View Full Version
Kamis, 16 Apr 2015

Aktivis Perempuan Dukung DPRD DKI Gunakan HMP untuk Ahok

JAKARTA (voa-islam.com)- Aktivis perempuan Chusnul Mariyah menilai Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama salah satu orang yang mesti balajar lagi mengenai tata cara berbahasa. Menurutnya, selain kata-kata yang keluar dari mulutnya acapkali menghasilkan kontroversi, Ahok, sapaan Basuki juga dinilai banyak tidak benarnya.

“Ahok itu semestinya belajar bahasa lagi, agar baik dan benar,” ucapnya.

Chusnul pun menganggap apa yang sering diucapkan Ahok (red. bahasa kotor) pun bukan berarti tegas atau jujur seperti kebanyakan publik melihat. Justru menurutnya, apa yang diperbuat Ahok melalui ucapannya selama ini belum ada sama sekali menunjukkan hasil bagi Jakarta.

“Banjir, macet, dan lainnya yang terdapat di Jakarta adalah kebohongan. Jadi, dengan belajar bahasa kotor seperti itu, apakah ia (Ahok) jujur?” tanyanya pada saat menjadi pembicara di salah satu kafe di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, kemarin (15/04/2015)

Dengan tema “Pemakzulan Ahok, Solusi Untuk Hubungan Konflik Gubernur dan DPRD DKI Jakarta”, Chusnul yang juga pernah menjabat sebagai Anggota KPU periode 2002-2007 ini juga menyarankankan seluruh anggota DPRD konsisten terhadap keputusannya atas Ahok.

Salah satu yang ia maksud adalah untuk menggunakan Hak Menyatakan Pendapat (HMP), serta menyiapkan data-data yang ada juga argumen yang mumpuni.

“Jangan setengah-setengah jika memang ingin HMP-kan Ahok. Yang penting siapkan data-data yang telah ada, juga siapkan argument yang matang,” usulnya.

Sehingga Ahok yang sering umbar kata seolah ‘maling teriak maling’ akan segera sadar. Bahwa apa yang dilakukan DPRD itu memang tugasnya. Dan menurutnya itu adalah hal biasa jika DPRD menggunakan hak-haknya.

“Jika anggota dewan gunakan haknya, itu biasa saja. Ahok seharusnya tidak seenaknya bicara maling dan maling,” tutupnya. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version