View Full Version
Ahad, 22 Mar 2015

Target PAD Pemprov DKI di Bawah Gubernur Ahok Mencurigakan

JAKARTA (voa-islam.com) - Pengamat anggaran politik dari Centre For Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi, mengungkapkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) DKI Jakarta pada tahun 2013 sebesar Rp 26,6 triliun. Lalu, tahun 2014, PAD DKI naik Rp 12,9 triliun atau 48,4% menjadi Rp 39,5 triliun.

"Namun anehnya, target PAD DKI Jakarta yang ditargetkan Ahok untuk PAD 2015 hanya Rp 45,3 trilun atau hanya naik Rp 5,8 triliun atau 14,6 persen dari PAD DKI tahun 2014.  Ini yang harus dipertanyakan, ada apa sebenarnya ?” kata Uchok di Jakarta, Jumat (20/03/2015).

Rendahnya pertumbuhan PAD itu, tambahnya, patut dicurigai. Selain itu, minimnya pertumbuhan PAD DKI diduga karena adanya korupsi dalam bentuk mark down alias pengurangan PAD.

”Padahal, yang namanya PAD seperti parkir, pajak reklame, dan Pajak Bumi dan Bangunan setiap tahun selalu naik. Lantas kenapa  pendapatannya alias PAD-nya jeblok atau malah mark down? Kami menduga ada pendapatan yang dikurangi,” ujar Uchok lagi.

Untuk itu, ia meminta DPRD DKI jangan mau dibohongin Pemprov DKI Jakarta dengan menerima target pertumbuhan PAD yang hanya 14,6% itu.

”Minta dong target pertumbuhan PAD DKI Jakarta untuk tahun 2015 ini sampai Rp 15 trilun atau sekalian saja sampai Rp 20 triliun pertumbuhannya,” katanya.

Uchok pun menganggap turunnya target pendapatan daerah di draf APBD DKI 2015 versi Ahok tidak masuk akal.

”Saya curiga penurunan target pendapatan merupakan bentuk pelanggaran, dalam bentuk mark down alias menurunkan anggaran. Sebab, mulai tahun ini pajak kendaraan bermotor naik dari 1,5 persen menjadi 2 persen, pajak hiburan naik dari 20 persen menjadi 30 persen, pajak online di sektor hiburan, hotel, restoran, dan parkir juga dinaikkan. Jadi, bagaimana mungkin malah jadi turun target pendapatannya ?” kata Uchok. [ron/pur/pribuminews/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version