View Full Version
Rabu, 25 Feb 2015

Australia Tuntut Balas Budi, Bank Dunia: Bantuan Tsunami Australia Tak Sampai ke Aceh

MEDAN (voa-islam.com) - Seperti beredar kabar sebelumnya bahwa PM Australia Tony Abbot tuntut balas budi kasus narkoba 'Bali Nine' yang direspon negatif para netizen.

Ada yang menarik dari statement Manajer dana internasional Bank Dunia untuk bencana tsunami di Aceh dan Sumatera Utara, Joe Leitman. Ia mengatakan dana bantuan yang dijanjikan Australia tidak sampai ke Aceh.

Pada wawancara radio yang dikutip laman ABC, 20 Agustus 2005 lalu, Leitman ketika itu mengatakan kontribusi pemerintah Australia hanya seperdelapan dari $1 miliar atau Rp12,8 triliun yang dijanjikan.

Pada Januari 2005, setelah terjadinya bencana tsunami pada 26 Desember 2004, pemerintah Australia mengumumkan keinginan memberi donasi, di bawah apa yang mereka sebut kemitraan Australia-Indonesia.

Dana itu akan digunakan untuk membangun rumah-rumah bagi para korban bencana. "Akan baik untuk melihat kontribusi Australia, dan mungkin bertanya kemana (dana) itu sampai," kata Leitman.

Leitman bertanggungjawab untuk mengkoordinasikan dana sebesar $4 miliar yang didonasikan negara-negara seperti Amerika Serikat (AS), Inggris, Belanda dan Norwegia. "Kesan awal publik adalah, oh itu satu miliar dolar untuk Aceh.

Tapi, jika Anda membedah itu, setengahnya adalah pinjaman lunak yang dapat diambil atau tidak diambil kembali oleh pemerintah Australia," kata Leitman.

Sementara sisanya diberikan dalam bentuk hibah. "Kurang dari seperempat (dari hibah) yang akan sampai ke Aceh, sisanya akan digunakan untuk mengejar kepentingan strategis pemerintah Indonesia dan Australia di seluruh Indonesia," tambahnya.

Sehingga jumlah sesungguhnya yang dapat sampai ke Aceh, paling hanya hanya seperdelapan. Komentar Leitman itu telah membuat organisasi Aidwatch mendesak pemerintah Australia untuk transparan.

Tim O`Connor dari Aidwatch, mengatakan pemerintah Australia tidak pernah transparan, tentang berapa sebenarnya dana yang dialokasikan untuk bantuan tsunami di Aceh dan Sumatera Barat.

Dana tsunami Australia digunakan di luar Aceh. "Proyek-proyek pemerintahan, beasiswa, tanggap bencana, mungkin dibutuhkan. Kami tidak memperdebatkan itu," kata O`Connor. "Tapi, itu bukan dana tsunami dan itu semua semestinya tidak didanai, dari apa yang dikira publik Australia untuk bantuan bencana tsunami," ujar O`Connor.

Rakyat Aceh Meradang dan Kumpulkan Koin Untuk Australia

Pernyataan Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, soal bantuan tsunami, rupanya menimbulkan reaksi beragam dari berbagai kalangan di Aceh. Sejak dua hari lalu, sejumlah masyarakat dan organisasi masyarakat di Aceh melakukan aksi mengumpulkan koin untuk Australia.

Sejumlah orang menilai, Australia tidak ikhlas membantu ketika Aceh dilanda musibah tsunami. Pengumpulan koin ini pun karena tersinggung dengan pernyataan pemimpin Negeri Kanguru.

Masyarakat Aceh memberi hastag #KoinUntukAustralia, #Koin4Australia. “Kami kumpulkan koin, bila perlu kita akan kembalikan uang Australia yang sudah diberi ke kita.

Saya rasa seluruh masyarakat Aceh juga berpendapat sama,” ujar Intan, warga Aceh Utara, kepada VIVA.co.id, Sabtu, 21 Februari 2015. Namun, aksi ini sempat mendapat kritikan dari mantan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf. Melalui akun Facebooknya, ia memberi komentar terhadap aksi tersebut.

“Bantuan orang dengan senang hati kita terima, bahkan toh lom? (ada lagi?) Tapi, begitu orang salah omong sedikit kita langsung meradang tanpa kontrol,” tulis Irwandi. S

ejumlah orang berpendapat sama dengan mantan Gubernur Aceh itu. Namun, tidak sedikit juga yang tetap menyayangkan pernyataan Tony Abbott, yang menghubungkan bantuan tsunami 2004 silam dengan rencana hukuman mati duo Bali Nine. [One/adivammar]


latestnews

View Full Version