View Full Version
Kamis, 12 Feb 2015

Soal Mobil Nasional Tutupi Berita Impor 'Sapi Nasional' dan Kebohongan Jokowi

CIANJUR (Voa-Islam.Com)- Ketika blesekan ke di Pasar Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, 29 Maret 2014 lalu, Jokowi dengan gagah perkasa mengatakan, Indonesia harus berani menghentikan impor daging sapi. Menurut dia, Indonesia memiliki kemampuan untuk menciptakan swasembada daging yang sepenuhnya bergantung pada produksi dalam negeri. “Kita harus punya keberanian untuk beralih dari konsumsi ke produksi. Selama ini, kita tidak berani berproduksi karena tidak ada kemauan,” ujar Jokowi.

Indonesia, katanya lagi, tidak boleh takut kekurangan pasokan karena ada peternakan dengan produksi sapi yang cukup di Nusa Tenggara. Karena itu, swasembada daging sapi bisa terwujud jika program ini dikerjakan secara serius. “Bukan sesuatu yang sulit,” kata Jokowi, yang mengingatkan pada perkataan ketika masih menjadi Wali Kota Solo terkait penanggulangan banjir dan macet di Jakarta.

Kenyataannya, belum lagi 10 bulan ucapannya di Pasar Cipanas itu, tepatnya 25 November 2014 lalu, Jokowi menjilat ludahnya sendiri dan meningkatkan impor sapi dari Australia. Jokowi meloloskan impor sapi dari Australia sebanyak 264 ribu ekor. Jumlah impor kali ini melonjak sangat tajam dari target awal yang 136 ribu ekor.

“Kebijakan Presiden Jokowi benar-benar tidak sesuai dengan janji kampanyenya. Ini menunjukkan bahwa presiden kita inkonsisten, Jokowi bagaikan menelan ludahnya sendri,” ujar Ketua Komisi VI DPR RI, Achmad Hafidz Tohir, 27 November2014. Menurut Hafidz, selain berkhianat atas janjinya sendiri, kebijakan impor sapi yang dilakukan Jokowi itu melukai hati rakyat, khususnya para peternak sapi lokal.

Sialnya, tambah Hafidz, sapi diimpor dari Negara Bagian Queensland-Australia, tuan rumah penyelenggaraan G20, yang Jokowi hadir sebagai Presiden RI. Ini menunjukkan Indonesia telah kalah dalam forum lobi pada arena para pemimpin negara ekonomi maju dan berkembang utama dunia itu. “Seharusnya Indonesia harus punya keberanian menghentikan impor daging sapi karena kita memiliki kemampuan menciptakan swasembada daging sehingga memperkuat produksi dalam negeri,” tutur Hafidz

Impor sapi itu dilakukan oleh PT Multiargo Pangan Lestari dan perusahaan tersebut sejauh ini merupakan perusahaan satu-satunya yang mendapat izin impor sampi dari Australia. Karena itu, tak menutup kemungkinan Multiargo Pangan Lestari akan memonopoli mekanisme pasar sapi nasional, mulai dari jual beli bibit sapi hingga menjual beli daging. Semua akan dsuplai oleh Multiargo Pangan Lestari sebagai pemain tunggal penyedia kuota sapi impor. Kuota pasar daging akan bergantung pada PT Multiargo Pangan Lestari selaku pemain penyedia kuota dan pengimpor. Dengan demikian, PT Multiargo Pangan Lestari tampaknya ibarat menjadikan sapi asal Australia menjadi sapi nasional.

Maka, ketika PT Adiperkasa Citra Lestari akan memproduksi mobil nasioanl bareng Proton, PT Multiargo Pangan Lestari terlebih dulu telah mengimpor “sapi nasional” barenga perusahaan Australia. Dua perusahaan tersebut, PT Adiperkasa Citra Lestari dan PT Multiargo Pangan Lestari, adalah milik dua orang yang dikenal akrab sejak lama: mantan Kepala Badan Intelijen Negara Hendropriyono (PT Adiperkasa Citra Lestari) dan pengusaha Tomi Winata (PT Multiargo Pangan Lestari). (Pribuminews)


latestnews

View Full Version