View Full Version
Selasa, 10 Feb 2015

BMKG Hari Ini Hujan Lebih Besar, 90 Titik Jakarta Terendam, 9.000 Mengungsi

JAKARTA (voa-islam.com) - Menurut BMKG hujan hari ini akan lebih besar. Sudah 90 titik daerah di Jakarta yang terendam banjir, dan lebih 9.000 penduduk yang mengungsi akibat rumahnya terendam banjir.
 
Ini benar-benar musibah bagi rakyat Jakarta. Lebih malang lagi nasib orang-orang miskin, yang hidupnya tidak memilliki apa-apa. Mereka hidupnya sehari-hari tidak jelas. Sekarang harus ditimpa banjir.
 
Musiibah ini di mulai hujan yang terjadi selama dua hari tanpa henti, dan  diprediksi akan mengarah pada banjir besar di ibu kota. Meski genangan air di beberapa wilayah sempat berkurang semalam, hujan deras yang kembali mengguyur Jakarta pagi ini mengubah prediksi tersebut.

"Sesungguhnya titik banjir sudah berkurang semalam. Tapi sekarang sedang kami hitung ulang karena hujan kembali deras," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho kepada wartawan di Jakarta, Selasa (10/2).

BNPB pun kini tengah mendata kemungkinan pengungsi yang ada di wilayah Jabodetabek. Jika hujan dengan intensitas sedang sampai besar tak juga berhenti bahkan merata di seluruh wilayah Jabodetabek, BNPB memprediksi ada sekitar 9.000 jiwa yang harus mengungsi.

"Kami sedang melakukan pendataan. Di Jakarta Timur saja ada sekitar 4.000 jiwa. Kalau dihitung berdasarkan semua daerah yang diprediksi kena banjir, maka kemungkinan pengungsi sekitar 9 ribu jiwa," ujar Sutopo.

BNPB pun menerima laporan jika pintu air Muara Angke dan pintu air Karet telah mencapai level siaga I. Sementara pintu air Katulampa di Bogor hingga saat ini dalam ketinggian normal karena intensitas hujan di wilayah itu tak terlalu besar.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan kawasan Jakarta dan sekitarnya akan menerima hujan yang lebih deras hari ini. "Prediksi kami akan terjadi terus sampai malam," kata Kepala Sub Bidang Informasi Meteorologi BMKG Hary Tirto Djatmiko.

Hujan lebat terjadi karena interaksi cukup kuat antara atmosfer dan lautan di Samudra Hindia menghasilkan fenomena Dipole Mode, yakni tanda-tanda atau gejala memanasnya suhu permukaan laut dari kondisi normal di sepanjang ekuator Samudra Hindia.

Meski hujan rutin terjadi di musimnya, Hary menyatakan Jakarta perlu waspada sebab kota ini memiliki kontur tanah yang rendah dan drainase yang buruk.. Akibat banjir ini juga menghancurkan jaringan tranportasi. Di mana banyak angkutan transportasi yang rusak dan mogok, termasuk jaringan kereta api ikut kacau, akibat banjir. Entah berapa trilliun kerugian akibat banjir selama tiga hari ini.

Presiden Jokowi rencananya akan memanggil Ahok, dan meminta penjelasan tentang banjir yang sudah merendam ibukot Jakarta. Selama ini Ahok sudah mengatakan memiliki kesiapan menghadapi banjir, kenyataannya tetap saja Jakarta terendam banjir. 
 
Ahok sudah mengancam kepada Camat dan Lurah yang gagal menangani banjir akan di lorot dari jabatannya. Mungkin jika benar ucapan Ahok, maka seluruh Camat dan Lurah di Jakarta akan dilorot oleh Ahok. Ayo "kok' di lorot. Biarkan di DKI tidak ada lagi Camat dan Lurah. (jj/dbs/voa-islam.com)
 

 


latestnews

View Full Version