JAKARTA (voa-islam.com) - Pada 14 Maret 2012 lampau, aparat Brimob tiba-tiba menyerang markas Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jakarta di Jalan Cilosari 17, Cikini, Jakarta Pusat. Markas itu diserang terkait sikap HMI dalam menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Kejadian serupa terulang pada Sabtu malam kemarin (28/3). Kisahnya bermula dari sejumlah aktivis HMI yang berunjuk rasa menentang kenaikan harga bensin Premium dan solar. Mereka berunjuk rasa di Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, pukul 17.00 hingga 22.00 WIB.
Sebagai bentuk protes, mereka juga bermaksud menutup stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang berada di dekat lokasi mereka berunjuk rasa. Mereka ingin menutup SPBU itu selama lima menit.
Namun, keinginan itu batal tewujud. Karena, aparat kepolisian langsung menyerang mereka. Bentrok pun terjadi antara massa HMI dan polisi. Polisi terus merangsek. Massa HMI lari ke kantor Sekretariat HMI Jakarta di Jalan Cilosari 17. Tapi, polisi terus mengejar mereka dan kemudian mengobrak-abrik markas HMI itu.
Menurut Koordinator aksi, Parwadi, tujuh temannya terluka dan dibawa aparat kepolisian.
“Pihak Kepolisian seharusnya tidak boleh masuk ke privasi orang, apalagi sampai melukai kader-kader HMI,” kata Parwadi, Ahad (29/3). [Ludyah Annisah/Pur/pribuminews/voa-islam.com]