View Full Version
Sabtu, 21 Feb 2015

Wapres Minta Klarifikasi PPATK Soal Rekening Gendut Badrodin?

JAKARTA (voa-islam.com) - Presiden Jokowi memilih melawan menolak 'titah' Mega, karena menolak melantik Komjen Budi Gunawan, yang sudah didukung oleh paripurna DPR, sebagai Kapolri. Kemudian, Jokowi memilih Badrodin Haiti yang didukung oleh Surya Paloh. 

Memang, saat Jokowi mengumumkan penggantian Budi Gunawan kepada Badrodin Haiti, nampak wajah Jusuf Kalla sangat 'sumringah'. Perlu diingat syarat koalisi antara Nasdem-PDIP, dan dukungan Surya kepada Jokowi itu, jika PDIP menjadikan Jusuf Kalla sebagai wakil presiden. Permintaan itu dipenuhi, karena dukungan Budi Gunawan kepada Mega.

Sekarang, ritme politik tidka beraturan, akibat kasus Budi Gunawan-KPK.  Di mana sesudahh diumumkan sebagai calon Kapolri, Budi Gunawan ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Masalahnya menjadi berlarut Tarik ulur berbagai kepentingan diantara para pendukung koalisi dalam KIH.

Dengan pilihan  Jokowi terhadap Badrodin Haiti, menyelesaikan masalah hubungna  antara Mega, PDIP dan Jokowi? Bagaimana sikap DPR yang sudah mendukung Budi Gunawan, dan kemudian dibatalkan oleh Jokowi? Ini akan menjadi persoalan baru. Kalangan DPR menilai tindakan Jokowi tidak prosedural, dan dinial melanggar undang-undang, tanpa konsultasi kepada DPR, dan mengganti Budi Gunawan dengan Badrodin.

Sekarang muncul masalah baru, yang ramai dalam pemberitaan. Apakah Badrodin Haiti termasuk perwira Polri yang diduga memiliki rekening gendut?

Menghadapi pemberintaan yang ada, kemudian Wakil Presiden Jusuf Kalla telah memanggil bekas Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Yunus Husain, untuk mengklarifikasi munculnya rumor dan dugaan rekening gendut pada calon tunggal Kapolri yang baru Badrodin Haiti. 

Hal ini disampaikan melalui Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi muktamar Surabaya Romahurmuziy atau Romi. "Dipanggil oleh Pak Wapres, karena berita itu baru muncul dan sebelumnya tidak ada fakta yang mendukung dugaan rekening gendut tersebut," kata Romi di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (19/2).

Nama Badrodin sendiri termasuk di dalam daftar para perwira Polisi yang punya rekening gendut hasil penelusuran PPATK. Badrodin disebut tercatat membeli polis asuransi pada PT Prudential Life Assurance dengan harga yang fantastis, yaitu sebesar Rp 1,1 miliar.

Kepada KPK dan Penyidik Polisi, Badrodin mengaku pernah menunjukkan data itu di tahun 2013. Badrodin mmemastikan, dana pembelian polis asuransi tersebut berasal dari deposito istrinya, yang bekerja sama dengan bank properti. Apakah dengan informasi itu, selesai masalah terkait dengan rekening 'gendut? (jj/dbs/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version