan dominasi di Irak. Karena dengan gedung sebesar itu sudah bisa dipastikan ada Intel, mata-mata, spoinase dan lain-lain, dan itulah yang terjadi di Irak.
Perkembangan pergerakan rakyat Irak (Perjuangn kaum Muslim khususnya) di 'STIR' dari gedung ini.
Ok, kita kembali ke Indonesia. Dengan luas gedung 10 lantai, sudah bisa dipastikan gedung ini akan menjadi pusat spionase Amerika atas Indonesia dalam semua lini. Lebih khusus, perjuangan kaum Muslim yang ingin mengembalikan Islam.
Apa hanya itu? Tentu juga tidak. Masihkah anda ingat kasus NAMRU yang dbongkar oleh Menteri Kesehatan Ibu Nurfadilah,yang dilarang masuk kegedung NAMRU? Dan setelah membeberkan NAMRU adalah tempat mata-mata sekaligus penelitian penyakit dimana rakyat Indonesia dijadikan kelinci percobaan atas penelitian mereka, kemudian beliau dilengserkan saat itu juga dengan tuduhan KORUPSI, dan sampai sekarang tidak terbukti.
Kemudian beliau diganti oleh Ibu Nafsiah Mboy yang melegalkan Kondom dan Aborsi. Naudzubillah.
Bapak yang terhormat, entah Bapak mengetahui atau tidak, itulah faktanya. Dan apa yang sudah Bapak lakukan, walau hanya sekedar tanda tangan akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah Yang Maha Benar dan Maha Mengawasi.
Maka lihatlah, gedung itu sedang dalam tahap pembangunan. Itu salah satu alasan yang saya duga Bapak harus lewati sebelum menjadi Presiden, selain karena media berpusat di DKI.
Saya juga heran kalau Media Raksasa di Amerika seperti TIME, ABC, NEWYORK TIME dan beberapa yang lain mengekspos berita tentang Bapak hingga banyak dukungan juga dari warga Amerika, termasuk musisi ternama agar Bapak menjadi Presiden. Dan yang lebih mengherankan lagi, itu terjadi saat kampanye. Ada apa ini Bapak? Kenapa?
Kini…........
Bapak yang terhormat, hidup saya, rakyat Indonesia hidup semakin susah dan sangat sulit. Ibarat kata, Tanahku sewa .. Airku beli. Harga-harga sembako semakin tinggi, cabai selangit, bawang merah melejit, dan kebutuhan pokok lainnya yang kian mencekik. Kenapa? Dana sosial Bapak cabut. Kenapa? Subsidi BBM Bapak hapus? Padahal kita kaya akan minyak. Kenapa?
Sekarang Pertamina; yang notabene adalah perusahaan Negara sseperti anak tiri yang dipinggirkan, lihatlah SPBU asing yang kian ramai nanti. Kenapa?
Tarif listrik naik. Kenapa? Gas naik? Padahal kita kaya akan gas. Kenapa? Tarif kereta naik, bahkan ekonomi saja menembus angka 500.000 lebih yang tadinya kurang dari 200.000. Kenapa?
Poros Maritim yang Bapak gagas juga akan memecah belah Indonesia dan menjadi semakin bebas untuk Asing masuk. Kenapa? Kebijakan Bapak dalam dunia pendidikan, menghapus doa pagi hari bagi kaum Muslim. Kenapa? Bapak bolehkan pimpinan BUMN dari Asing. Kenapa?
Dan masih banyak lagi pertanyaan KENAPA terkait kebijakan yang Bapak lakukan. Dan apalagi yang Bapak rencanakan selanjutnya untuk MEMBUNUH SAYA PERLAHAN?
Ingat Bapak, setiap suku dan rakyat di Indonesia memiliki ciri masing-masing untuk menyatakan ketidakpuasan terhadap pemimpinnya.
Kalau di Timur Tengah, mereka akan langsung melakukan perlawanan frontal kepada Negara. Di Indonesia khususnya Jawa, rakyat Jawa akan melakukn hal yang sangt luar biasa layaknya mereka mengusir Belanda saat kehidupan mereka begitu sangat terjepit dan tidak bisa melakukan apa-apa lagi.
Mungkin sekarang belum, tapi jika Bapak teruskan kbijakan Bapak yang tidak “Pro” dengan rakyat, siapa tahu kalau rakyat jawa akan melakukan hal yang sama terhadap Belanda? Saya hanya mengingatkan Bapak yang terhormat, karena saya yakin Bapak orang jujur yang sederhana sebagaimana TV mengajari saya.
Oleh sebab itu, saya sarankan agar Bapak mau menerapkan Hukum Allah yang Haq, yang Qoth'i, yakni Syariat Islam sebagaimana sudah diajarkan oleh Rasulullah. Bukankah Bapak sendiri yang mengatakan kita harus mencontoh Rasulullah? Tunggu apa lagi?
Rosulullah mengajarkan kita untuk berhukum kepada Hukum Allah, yaitu syariah. Maka sebaiknya kita menyegerakan agar hukum Allah terwujud. Dengan menerapkan hukum Allah, Syariah secara Kaffah, maka Bapak sudah berbuat hal yang benar sebagai 'PEMIMPIN MUSLIM'.
Trima kasih, Pak Jokowi. Sekian kultwit saya malam ini mudah-mudahan Allah swt memberikan hidayahNya buat kita semua.Kalau ada salah mohon dimaafkan..wassalam
Negeri yang tergadai ... Hasbunallah wa ni'mal wakil, ni'mal maula wa ni'man nasyir.... lindungi negeri kami Ya Robb....!!
[by : benny hidayat/abimantrono anwar/voa-islam.com]