View Full Version
Selasa, 10 Feb 2015

Tak Takut Malu : PDIP Menegaskn Komjen Budi Gunawan Kapolri

JAKARTA (voa-islam.com) - Walaupun ibaratnya muka PDIP dan Komjen Pol Budi seperti disiram 'cuka' oleh KPK dengan menjadikan Budi Gunawan sebagai tersangka, tak tanggung-tanggung PDIP menyatakan Budi Gunawan resmi Kapolri.

Budi Gunawan sekarang kasus gugatannya sedang di sidangkan di Pengadilan Negeri Jakarta. Budi Gunawan di duga salah satu pemilik rekening 'gendut' yang konon nilainya mencapai Rp 800 miliar. Ini yang membuat KPK 'menggorok' Budi Gunawan menjadi tersangka, sesudah ditetapkan sebagai Kapolri, dan sudah disetujui paripurna DPR.

PDI Perjuangan (PDIP) menilai Komjen Budi Gunawan  telah resmi menjadi Kapolri. Sebab, berdasarkan hukum tata negara, keputusan Paripurna DPR memastikan keabsahan BG sebagai Kapolri.

Anggota DPR Komisi III dari PDIP, Junimart Girsang menyatakan, proses penunjukan Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri sudah melalui proses yang sah. Dimana, Presiden Jokowi telah ajukan surat, DPR sudah melakukan fit dan proper test, lalu juga sudah di paripurnakan.

"Jadi berdasarkan hukum faktor, Komjen Budi Gunawan ini sudah jadi Kapolri. Tinggal Presiden Jokowi untuk melantiknya," ujar Junimart kepada wartawan, Senin (9/2/2015).

Menurutnya sekarang yang tersisa adalah pelantikan BG sebagai Kapolri oleh Presiden Jokowi. Junimart mengingatkan, untuk perihal melantik itu bukan lagi bicara atas pemahaman hak perogratif presiden.

"Pelantikan ini kewajiban. Kapan pertanyaannya?, harus segera," tegasnya.

Diketahui Presiden Jokowi menyatakan akan memutuskan untuk melantik atau tidak Budi Gunawan menjadi Kapolri paa pekan ini. Disamping itu, proses perisdangan praperadilan yang diajukan Budi Gunawan masih berjalan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Budi Gunawan pernah menjadi ajudan Mega mulai  2001-2004, dan memiliki hubungan yang dekat, dan Budi mendapatkan kepercayaan dari Mega.

Inilah yang menyebabkan kegagalan Abraham Samad,  gagal mendampingi Jokowi, dan Mega memilih Jusuf Kalla, karena faktor Budi. (dimas/dbs/voa-islam.com) 


latestnews

View Full Version