View Full Version
Senin, 20 Apr 2015

Hanta Yudha : Rakyat Sudah Nggak Doyan Jokowi

JAKARTA (voa-islam.com) - Sudah dapat ditebak hasilnya, tentang jajak pendapat Poltracking merilis hasil survey terbaru mereka tentang kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah Jokowi, di mana kecenderungan rakyat menunjukan sudah nggak 'doyan' Jokowi.
 
Poltracking menyebut, sebanyak 48,5 persen narasumber mereka menyatakan tidak puas pada hasil kerja sementara Kabinet Kerja.

Di mana Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yudha mengatakan tingkat kepuasan masyarakat terhadap Kabinet Kerja ini merupakan yang terendah dalam enam bulan terakhir.
 
"Kalau kami tracking, ini yang terendah. Survey-survey sebelumnya, kepuasan pada pemerintah belum ada yang di bawah 50 persen," ujarnya di Hotel Sofyan, Jakarta, Minggu (19/4).

Hanta mengemukakan, berdasarkan jajak pendapat terhadap 1200 responden itu, kekecewaan masyarakat paling besar merujuk pada kinerja pemerintah di bidang ekonomi, yakni sebanyak 52,2 responden.
 
Di mana eionomi di bawah rezim Jokowi amburadul, dan bahkan sektor industri dan perdagangan menuju kebangkrutan total, akbiat rupiah yang terus melemah, ditambah naiknya biaya listrik (TDL).

Hanta berkata, hal ini setidaknya disebabkan tiga hal, yaitu  instabilitas politik, rupiah yang loyo, dan fluktuatifnya harga bahan pokok, kenaikan harga bahan bakar minyak serta daya beli masyarakat yang menurun akibat tidak meningkatnya penghasilan mereka.

Terkait penghasilan, Poltracking juga memotret kecenderungan masyarakat yang tidak mengalami mendapatkan kenaikan penghasilan sejak setahun lalu. Justru tingkat pendapatan rakyat terus melorot, akibat inflasi.

Dalam data survey itu terlihat, sebanyak 55 persen responden mengaku penghasilan rumah tangga mereka tidak berbeda dengan tahun lalu. Bahkan, mayoritas dari mereka juga pesimis pengasilan rumah tangga mereka sama melonjak tahun depan.

Tidak hanya ekonomi, Poltracking juga mencatat ketidakpuasan masyarakat pada pemerintah di dua bidang lain, yaitu keamanan serta hukum dan pemberantasan korupsi.

Hanta menuturkan, faktor ketidakpuasan itu tak jauh dari konflik antara Komisi Pemberantasan Korupsi dan Polri.

Secara garis besar, Hanta menilai ketidakpuasan publik terhadap pemerintah telah mencapai angka yang mengkhawatirkan. "Ini seharusnya menjadi alarm bagi pemerintah untuk melakukan evaluasi," katanya.

Belum setahun tanda-tanda kegagalan pemerintah Jokowi sudah nampak jelas. Jika pemerintahan Jokowi lebih dari dua tahun, maka nasib rakyat semakin sengsara dan menderita.
 
Karena, Jokowi tidak mampu mengelola negara dengan baik, dan tidak meliliki kemampaun leadeship yang memadai. Apalagi, Jokowi martabatnya sudah diinjak-injak dan dijatuhkan oleh Mega di depan mata rakyat Indonesia, dan dirinya bukanlah pemimpin, tapi hanya di sebut sebagai : 'PETUGAS PARTAI', ujar Mega. (dta/dbs/voa-islam.com)

latestnews

View Full Version