View Full Version
Jum'at, 06 Feb 2015

Pengamat Politik Chusnul Mariyah Sebut 'Kartu Sakti' Joko Widodo Hanya Tipuan

JAKARTA (voa-islam.com) - Dengan gaya blusukan yang dilakukan Presiden Joko Widodo, ternyata lama-lama membuat risih pengamat politik Chusnul Mariyah. Menurutnya, gaya yang dilakukan Jokowi tersebut sudah terlalu berlebihan. Sampai-sampai ia menganggap Jokowi telah "meniadakan" keberadaan Istana Negara.

"Jadi kepala Negara itu jangan terlalu banyak blusukan. Sebab jika terlalu banyak blusukan, buat apa ada istana," ucapnya.

Belum lagi, lanjut Chusnul, dalam 100 Hari kepemimpinan Jokowi. Chusnul memandang apa yang dilakukan Jokowi hinggga saat ini tidak menghasilkan output yang signifikan dan berarti. Sebut saja salah satunya yakni 'Tiga Kartu Sakti' yang ia ciptakan.

Di mana menurutnya solusi kartu tersebut tidak ada bedanya dengan memberikan ketidakpastian terhadap persoalan. Dan terkesan dibohongi sebab anggarannya pun tidak ada.

"Solusi dari kartu-kartu hanya untuk mengambil hati. Anggaran kartu tak ada, sama saja kita ditipu. Belum lagi untuk memilik BPJS. Secara teknis sulit membuatnya," kata wanita kelahiran Lamongan, Jawa Timur.

Di lain sisi, ia pun turut mengomentari kisruh terjadi antara KPK dan Polri. Menurut Chusnul yang juga aktivis perempuan, jika melihat dengan sikap Jokowi yang tidak tegas dalam persoalan ini, ia justeru menyarankan lebih baik Kapolri yang lama diperpanjang masa jabatannya.

Ia beralasan karena jabatan Plt itu tidak dibenarkan dalam institusi tersebut. Dan menurutnya ini sama saja membiarkan masalah yang terus terombang-ambing.

"Dalam jajaran kepengurusan Polri, Plt itu tidak boleh. Justru lebih baik yang berhenti itu diperpanjang. Itu satu tes case apakah presiden dapat mengambil keputusan. Dan lebih baik diperpanjang tetapi salah, daripada terombang ambing," tutupnya.

Chusnul Mariyah hadir dalam kajian bulanan yang biasa diselenggarakan oleh PP Muhammadiyah. Hadir pula Ketua MUI Din Syamsudin dan Anggota DPR RI Fadli Zon. Tema yang diangkat dalam kajian tersebut ialah "100 Hari Pemerintahan Joko Widodo". [robigusta/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version