View Full Version
Ahad, 22 Mar 2015

FPKS Abu Bakar al-Habsyi : Jokowi Tak Layak Menjadi Presiden

JAKARTA (voa-islam.com) - Menurut Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di DPR Abu Bakar Al Habsyi menilai, Jokowi belum memiliki kemampuan sekelas presiden. Maksudnya, Jokowi tidak layak menjadi presiden, apalagi memimpin 250 juta rakyat Indonesia.

Sejak dilantik menjadi presiden, Indonesia lebih 'amboradul', semua kebijakannya mencekik rakyat. Semua kebutuhan pokok rakyat mencekik rakyat. Persis seperti dikatakan oleh Jk, kalau Jokowi menjadi presiden, Indonsia akan hancur. Semua ucapan JK sekarang menjadi kenyataan.

PAsalanya, Jokowi sebagai seorang presiden belum dapat menyelesaikan permasalahan hukum dan politik dengan maksimal. Akibatnya kegaduhan pun tidak dapat terelakan.

"Presiden kita ini kelasnya belum sampai kelas presiden. Jadi kemampuan untuk menyelesaikan problem negara belum nampak," ujarnya di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (14/3/2015).

Dian mencontohkan, permasalahan yang lamban diatasi oleh Presiden Jokowi salah satunya adalah polemik KPK-Polri. Akibatnya polemik ini terus berlangsung sampai saat ini.

Menurut dia, Jokowi terlalu bermain opini sehingga masalah menjadi rumit dan berbelit sampai pada perseturuan Polri dan KPK.

"Contoh kasus Kapolri itu kasus yang sangat mudah. Lantik saja (Budi Gunawan) mestinya setelah DPR meloloskan, setelah itu mau diberhentikan adalah urusan presiden," jelasnya.

Selanjutnya, pada masalah yang sedang melanda Partai Golkar yakni dualisme kepemimpinan. Menurut Abu Bakar seharusnya Jokowi memberikan arahan yang layak pada anak buahnya dalam hal ini Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly.

Sebab, kata dia, Yasonna terlalu ikut campur dalam penyelesaian masalah partai berlambang pohon beringin itu. "Jokowi harusnya bisa mengatasi intervensi dari pemerintah pada masalah Golkar ini," pungkasnya. Jokowi menghancurkan saingan politiknya dengan cara-cara kotor, melalui politik adu domba. Persis di zaman Soeharto yang tiranik. (jj/dbs/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version