View Full Version
Selasa, 24 Mar 2015

Krisis Politik-Ekonomi Menyebabkan Jokowi Akan Terguling Dari Kekuasaannya

JAKARTA (voa-islam.com) - Kondisi ekonomi yang morat-marit dengan ditandai rendahnya nilai rupiah terhadap dollar hingga menembus angka Rp. 13.250, dan arogansi pemerintah melalui penyelesaian konflik internal partai dengan mengesahkan kubu yang mendukung pemerintah, merupakan beberapa hal yang bisa memicu gerakan rakyat untuk melengserkan Presiden Jokowi.

Seperti yang telah diberitakan bahwa Menteri Hukum dan HAM Yassona Laoly telah mengesahkan kubu Munas Ancol Partai Golkar Agung Laksono, dan PPP kubu Romahurmuziy. Hingga memecah belah Koalisi Merah Putih (KMP) melalui berbagai konflik. Hal itu memicu munculnya pernyataan hak angket dari KMP. (Baca: Yusril: Yasonna Beri Kesan Jokowi Tukang Adu Domba)
 
KMP minus PAN menyatakan pernyataan bersama mengusung angket terhadap Menkumham Yasonna Laoly. Pernyataan deklarasi angket itu bertajuk ‘Melawan Begal Demokrasi Laoly’.
 
Deklarasi “angket Laoly”, dihadiri oleh Sekretaris Fraksi Golkar Bambang Soesatyo, Sekretaris Fraksi Partai Gerindra Fary Djemi Francis, Ketua Fraksi Partai Golkar Ade Komaruddin, Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini, Sekjen PPP kubu Djan Faridz, Dimyati Natakusumah. Perwakilan PAN tidak ada dalam konferensi pers ini.
 
Beberapa pengamat politik memprediksi pemerintahan Jokowi tak akan berlangsung lama, bahkan paranormal pun ikut meramalkan tumbangnya kekuasaan Jokowi. Namun ada beberapa hal yang tak banyak orang lain ketahui, yakni manuver Wakil Presiden Jusuf Kalla. Dia sebenarnya tengah menyusun kekuatan politik untuk menjatuhkan Jokowi. Melalui pengendalian kekuasaan partai Golkar.
 
Selain itu, ada informasi intelijen mengatakan bahwa dikalangan istana sendiri, terjadi pergerakan yang bertujuan melengserkan Jokowi. Mereka bukan dari luar, tetapi dari internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang kecewa dengan Jokowi. Kekecewaan mereka dipicu oleh kepentingan jabatan yang tak diberikan. Mereka telah dijanjikan oleh Jokowi akan diberi jabatan di BUMN.
 
Banyak hal yang tengah terjadi di Pemerintahan Jokowi, tanpa disadari Jokowi tengah berada di posisi yang membahayakan pemerintahannya. Jokowi tak memahami pergerakan intelijen.
 
Dia hanya menuruti apa yang diminta orang-orang yang berada dibelakang kekuasaannya. Seperti Megawati, Luhut Binsar Panjaitan, Hendropriyono dan Surya Paloh. Jokowi dijadikan budak oleh mereka. Gonjang-ganjing politik akan semakin ramai, seiring terus bertambahnya masalah politik di Indonesia. (abimantrono anwar/jj/dbs/voa-islam.com)
 

latestnews

View Full Version