View Full Version
Senin, 20 Apr 2015

Jaga Spirit Pendiri Bangsa, Indonesia Dihimbau Tidak Berpangku Tangan Pada Barat

BANDUNG (voa-islam.com)- Konferensi Asia Afrika (KAA) yang berlangsung saat ini hingga Jum’at. 20 April 2015 di Jakarta dan Bandung mengundang pesan dari berbagai pihak. Sebut saja salah satunya Imam Masjid New York, Shamsi Ali. Shamsi berpesan dalam acara akbar yang lahir beberapa puluh tahun silam ini agar dapat membuahkan hasil sebagaimana mantan Presiden RI-1 harapkan. Salah satunya ialah menciptakan keseimbangan ekonomi yang tentunya juga menguntungkan Indonesia di tengah-tengah kapitalisme yang kian mencengkram.

“Saya rasa ini dalah salah satu kesempatan pemerintah Indonesia untuk buat terobosan baru dalam menciptkan keseimbangan di tengah-tengah kekuatan kapitalisme,” ucapnya.

Shamsi juga menyebut, sebagai Negara yang mempunyai salah satu ppopulasi atau penduduk yang besar, dan memiliki masyarakat muslim dunia yang terbesar pula, ada baiknya pemerintah memperhatikan bidang ini (baca: ekonomi). Misalnya saja, Shamsi mencontohkan, agar pemerintah mulai memperhatikan kembali ekonomi yang berbasis koperasi sebagaimana yang telah dijalani oleh Soekarno-Hatta pada itu untuk meningkatkan statistik ekonomi secara signifikan.

“Dengan peningkatan ekonmoni yang berbasis koperasi pada waktu itu, Indonesia dapat berjalan di tengah kekuatan kapitalis,” tambahnya.

Untuk itu, bila dengan pergerakkan ekonomi yang berbasis koperasi ini dijalankan, Shamsi merasa yakin bahwa di kemdian hari Indonesia dapat menciptakan keseimbangan layaknya Negara Asia lainnya, misal China dan Korea. Namun di lain sisi, demi terwujudnya cita-cita ini, pria asli Makasar ini berpesan agar Indonesia menghentikan berpangku tangan terhadap Negara-negara Barat, misalnya Amerika Serikat.

“Untuk mencapai itu, jangan hanya menyerahkan hanya pada kekuatan Barat,” jawabnya singkat.

Dengan begitu, KAA yang sedang berlangsung saat ini dapat dikatakan telah sesuai apa yang diharapkan oleh para pendiri bangsa ini, Soekarno maupun Moh. Hatta. Juga salah satu impian masyarakat Indoenesia sebagai peradaban dalam dunia ke-tiga. Dan Shamsi menyebutnya ini sebagai “Pertahanan Spirit Bung Karno”.

“Ini adalah impian dunia ke-tiga. Dan ini adalah pengembangan dari spirit para pendiri bangsa, Soekarno dan Moh. Hatta,” tutupnya saat menghadiri acara ‘Dakwah On the Street’ di Bandung, Jawa Barat, Ahad (19/04/2015). (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version