View Full Version
Sabtu, 28 Mar 2015

Mantan Aktivis Mahasiswa Tahun 1970-an: Jokowi Semakin Kacau-balau

JAKARTA (voa-islam.com) - Mantan aktivis mahasiswa tahun 1970-an yang dijuluki “sang Rajawali” oleh penyair besar Rendra, Hariman Siregar, kembali “turun gunung”.

Sang Rajawali mengatakan, rakyat Indonesia sejak awal sudah salah memilih Jokowi dan Jusuf Kalla untuk memimpin Indonesia. Karena, mereka berdua hanyalah petugas partai.

“Sekarang terbukti, Jokowi semakin kacau-balau. Jokowi tak bisa lepas dari kepentingan partai pendukungnya. Jadi, di mata rakyat saat ini, kalau Jokowi tak nurut, ya, tidak didukung partai. Jokowi terlihat semakin plin-plan,” kata Hariman, yang ditemui di Kongres Ke-8 Partai Rakyat Demokratik (PRD), Selasa (24/3). Itu sebabnya, tambahnya, tak mengherankan jika banyak aktivis dan relawan pendukung Jokowi yang memilih balik badan.

Sebelumnya, dalam peringatan Malari 2015, Hariman juga menuding Presiden Joko telah menjurus ke arah neoliberal. Joko, kata Hariman, seakan tengah membangun sistem liberalisasi pengelolaan energi, salah satunya melepas tata niaga migas ke mekanisme pasar. Padahal, dengan pengelolaan seperti itu, utang negara kita akan semakin bertambah.

“Jika bertemu dengan modal asing, lama-lama kita hanya dapat uang sewa tanah dan upah buruh saja, kita tidak menerima untung,”  kata Hariman Siregar di Sukabumi, Jawa Barat, 15 Januari lalu.

Kenyataannya, apa yang diungkapkan Hariman benar adanya. Sebagaimana dirilis Direktiorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan pada 24 Januari 2015, total utang pemerintah Indonesia tercatat sebesar Rp 2.702,29 triliun per Januari 2015. Angka ini naik jika dibandingkan posisi utang di akhir tahun 2014 yang sebesar Rp 2.604,93 triliun.

Sementara itu, kongres PRD yang bertema “Membangun Indonesia yang Berdaulat” diikuti 419 peserta yang mewakili 25 provinsi dan 80 kota/kabupaten seluruh Indonesia. Kongres tersebut dimaksudkan sebagai reaksi dan evaluasi atas kepemimpinan Jokowi-JK dalam membenahi situasi ekonomi, politik, petahanan keamanan, sosial budaya, dan politik luar negeri saat ini yang justru tak semulus janjinya saat kampanye.

“Kita pasti sanggup, kita tidak akan berhenti di tengah jalan bukan saja karena kepalang tanggung, tapi karena tekad kita dan watak kita tidak kenal berhenti perjuangan,” ungkap Ketua Umum PRD Agus Jabo Priyono dalam orasinya. [tys/pur/pribuminews/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version