View Full Version
Ahad, 22 Mar 2015

Pangdam Jaya Beri Kuliah Perang Boneka, Mahasiswa Bawa Boneka Pocong Jokowi

JAKARTA (voa-islam.com) - Panglima Kodam Jaya/Jayakarta Mayjen Agus Sutomo menyampaikan kuliah umum di depan 375 mahasiswa Universitas Al-Azhar Indonesia dan 30 staf serta dosen pada Selasa (17/03/2015) yang lalu di Jakarta. Pangdam Jaya mengajak seluruh mahasiswa bersemangat menghadapi 100 tahun Indonesia merdeka atau Indonesia Emas.

Dengan membawa judul kuliah umumnya ‘Peran Pemuda dalam Menghadapi Tantangan Indonesia ke Depan’, Pangdam Jaya mengingatkan mahasiswa mewaspadai proxy war atau “perang boneka” yang mengancam seluruh sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Agus Sutomo juga menegaskan, rakyat harus menjauhi konflik apa pun bentuknya yang mengancam sistem pertahanan.

“Rakyat Indonesia saat dulu berani berjuang rela mati. Karena itu, mendekati perayaan Indonesia Emas 100 Tahun, semangat bambu runcing pejuang dulu harus ditiru. Peran pemuda sangat strategis dan menentukan. Zaman kemerdekaan itu tak takut meriam, senapan, hanya merdeka atau mati,” katanya.

Ia juga menjelaskan, ada empat tahapan sebelum Indonesia mencapai masa keemasan. Diawali Proklamasi Kemerdekaan, pembangunan dan stabilitas, reformasi dan demokrasi, hingga transformasi terakhir masa keemasan.

“Karena itu, perang masa kini adalah perang energi. Tak lewat aspek militer, tapi poleksosbud dan keamanan. Sangat kita rasakan,” ujarnya.

Belum lagi konflik dunia yang memperebutkan minyak. Seluruh eksplorasi minyak dan gas bumi Indonesia mayoritas dikuasai perusahaan raksasa berbendera asing, katanya.

“Karena itu, kita jangan mau dipecah belah. Adik-adik mahasiswa harus dapat berjuang untuk menjadi tuan di negaranya sendiri, Jangan sampai kita hanya jadi penonton ataupun pembantu di rumah sendiri,”  tutur Agus Sutomo.

Sementara itu, dalam hari yang sama dan dalam waktu hampir bersamaan, mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau menggelar unjuk rasa di kantor DPRD Riau. Mereka membawa boneka pocong bertulisan “Jokowi”.

Dalam aksi demonstrasi itu, mereka menyatakan keresahan mereka atas banyaknya persoalan yang melanda Indonesia sejak pemerintahan Joko-Jusuf Kalla. Para mahasiswa itu juga mendesak penyelesaian masalah KPK-Polri, mengecam dan mendesak pemerintah menurunkan harga bahan pokok, mendesak nasionalisasi aset Blok Rokan dan Mahakam, dan pemberantasan mafia migas.

Wakil Ketua DPRD Riau Sunaryo pun menemui mereka. Para mahasiswa itu kemudian meminta Sunaryo menjadi imam solat jenazah, dengan jenazahnya adalah boneka pocong bertulisan “Jokowi” itu. Sunaryo menolak.

Namun, para mahasiswa itu tetap melanjutkan niatnya: solat jenazah untuk boneka pocong bertulisan “Jokowi”. Menurut para mahasiswa itu, itu merupakan simbol dari pemerintahan Joko-Jusuf Kalla yang sudah tiada. [ton/zainal/pur/pribuminews/voa-islam]


latestnews

View Full Version