View Full Version
Senin, 06 Apr 2015

Penutupan Situs Media Islam, BNPT: Ini Jihad Sesungguhnya

JAKARTA (Voa-Islam.com)- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Saud Usman Nasution mendukung langkah yang dilakukan oleh Menkominfo atas diblokirnya situs-situs media Islam dengan cara tidak memberitahu para pemiliknya. Ia beralasan, agar pemilik situs dengan Kominfo serta BNPT terhindar dari “perkelahian”.

“Sebab tidak ada aturan jika ingin menutup situs harus ijin kepada pemiliknya. Jika sebelumnya diberitahu, pasti akan ‘berantem’,” sampainya saat diskusi yang diselenggarakan oleh Aliansi Jurnalis Independent (AJI) di Kalibata, Jakarta Timur, Minggu (05/04/2015).

Saud juga mengatakan, untuk menutup sebuah situs yang tengah diketahui berhaluan “radikal”, ijin pengadilan tidak berlaku. Kecuali, menurutnya sebelum itu situs-situs yang diblokir tengah menjalani proses hukum.

“Tidak ada ijin dari pengadilan jika ingin menutup situs-situs tersebut. Kecuali memang dalam menjalani proses hukum,” katanya.

Dan ia menyebut apa yang dilakukan oleh BNPT dan Kominfo itu adalah sebuah jihad yang sesungguhnya. Karena tidak mengandung unsur negatif dan SARA, menyebar paham takfiri (mengkafirkan), serta tidak mempropagandakan ISIS (Islamic State Iraq and Syiria) di Indonesia.

“Saya sebagai BNPT berjihad untuk meluruskan dari paham radikal dan negatif, mengandung unsur SARA, takfiri, dan dari propaganda ISIS,” akunya.

 Untuk itu, agar menguatkan penutupan situs-situs yang diklaim sebagai berpaham “radikal” dan negatif oleh BNPT dan Kominfo, Saud meminta para legislator agar ikut  mengambil peran lebih. “Misalnya memberi contoh seperti apa paham yang dimaksud bermuatan ‘negatif’ itu,” tutupnya. Namun demikian, ia dan BNPT tetap berkomitmen apa yang dilakukan lembaganya telah sesuai hukum-hukum yang berlaku.

Acara diskusi yang bertema “Kontroversi Penutupan Situs Radikal: Sensor Internet, Politis, atau Perlindungan Publik?” ini juga dihadiri utusan dari Dewan Pers dan salah dari perwakilan atau jubir 19 situs yang diblokir. (Robigusta Suryanto/Voa-Islam.com)


latestnews

View Full Version