View Full Version
Sabtu, 07 Feb 2015

Benarkah Indonesia Akan Bubar Bila KPK Lumpuh?

JAKARTA (voa-islam.com) – Indonesia di mata Guru Besar Sosiologi Universitas Indonesia, Profesor Imam B Prasodjo, tampaknya segera bubar kalau Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lumpuh karena jajaran kepemimpinannya tersangkut masalah hukum.

Dalam akun Facebook-nya pada Jumat pagi ini (6/2), anggota tim independen atau Tim 9 yang ditunjuk Jokowi untuk menyelesaikan kisruh KPK-Polri itu mengatakan, koalisi koruptor selangkah lagi seperti akan memenangkan pertarungan. Para koruptor kakap seperti tengah menyiapkan pesta kemenangan atas matinya “hantu” yang selalu mencemaskan langkah-langkah mereka.

“Sungguh seperti ada mimpi terburuk akan menimpa negeri ini,”  katanya.

Imam juga mengunggah gambar Gedung KPK dengan teks “Selamat Tinggal, Indonesia. Silakan Korupsi Sepuasnya. Good Luck Mr President”.

Ia mengaku merasa iba pada bangsa ini. Karena, amanat reformasi yang susah-payah diperjuangkan seolah-olah akan terkubur. Bahkan, harapan rakyat yang mendambakan kemakmuran benar-benar terancam. Keadaan genting ini menjadi ironi dengan perginya Jokowi ke luar negeri tanpa menyelesaikan masalah ini terlebih dulu.

“Entah mengapa pagi ini saya merasa iba pada bangsa ini. Jutaan rakyat yang ingin agar kekayaan negeri ini dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan umum seperti tak sadar bahwa impian itu sebentar lagi akan terampas, hilang, entah kapan akan kembali,” tutur Imam.

Kondisi hukum yang ada, banyaknya rekayasa kasus, saksi bohong, bukti palsu yang bertebaran di mana-mana, yang bisa melumpuhkan semua upaya kebaikan membuat Imam merasa prihatin. Di sisi lain ada guru di daerah terpencil yang bertahun-tahun mengajar dengan gaji kecil, seorang polisi yang terus mencoba berperilaku jujur dan tak kenal lelah menjalani tugas melayani masyarakat di tengah cercaan dan ketidakpercayaan sebagai imbas perilaku buruk sebagian para atasan.

“Belum lagi nasib petani, buruh bangunan, pemulung, dan para TKI yang terpaksa menyabung nyawa hanya karena sesuap nasi. Akankah mereka berubah nasibnya karena uang untuk kesejahteraan mereka terjarah sebelum menyentuh mereka?” kata Imam.

Kendati begitu, di balik itu semua, lanjut Imam, tetap ada keyakinan sejarah kehidupan bangsa ini belum berakhir. Rakyat belum menunjukkan kekuatan sebenarnya. Rakyat harus berjuang demi kebenaran dan memerangi kebatilan. Ia berharap ada keajaiban agar bangsa ini selamat.

“Semoga Mr President membaca krisis yang melanda negeri ini untuk melakukan langkah penyelamatan sebelum ia tercatat dalam sejarah sebagai ‘Presiden Terburuk dalam Pemberantasan Korupsi di Indonesia’. Aku pun berdoa, semoga tidak!” tutur Imam.

Sebelumnya, pada 17 Desember lalu, ketika menjadi Juru Bicara Panitia Seleksi Pimpinan KPK, Imam mengatakan, legitimasi KPK berpotensi dipersoalkan karena komposisi pimpinan yang tidak utuh, yakni komisioner-nya tidak lagi lima orang, tapi empat orang, setelah masa tugas Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas berakhir terhitung sejak 16 Desember 2014.

“Saya mengucapkan innalillahi wainnailahiraajiun kepada KPK,” ujar Imam kepada sebuah media. [pur/pribuminews/voa-islam.com] 

Foto: Chris Hadi/Pribuminews


latestnews

View Full Version